Meghan Markle Ungkap Dirinya Mengalami Keguguran Anak Keduanya
Meghan Markle, istri Pangeran Harry dengan gelar The Duchess of Sussex baru-baru ingin mengungkapkan kesedihan yang hampir tidak bisa dia tahan karena mengalami keguguran pada Juli lalu.
"Saya tahu, saat saya menggenggam anak pertama saya, bahwa saya kehilangan anak kedua," kata Meghan dalam sebuah artikel untuk New York Times, yang dikutip dari BBC.com.
Seperti apa kisah dari kesedihan Meghan Markle karena kehilangan anak keduanya? Simak lebih lanjut berikut ini, Moms.
Baca Juga: Fakta Azka Corbuzier Tulis Pesan di Instagram untuk Kalina Ocktaranny, Hingga Unfollow Sang Ibu
1. Merasakan Kehilangan dan Rasa Sakit Mendalam
Foto: instagram.com/sussexroyal
Kehilangan ini bukan hanya membuat hati Meghan pecah berkeping-keping, namun juga suaminya. Menurutnya, Harry berusaha tabah meski tentu saja hatinya hancur karena berusaha untuk membuat Meghan baik-baik saja.
"Kehilangan dan rasa sakit ternyata mnejangkiti kita semua pada 2020," ungkap Meghan.
Akibat perasaan sedihnya itu, Harry selalu bertanya kepada Meghan apakah Sang Istri baik-baik saja.
Berdasarkan sumber dekat, Harry dan Meghan mulai baik-baik saja dan kembali normal usai menyadari kalau keguguran adalah hal yang biasa dan bisa terjadi pada semua orang.
Pasangan ini juga baru saja memutuskan untuk lepas dari istana dan pindah ke Amerika Serikat (AS) dengan anak pertama mereka yang lahir pada 6 Mei 2019.
Baca Juga: Sudah Pakai Gula dan Garam untuk Numa, Mona Ratuliu Bagikan Tips MPASI
2. Terjatuh Saat Menjaga Archie
Foto: instagram.com/sussexroyal
Archie, anak pertama pasangan Harry dan Meghan yang berusia setahun lebih memang tengah aktif-aktifnya. Meghan kehilangan bayinya saat tengah bermain Archie dan terjatuh bersama Archie dalam pelukannya.
Meski merasa sakit, Meghan berusaha tenang dan justru bernyanyi agar Archie tetap tenang. Di sisi lain, kala itu Meghan sudah tahu kalau ada yang salah dengan dirinya.
“Beberapa jam kemudian, saya terbaring di ranjang rumah sakit, memegang tangan suami saya. Saya merasakan kelembutan telapak tangannya dan mencium buku jarinya, yang basah karena kedua air mata kami. Menatap dinding putih dingin, mataku berkaca-kaca. Aku mencoba membayangkan bagaimana kita akan sembuh," kenang Meghan.
Baca Juga: 7 Potret Keseruan Keluarga Tya Ariestya Liburan di Bali, Sempat Naik Unta di Pantai!
3. Menjadi Tahun Penuh Turbulensi
Foto: instagram.com/sussexroyal
Menurut Meghan, tahun ini penuh dengan turbulensi yang tidak terelakan dengan pandemi COVID-19, intoleransi di Amerika Serikat, dan insiden kegugurannya.
Sayangnya, menurut Meghan, COVID-19 dan masalah intoleransi bisa dengan mudah dibicarakan dan dibahas dalam percakapan sehari-hari. Namun, hal itu tidak bisa terjadi dengan keguguran.
Kehilangan seorang anak berarti membawa kesedihan yang hampir tak tertahankan, dialami oleh banyak orang tetapi dibicarakan oleh sedikit orang.
"Terlepas dari kesamaan rasa sakit yang mengejutkan ini, percakapan tentang ini tetap tabu, penuh dengan rasa malu (yang tidak beralasan), dan memperlama siklus berkabung tersendiri," tulis Meghan mengutip CNN.com.
Itu dia Moms, kisah tentang Meghan Markle yang mengalami keguguran pada Juli lalu.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.