21 November 2024

Mata Batin dalam Islam: Arti, Dalil, dan Cara Membukanya

Tidak ada hubungan dengan mistis dan supranatural ya Moms!

Mata batin sering kali dianggap sebagai kemampuan untuk melihat hal-hal yang tidak kasat mata.

Namun, dalam Islam, konsep ini tidak melibatkan praktik mistik.

Mata batin dipahami sebagai bashirah atau penglihatan hati untuk memahami kebenaran, hikmah, dan tanda-tanda kebesaran Allah.

Proses membuka mata batin dalam Islam berfokus pada penyucian diri, memperbanyak ibadah, dan mendekatkan diri kepada Allah.

Pengertian Mata Batin Menurut Islam

Mata Batin
Foto: Mata Batin (promediateknologi.com)

Mata batin dalam Islam sering dikaitkan dengan konsep bashirah atau penglihatan hati yang mendalam.

Ini maksudnya adalah kemampuan spiritual untuk memahami kebenaran, hikmah, dan tanda-tanda kebesaran Allah yang tidak dapat dilihat dengan mata fisik.

Mata batin dalam Islam bukan kemampuan untuk melihat hal-hal gaib atau mistik, melainkan kapasitas hati untuk menyerap makna yang lebih dalam dari petunjuk Allah.

Ayat Alquran tentang Mata Batin

Mengenai mata batin, Allah menyebutkan dalam Al-Qur'an berikut ini.

1. Surat Ali Imran Ayat 13

قَدْ كَانَ لَكُمْ ءَايَةٌ فِى فِئَتَيْنِ ٱلْتَقَتَا ۖ فِئَةٌ تُقَٰتِلُ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ وَأُخْرَىٰ كَافِرَةٌ يَرَوْنَهُم مِّثْلَيْهِمْ رَأْىَ ٱلْعَيْنِ ۚ وَٱللَّهُ يُؤَيِّدُ بِنَصْرِهِۦ مَن يَشَآءُ ۗ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَعِبْرَةً لِّأُو۟لِى ٱلْأَبْصَٰرِ

Qad kāna lakum āyatun fī fi`atainiltaqatā, fi`atun tuqātilu fī sabīlillāhi wa ukhrā kāfiratuy yaraunahum miṡlaihim ra`yal-'aīn, wallāhu yu`ayyidu binaṣrihī may yasyā`, inna fī żālika la'ibratal li`ulil-abṣār

Artinya:

"Sesungguhnya telah ada tanda bagi kamu pada dua golongan yang telah bertemu (bertempur).

Segolongan berperang di jalan Allah dan (segolongan) yang lain kafir yang dengan mata kepala melihat (seakan-akan) orang-orang muslimin dua kali jumlah mereka.

Allah menguatkan dengan bantuan-Nya siapa yang dikehendaki-Nya.

Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai mata hati." (QS. Ali Imran: 13).

Ayat tersebut menjelaskan bashirah dalam Islam yang disebut juga sebagai penglihatan hati atau penglihatan batin yang memungkinkan seseorang memahami kebenaran melalui hati yang bersih.

Bashirah adalah hasil dari iman, ketakwaan, dan penyucian hati.

2. Surat Al Hajj ayat 46

أَفَلَمْ يَسِيرُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ فَتَكُونَ لَهُمْ قُلُوبٌ يَعْقِلُونَ بِهَآ أَوْ ءَاذَانٌ يَسْمَعُونَ بِهَا ۖ فَإِنَّهَا لَا تَعْمَى ٱلْأَبْصَٰرُ وَلَٰكِن تَعْمَى ٱلْقُلُوبُ ٱلَّتِى فِى ٱلصُّدُورِ

A fa lam yasīrụ fil-arḍi fa takụna lahum qulụbuy ya'qilụna bihā au āżānuy yasma'ụna bihā, fa innahā lā ta'mal-abṣāru wa lākin ta'mal-qulụbullatī fiṣ-ṣudụr.

Artinya:

Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar?

Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada." (QS: Al Hajj: 46).

Ayat tersebut menjelaskan, dalam Islam, hati (qalb) adalah pusat kesadaran dan spiritualitas.

Hati yang bersih mampu mengenali kebenaran, sedangkan hati yang penuh dosa atau kotor menjadi "buta" terhadap petunjuk Allah.

3. Surat Al Isra Ayat &2

وَمَن كَانَ فِى هَٰذِهِۦٓ أَعْمَىٰ فَهُوَ فِى ٱلْءَاخِرَةِ أَعْمَىٰ وَأَضَلُّ سَبِيلًا

Wa mang kāna fī hāżihī a'mā fa huwa fil-ākhirati a'mā wa aḍallu sabīlā.

Artinya:

"Dan barangsiapa yang buta (hatinya) di dunia ini, niscaya di akhirat (nanti) ia akan lebih buta (pula) dan lebih tersesat dari jalan (yang benar)."

Ayat ini menegaskan bahwa kebutaan hati (ketidakmampuan untuk melihat dengan bashirah) di dunia akan berlanjut di akhirat, yang membuat seseorang semakin jauh dari kebenaran.

4. Surat Al An'am ayat 104

قَدْ جَآءَكُم بَصَآئِرُ مِن رَّبِّكُمْ ۖ فَمَنْ أَبْصَرَ فَلِنَفْسِهِۦ ۖ وَمَنْ عَمِىَ فَعَلَيْهَا ۚ وَمَآ أَنَا۠ عَلَيْكُم بِحَفِيظٍ

Qad jā`akum baṣā`iru mir rabbikum, fa man abṣara fa linafsih, wa man 'amiya fa 'alaihā, wa mā ana 'alaikum biḥafīẓ.

Artinya:

"Sesungguhnya telah datang dari Tuhanmu bukti-bukti yang terang; maka barangsiapa melihat (kebenaran itu), maka (manfaatnya) bagi dirinya sendiri; dan barangsiapa buta (tidak melihat kebenaran itu), maka kemudharatannya kembali kepadanya.

Dan aku (Muhammad) sekali-kali bukanlah pemelihara(mu)."

Ayat ini menggarisbawahi pentingnya bashirah untuk memahami kebenaran yang telah ditunjukkan oleh Allah.

Mata Batin dalam Islam Tidak Berkaitan dengan Hal Mistis

Mata batin dalam Islam tidak digunakan untuk melihat hal-hal gaib seperti makhluk halus, ramalan, atau membaca pikiran orang lain.

Islam memandang konsep "mata batin" sebagai bentuk kedekatan dengan Allah yang didapat melalui penyucian hati dan jiwa, bukan praktik supranatural.

Tujuh Keadaan Batin

Ibadah Umat Islam
Foto: Ibadah Umat Islam (Freepik.com/rawpixel-com)

Sebelum mengetahui cara membuka mata batin, penting untuk memahami tujuh keadaan batin menurut Islam.

Tujuh keadaan batin ini meliputi, bashiroh, dlomir, fu’ad, zauq, asror, riyadlah, dan lathifah.

Nah, berikut penjelasan lebih lengkap mengenai tujuh keadaan batin menurut Islam seperti melansir NU Online yang perlu diketahui:

1. Bashiroh

Lapisan terluar batin manusia yang digunakan untuk memandang sebuah persoalan dan menilai baik buruk dari sebuah kenyataan yang sedang dihadapi.

2. Dlomir

Kehendak moral yang terbentuk di bawah kendali hati.

Mereka yang memilikinya akan berbuat baik melalui tuntunan dan bimbingan hati.

3. Fu’ad

Sebuah pertimbangan hati yang menjatuhkan vonis atau menilai sebuah tindakan manusia.

4. Zauq

Zauq merupakan sebuah intuisi perasaan manusia. Ketajaman perasaan tersebut sangat bergantung pada sejauh mana ketajaman fu’ad.

5. Asror

Kemampuan manusia dalam menjangkau ketepatan-ketepatan sebuah prediksi yang sifatnya gaib.

Mereka yang memilikinya mampu melihat prediksi disertai dengan keyakinan hati terhadap ketepatan dari perkiraan tersebut.

6. Riyadlah

Manusia yang menempa batin untuk tetap fokus dan tunduk kepada Allah.

Dengan hal ini, seseorang bisa mendapat bimbingan dan tuntunan dari Allah supaya tidak jatuh dari karomah yang mengelabui.

7. Lathifah

Kelembutan hati dalam memandang kenyataan apa pun.

Orang yang memiliki lathifah akan mempunyai rasa cinta dan belas kasih yang tinggi.

Mereka pun akan memandang segala sesuatu dengan sudut pandang cinta dan belas kasih.


Penyucian Hati dalam Islam agar Mata Batin Terbuka

Berdoa
Foto: Berdoa (Yaqeeninstitute.org)

Dalam Islam, "membuka mata batin" lebih dipahami sebagai proses penyucian hati untuk mendapatkan bashirah (penglihatan hati atau kesadaran batin) yang memungkinkan seseorang memahami kebenaran, hikmah, dan tanda-tanda kebesaran Allah.

Hal ini tidak melibatkan praktik mistik atau supranatural, tetapi lebih pada usaha spiritual mendekatkan diri kepada Allah.

Berikut adalah cara-cara membuka "mata batin" menurut ajaran Islam:

1. Membersihkan Hati

Islam mengajarkan bahwa hati yang bersih adalah kunci utama untuk memiliki penglihatan batin yang tajam.

Penyakit hati seperti hasad (iri), ria (pamer), takabur (sombong), dan dengki harus dihilangkan.

  • Dalil:"Pada hari itu (Kiamat), tidak berguna harta dan anak-anak, kecuali orang yang datang kepada Allah dengan hati yang bersih (qalbun salim)."
    (QS. Asy-Syu'ara: 88-89).

2. Perbanyak Zikir dan Mengingat Allah

Zikir membersihkan hati dan mendekatkan diri kepada Allah.

Dengan sering berzikir, hati menjadi tenang, dan mata batin menjadi lebih peka terhadap petunjuk Allah.

  • Dalil: "Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram." (QS. Ar-Ra’d: 28).

3. Membaca dan Merenungkan Al-Qur’an

Al-Qur’an adalah petunjuk utama dalam Islam. Membaca dan memahami makna Al-Qur’an dapat membuka hati dan pikiran untuk melihat kebesaran Allah di dunia ini.

  • Dalil:"Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh berkah agar mereka merenungkan ayat-ayat-Nya dan agar orang-orang yang berakal sehat mendapatkan pelajaran." (QS. Shad: 29).

4. Taubat dan Penyucian Diri

Taubat adalah langkah utama untuk mendekatkan diri kepada Allah dan membersihkan hati dari dosa-dosa.

Dengan taubat, seseorang dapat membuka jalan bagi bashirah.

  • Dalil:"Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu, kemudian kamu tidak dapat ditolong." (QS. Az-Zumar: 54).

5. Melakukan Amal Saleh

Amal saleh seperti salat, sedekah, dan membantu sesama dapat memperkuat iman dan meningkatkan kesadaran batin seseorang.

  • Dalil:"Barang siapa mengerjakan amal shaleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik." (QS. An-Nahl: 97).

6. Berdoa Memohon Cahaya Hidayah

Doa adalah senjata utama umat Islam. Berdoa kepada Allah agar hati diberi cahaya dan pemahaman mendalam adalah cara terbaik untuk membuka mata batin.

  • Doa yang diajarkan Rasulullah:"Ya Allah, jadikanlah cahaya dalam hatiku, cahaya dalam pendengaranku, cahaya dalam penglihatanku, dan cahaya di sekelilingku." (HR. Bukhari dan Muslim).

7. Bersahabat dengan Orang Shaleh

Lingkungan sangat memengaruhi keadaan hati. Berada di dekat orang-orang shaleh dan alim dapat membantu seseorang belajar memperbaiki hati dan meningkatkan spiritualitasnya.

Ciri Mata Batin Terbuka

Berikut beberapa ciri seseorang telah terbuka mata batinnya:

1. Kedamaian dan Ketenteraman Hati

Individu dengan mata batin yang terbuka sering merasakan kedamaian dan ketenteraman dalam hati.

Mereka lebih mampu menghadapi tantangan hidup dengan tenang, karena memiliki keyakinan yang kuat kepada Allah.

2. Kemampuan Melihat Kebenaran

Mereka dapat membedakan antara kebenaran dan kebohongan dengan lebih jelas. Ini termasuk kemampuan untuk memahami niat dan perasaan orang lain, serta melihat situasi dari perspektif yang lebih dalam.

3. Firasat yang Tajam

Mata batin yang terbuka sering kali disertai dengan firasat yang kuat, di mana individu dapat merasakan atau memprediksi sesuatu sebelum itu terjadi.

Ini merupakan hasil dari bimbingan Ilahi yang mereka terima.

4. Peningkatan Spiritualitas

Individu akan merasa terdorong untuk mendekatkan diri kepada Allah melalui ibadah, dzikir, dan amalan baik lainnya.

Mereka cenderung lebih konsisten dalam menjalankan perintah agama dan menjauhi maksiat.

5. Empati dan Kasih Sayang

Ada peningkatan dalam rasa empati dan kasih sayang terhadap sesama. Mereka lebih peka terhadap kebutuhan orang lain dan berusaha untuk membantu dengan tulus

Itulah ulasan mengenai mata batin yang perlu diketahui.

Semoga informasi ini bermanfaat dan bisa semakin mendekatkan kalian pada Sang Pencipta, ya!

  • https://nu.or.id/nasional/kang-said-jelaskan-tujuh-keadaan-batin-MCrFe
  • http://opac.iainpalopo.ac.id:2200/index.php?p=show_detail&id=5973&keywords=
  • https://tafsirweb.com/1145-surat-ali-imran-ayat-13.html
  • https://tafsirweb.com/2228-surat-al-anam-ayat-104.html

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.