Mengapa Si Kecil Merangkaknya Mundur?
Bagi kebanyakan orang tua, merangkak tentu menjadi salah satu perkembangan bayi yang paling dinantikan.
Apalagi keterampilan yang satu ini dinilai sangat penting untuk memperkuat otot dan membangun keseimbangan, sebelum bayi mulai belajar berjalan.
Tetapi, bagaimana jika Si Kecil merangkak mundur dan berbeda dari bayi pada umumnya yang merangkak maju?
Kenapa Si Kecil Merangkak Mundur?
Foto: parents.com
Mengutip Baby Centre UK, Gemma Caton, seorang pengunjung kesehatan di Inggris mengatakan bahwa ketika bayi mulai belajar merangkak, mereka cenderung memilih cara termudah untuk melakukannya.
“Si Kecil mungkin merasa lengannya lebih kuat daripada kakinya, sehingga ia akan mendorong tubuhnya atau merangkak mundur. Banyak bayi melakukannya dan itu bukan berarti bahwa bayi Anda melewatkan tahap penting dalam perkembangannya. Saat kakinya semakin kuat, dia mungkin akan belajar merangkak ke depan dengan sendirinya.”
Baca Juga: Kapan Bayi Bisa Merangkak?
Sementara dokter anak Alan Greene, melalui situs pribadinya drgreene.com, mengatakan bahwa bayi yang merangkak mundur tidak selalu berhubungan dengan koordinasi yang kurang baik.
Menurutnya, selama bayi masih bergerak di lantai dengan menggunakan masing-masing lengan dan kaki, maka itu normal dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Jika Moms ingin mendorong Si Kecil untuk bergerak maju, cobalah meletakkan mainan favoritnya di depan, tepat di luar jangkauannya.
Perjuangan untuk mencapainya mungkin membuat Si Kecil frustasi, tetapi berikan dia waktu sejenak untuk mencoba meraih mainan itu tanpa bantuan Moms.
Ini akan membantu memperkuat otot yang dia butuhkan untuk merangkak ke depan.
“Jika Si Kecil merangkak mundur, tidak pernah merangkak ke depan atau tidak merangkak sama sekali, itu adalah sesuatu yang normal,” kata Gemma Caton.
Bayi Memiliki Berbagai Gaya Dalam Merangkak
Foto: parenting.firstcry.com
Seperti yang telah disinggung dalam penjelasan di atas, bayi cenderung memilih cara termudah saat baru belajar merangkak.
Baca Juga: 4 Stimulasi Agar Bayi Bisa Merangkak dengan Lincah
Bukan hanya merangkak mundur, menurut Healthy Children, setiap bayi cenderung merangkak dengan berbagai gaya yaitu:
1. Gaya Klasik
Bayi menanggung berat pada tangan dan lututnya, lalu menggerakkan satu lengan dan lutut yang berlawanan ke depan pada saat yang bersamaan.
2. Gaya Beruang (Bear Crawling)
Gaya ini tampak seperti gaya merangkak klasik, tetapi bayi menjaga siku dan lututnya lurus, berjalan dengan tangan dan kaki seperti yang dilakukan beruang.
3. Gaya Perut (Commando Crawling)
Bayi menggerakkan tubuhnya ke depan sambil menyeret perutnya di permukaan lantai.
4. Bottom Scotter
Bayi bergerak dengan cepat menggunakan lengannya untuk bergerak maju, sementara lututnya ditekuk dan kakinya menapak di lantai.
Baca Juga: Bayi Tidak Merangkak Tapi Mengesot, Normalkah?
5. Gaya Kepiting (Crab Crawl)
Bayi bergerak mundur atau menyamping seperti kepiting, mendorong tubuhnya dengan tangannya.
6. Rolling Crawl
Bayi berusaha untuk sampai ke tujuannya dengan cara berguling dari satu tempat ke tempat yang lainnya.
“Banyak bayi yang merangkak ke samping seperti kepiting (crab-crawl) atau bergerak mundur. Dan, tentu saja banyak bayi yang merangkak maju dengan cara tradisional. Setiap bayi itu unik,” kata Dr. Greene.
Tanda-tanda Yang Perlu Diwaspadai!
Foto: ilslearningcorner.com
Beberapa bayi cenderung melewatkan keterampilan merangkak dan langsung belajar berdiri atau berjalan.
Tetapi jika Si Kecil belum menunjukkan kemajuan terkait kemampuan menggerakkan tubuhnya (berguling hingga merangkak) pada usia 12 bulan, segera konsultasikan dengan dokter anak.
Demikian halnya jika Moms mendapati bahwa Si Kecil cenderung menyeret satu sisi tubuhnya atau kesulitan untuk bergerak saat mencoba merangkak.
Pasalnya, menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal PNAS, tanda-tanda tersebut dapat mengacu pada autisme.
Dalam banyak kasus, bayi dengan cerebral palsy dan gangguan neuromuskuler lainnya cenderung menghadapi kurangnya koordinasi atau kekuatan yang membuat mereka kesulitan melakukan gerakan merangkak yang terkoordinasi.
Baca Juga: 6 Cara Menjaga Keamanan Bayi Saat Merangkak
“Bayi yang tidak mengeksplorasi dan berinteraksi dengan lingkungan bisa jadi mengalami keterlambatan perkembangan kognitif,” kata Peter Pidcoe, DPT, Ph.D., seorang associate professor dan asisten pimpinan di Departemen Terapi Fisik, Virginia Commonwealth University School of Allied Health Profession, seperti dikutip dari VCU News.
Jadi, jangan langsung panik ya Moms jika mendapati Si Kecil merangkak mundur. Perhatikan terlebih dahulu bagaimana setiap tahap perkembangannya.
Jika Moms merasa ada yang salah, konsultasikan hal tersebut pada dokter anak.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.