Membacakan Dongeng pada Balita Berulang-ulang, Wajarkah?
Yuk, simak apakah membacakan dongen pada balita berulang-ulang itu tepat dilakukan.
Sejak si Kecil masih bayi, Moms dan Dads mungkin sudah sering membacakan dongeng pada balita, terutama menjelang waktu ia tidur. Kebiasaan ini sangat baik dan perlu dipertahankan, Moms!
Menurut banyak studi, kegiatan membacakan cerita atau dongeng pada balita dapat memberikan banyak manfaat bagi anak. Salah satunya disebutkan dalam artikel Reading Aloud to Children: The Evidence yang dimuat dalam BMJ Journals.
Dalam artikel tersebut, para peneliti menyebutkan, membacakan dongeng pada balita akan mendorong perkembangan bahasa dan keterampilan lain yang terkait dengan membaca. Hal ini sangat positif, terutama dalam mempersiapkan anak untuk masuk sekolah.
Namun, belakangan Moms merasa bimbang saat membacakan dongeng untuk balita. Alasannya, si Kecil selalu minta dibacakan cerita yang sama.
Awalnya, Moms tak terlalu risau dengan hal itu. Namun, ada kalanya Moms ingin membacakan cerita lain yang menurut Moms bagus untuk menambah wawasan si Kecil. Tetapi, si Kecil selalu menolak dan bersikeras untuk dibacakan cerita yang sama.
Kira-kira kenapa si Kecil selalu memilih cerita yang sama saat Moms atau Dads ingin membacakan dongeng untuk balita? Ada dua alasan utama di balik sikap si Kecil itu, Moms.
Baca Juga: 5 Dongeng Sebelum Tidur Paling Populer di Dunia
Proses Belajar Anak
Foto: irishnews.com
“Anak balita belajar berbagai hal, termasuk memahami bahasa dan dongeng, melalui pengulangan,” kata Deborah Wright, psikolog klinis dan direktur kesehatan mental di University of Missouri.
Mengulang kegiatan yang sama, termasuk membacakan dongeng pada balita, akan menciptakan hubungan yang kuat antara neuron di otak anak sehingga ia lebih mudah mengingat informasi yang ia pelajari itu.
Membacakan cerita yang sama berulang-ulang dapat mendorong anak memahami lebih banyak kosakata. “Pengulangan mengarah kepada penguasaan, kemampuan memprediksi, dan rasa percaya diri,” kata Joanne Cummings, psikolog klinis anak yang berpraktik di Toronto, Kanada.
Bagi orang tua, membacakan dongeng untuk balita terkadang memang melelahkan, terutama bila cerita yang dibacakan itu-itu saja.
Tetapi, menurut Wright, dalam pengulangan itu, anak mendengarkan secara saksama cara orang tua menyebutkan tiap kata, termasuk intonasi saat menyuarakannya.
Anak akan menghapal proses tersebut dan selanjutnya ia akan terdorong untuk menebak apa yang akan terjadi selanjutnya.
Baca Juga: 6 Manfaat Membacakan Dongeng sebelum Tidur kepada Si Kecil
Menyukai Hal yang Sudah Diketahui
Foto: telegraph.co.uk
Anak usia balita cenderung menyukai hal-hal yang sudah mereka ketahui ketimbang hal-hal baru karena mereka bisa memprediksi apa yang akan terjadi.
Selain menyukai cerita yang sama, mereka juga akan lebih nyaman bertemu dengan orang yang berjenis kelamin atau memiliki etnis yang sama dengan pengasuh utama mereka.
Praktisi perkembangan psikologi anak Jane Herbert dan pengajar literasi anak usia dini Elisabeth Duursma mengatakan, hal itu merupakan cerminan dari tahap awal proses pembelajaran anak.
Seiring dengan pertambahan usia anak, nantinya akan muncul ketertarikan anak untuk mengenali atau mempelajari hal-hal baru, termasuk buku atau cerita baru.
Jadi, Moms dan Dads tak perlu khawatir dengan keinginan anak untuk dibacakan cerita yang sama berulang-ulang, ya. Dukung saja proses belajarnya ini dengan terus melanjutkan kebiasaan membacakan dongeng untuk balita.
Baca Juga: Manfaat Mendongeng untuk Anak yang Tak Terduga Menurut Pakar
(AN/DIN)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.