Memasak bersama Anak adalah Kegiatan Favorit Kami selama Pandemi COVID-19 di Korea Selatan
Oleh Moms Cerry Triana Putri, ibu rumah tangga, ibu dari Arum Dafta (8 tahun), Hananta Adera (7 tahun), Anaya Kinara (3 tahun), dan Arafa Safwa (1 tahun), tinggal di Seoul, Korea Selatan
Pandemi virus corona (COVID-19) kini telah menginfeksi lebih dari 2 juta orang di seluruh dunia. Bahkan penyebaran COVID-19 di beberapa negara sangat cepat dan memakan banyak korban.
Negara Ginseng, Korea Selatan, pun tidak luput dari infeksi COVID-19. Mengutip World O Meter, kasus positif virus corona di Korea Selatan mencapai 10.765, dengan 247 kematian, dan 9.059 orang sembuh per 30 April 2020.
Baca Juga: 6 Aktivitas di Dalam Rumah Saat Pandemi Corona, Anti Bosan!
Korea Selatan termasuk salah satu negara Asia yang berhasil menekan penyebaran COVID-19 dengan cepat. Di awal Maret, angka infeksi COVID-19 diketahui begitu tinggi, namun beberapa minggu kemudian, Korea Selatan sudah berhasil menekan penyebaran virus hingga akhirnya kasus infeksi yang dilaporkan hanya berupa satu angka saja.
Di bawah ini ada cerita kondisi Korea Selatan di tengah pandemi COVID-19 dari Moms Cerry Triana Putri.
Korea Selatan di Tengah Pandemi
Foto: dok. Cerry Triana
Saya dan keluarga sudah tinggal di Korea Selatan selama sembilan tahun lamanya. Kondisi di Korea saat pandemi ini normal, institusi pendidikan seperti sekolah, kegiatan peribadahan memang diliburkan.
Akan tetapi, kegiatan di luar rumah tetap normal, pemerintah Korea memang menganjurkan untuk tetap di rumah jika memang tidak ada keperluan penting.
Selain itu, masyarakatnya juga diminta untuk menghindari keramaian. Sedangkan pasar dan supermarket, serta toko-toko tetap buka. Mal juga tetap buka, hanya saja pengunjungnya tidak seramai sebelum ada pandemi ini.
Tempat-tempat wisata pun masih buka. Kota Seoul sendiri sedikit sepi, mungkin juga dikarenakan tidak ada turis yang datang.
Kalau ditanya perbedaan yang paling terasa, mungkin saya bisa bilang anak-anak yang merasakannya. Anak-anak tidak sekolah dan tempat bermain juga sepi.
Biasanya setiap hari Sabtu dan Minggu kami akan keluar rumah, mengajak anak-anak bermain ke taman atau ke kebun binatang.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Drama Korea untuk Ditonton selama Pandemi COVID-19
Namun karena pandemi, kita tidak bisa keluar rumah, begitu juga dengan warga Seoul lainnya. Mereka juga jarang sekali membawa anak-anak keluar rumah, kalau memang ingin keluar rumah pun pasti memakai masker.
Pemerintah yang Selalu Sigap dan Update Membuat Kami Merasa Aman
Foto: thestar.com.my (ilustrasi)
Jujur, pemerintah di sini sangat terbuka memberikan informasi tentang masa pandemi ini. Mereka menyampaikan semua informasi tentang wabah COVID-19 melalui SMS. Jadi setiap hari kita pasti menerima pesan dari pemerintah tentang jumlah orang yang positif COVID-19 dan di wilayah mana saja.
Keterbukaan informasi inilah, yang membuat kami, warganya sendiri pun jadi lebih disiplin untuk tidak keluar rumah kalau memang tidak terlalu penting. Contohnya jika pemerintah mengumumkan satu wilayah ada yang positif dan ke mana saja korban infeksi tersebut pernah pergi, secara otomatis warga tidak akan keluar rumah hingga dinyatakan aman.
Satu lagi, pemerintah di sini juga langsung dengan tanggap menyemprot disinfektan ke semua tempat yang dituju oleh si pasien infeksi. Informasi ini juga selalu di update pemerintah melalui SMS.
Sedangkan untuk social distancing sendiri, pemerintah Korea Selatan selalu mengimbau melalui SMS dan broadcast untuk tidak keluar rumah dan ke tempat ramai dulu, juga dianjurkan menggunakan masker ketika keluar rumah.
KBRI di Seoul sendiri selalu update imbauan melalui media sosial, sesuai dengan kondisi dan situasi terkini. Rasanya aman jika pemerintah selalu update ke masyarakatnya.
Baca Juga: 5 Tips Berhemat Saat Belanja Perlengkapan Bayi
Biarkan Anak Menikmati Kebosanannya
Foto: Orami Photo Stock (ilustrasi)
Sudah sekitar lima bulan anak-anak di rumah saja, dari mulai bulan Desember karena libur musim dingin yang harusnya berakhir di bulan Februari awal kemarin. Sayangnya “libur” diperpanjang sampai sekarang.
Kelas online di sekolah juga baru di mulai tanggal 20 April ini. Dua anak saya yang pertama duduk di bangku SD. Anak pertama saya kelas 2 SD dan yang kedua baru mau masuk kelas 1 SD.
Awalnya mereka memang bosan di rumah saja. Untuk mengatasi kebosanan, saya mengakalinya dengan membuat makanan kesukaan mereka bersama-sama, seperti membuat donat, pizza, kue pukis, dan lainnya.
Cara ini cukup membuat mereka senang menghabiskan waktu di rumah, selain itu karena saya punya dua balita juga di rumah jadi lebih ramai buat mereka bermain bersama-sama.
Saya juga mengisi hari-hari libur di rumah aja dengan kegiatan keagamaan karena sekolah di sini tidak diajarkan ilmu agama. Beribadah bersama dan mengaji juga membuat anak-anak saya senang.
Tips dari saya agar anak tidak bosan, kita tidak bisa memaksakan anak tidak bosan, rasa bosan pasti tetap ada juga ya karena di rumah aja walaupun dengan kegiatan yang kita berikan.
Kalau saya sendiri kadang saya biarkan mereka menikmati kebosanannya karena dengan begitu mereka jadi bisa berpikir lebih kreatif kira-kira apa ya yang bisa buat aku nggak bosan di rumah.
Nah, ketika saya biarkan, mereka dengan sendirinya langsung bermain lagi dengan kreativitas mereka sendiri.
Baca Juga: 5 Kegiatan Akhir Pekan di Rumah Selama Pandemi COVID-19
Namun kegiatan favorit yang paling ditunggu-tunggu anak, adalah kegiatan memasak bersama. Seru karena anak-anak bisa membuat masakan favorit mereka.
Sesekali kami juga ajak anak-anak keluar rumah, sebentar untuk mengatasi kebosanan tapi tetap dengan menjaga keselamatan, memakai masker, dan tentunya membawa hand sanitizer dong.
Anak Bahagia, Tubuhnya pun Ikut Bahagia
Foto: Orami Photo Stock (ilustrasi)
Setelah adanya pernyataan pandemi COVID-19, Korea Selatan termasuk aktif mengampanyekan tentang virus corona, bahkan sampai film kartun kesukaan anak-anak seperti Pororo juga ikut mengkampanyekan mencuci tangan, cara batuk dan bersin yg benar, serta memakai masker.
Menurut saya ini cukup membantu ya, karena memberikan informasi tentang virus corona ke anak-anak. Si Kecil bisa jadi lebih waspada dan mengerti kenapa harus sering-sering mencuci tangan, bagaimana batuk dan bersin yang benar dengan memakai masker.
Semakin anak-anak mengerti tentang virus ini, semakin waspada juga mereka.
Untuk menjaga kesehatan keluarga tak lupa juga saya berikan multivitamin, menjaga pola tidur mereka, dan napsu makannya. Saya selalu percaya kalau anak-anak senang jasmaninya juga mengikuti.
Baca Juga: Pandemi Covid-19, Ini yang Keluarga Kami Lewati di Negeri Jiran Malaysia
Belanja Online adalah Penyelamat
Foto: Orami Photo Stock (ilustrasi)
Di sini, alhamdulillah, banyak sekali tempat belanja online dan mudah ditemukan. Karena pandemi ini saya lebih memilih untuk belanja kebutuhan makan di online market. Mulai dari bahan makanan halal, sayur-sayuran sampai ke kebutuhan rumah yg lain.
Untuk keamanan, setiap menerima paket di rumah, saya semprotkan terlebih dahulu disinfektan dan sebisa mungkin dibuka di luar rumah.
Untuk supermarket di sini tidak ada protokol khusus yang diterapkan/ Pastinya di setiap supermarket disediakan hand sanitizer, disinfektan, dan tisu. Lalu terpenting, gunakan masker karena pegawainya tidak akan segan menegur pembeli yang tidak memakai masker.
Dalam kondisi pandemi ini, sebenarnya banyak banget hal positif yang bisa kita ambil. Kita jadi lebih higienis dan menjaga kebersihan, waktu bersama keluarga juga lebih banyak dan tentu makin memperkuat rasa sayang dan kekompakan kita, bisa beribadah bersama-sama juga.
Namun tentu saja doa saya juga semoga pandemi ini lekas berlalu, anak-anak bisa beraktivitas lagi, bersekolah dan bermain, juga kegiatan ibadah kembali normal. Amiin.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.