Mengatasi Suami yang Kurang Terbuka Mengenai Masalah yang Sedang Dihadapi
Banyak pasangan berjuang dengan komunikasi pernikahan.
Mungkin Moms merasa bahwa suami tampak tertutup. Suami enggan berkomunikasi dengan Moms sepertinya karena merasa perlu untuk melindungi dirinya dari Moms.
Hal itu bisa dilihat dari sikap defensifnya. Kondisi ini bisa jadi hambatan dalam komunikasi pernikahan.
Ketahui Penyebabnya
Bagaimana cara untuk mengatasi sifat suami yang kurang terbuka? Dr. Kurt Smith, LMFT, LPCC, AFC, seorang konselor pernikahan mengatakan bahwa Moms harus tahu dulu penyebabnya.
Bisa jadi suami tidak terbuka karena tidak merasa aman untuk berbagi hal-hal. Masalah mungkin sebagian berasal dari pengalaman bersama Moms, tetapi sebagian juga bisa berasal dari pengalaman masa lalu lainnya.
Maka penting bagi Moms untuk memastikan bahwa diri Moms adalah sosok yang dipercaya dan aman untuk menerima kisahnya.
Baca Juga: Apa yang Harus Dilakukan Setelah Tahu Suami Berselingkuh?
Suami yang kurang terbuka juga disebabkan masa lalu yang buruk. Artinya Moms mungkin sempat membuat pasangan takut untuk melakukan komunikasi secara terbuka.
Sejarah memiliki cara menjadi seperti bola salju yang bergulir di atas bukit. Kerjanya semakin cepat dan semakin cepat, semakin besar dan semakin besar, dan semakin sulit untuk berhenti.
Cari cara untuk mulai membuka lembaran baru agar suami tidak tertutup dan mulai memahami bahwa ia perlu terbuka kepada Moms sebagai istrinya.
Yang Harus Dilakukan
Bukan hanya istri yang bertanya-tanya, "Mengapa suamiku tidak bisa berkomunikasi denganku?" Para suami juga dapat menanyakan hal yang sama tentang para istri.
“Komunikasi dalam pernikahan memang penting tapi sangat rumit. Pasangan mungkin bisa secara terbuka berbicara topik sensitif tapi alih-alih keterbukaan dapat menyelesaikan masalah, bisa jadi bisa timbul masalah baru,” tambah Smith.
Baca Juga: 5 Film Romantis Terbaik untuk Tingkatkan Kemesraan Suami Istri
Maka yang bisa Moms lakukan adalah mulai membangun komunikasi secara perlahan.
Cobalah untuk semakin sering berbicara, mengenal dan membahas topik secara keseluruhan.
Tak perlu langsung memaksa membahas topik yang sensitif, sebab seiring berjalannya waktu hal tersebut akan terbuka dengan sendirinya.
Semakin banyak komunikasi Moms tentu akan semakin mengenal pasangan. Itu artinya, Moms jadi tahu titik mana pasangan bisa terluka atau merasa tersinggung.
Pasangan juga menjadi tahu sikap-sikap apa saja yang membuat Moms merasa sakit hati atau yang menyebabkan Moms bersikap defensif.
Sayangnya, baik secara tidak sengaja atau sengaja, pasangan terkadang menggunakan area ini untuk menyebabkan rasa sakit satu sama lain. Meskipun hal ini menjadi gangguan komunikasi terbesar.
Ada juga faktor-faktor lain dalam kehidupan seperti anak-anak, pekerjaan, dan keuangan yang mulai menghabiskan fokus Moms dan pasangan.
Hal-hal ini dapat mulai mengambil begitu banyak waktu dan energi mental sehingga Moms lupa bagaimana berkomunikasi secara efektif satu sama lain.
Jadi jika ingin memperbaiki komunikasi antara Moms dan pasangan, cobalah mundur selangkah dan melihat hubungan secara keseluruhan. Apakah ada masalah keamanan atau masa lalu yang mungkin menghalangi?
Baca Juga: Perlukah Punya Tabungan Terpisah dari Suami?
Memahami alasan pasangan yang tidak dapat berkomunikasi secara terbuuka akan menjadi bagian penting dari membuat segalanya menjadi lebih baik dan membuat Moms tak perlu lagi bertanya mengapa pasangan tidak berkomunikasi secara terbuka.
Apakah Moms pernah mengalami kondisi suami kurang terbuka? Apa yang waktu itu Moms lakukan untuk memperbaiki komunikasi tersebut?
(GSA)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.