Love Bombing: Pengertian, Tanda, dan Cara Mengatasinya!
Istilah love bombing kini tengah marak dibicarakan di media sosial. Namun, apakah Moms mengetahui apa maksud dari istilah ini?
Istilah ini mungkin terdengar romantis, namun sebenarnya mencakup perilaku yang tidak sehat dan berpotensi merusak.
Love bombing biasanya dimulai sebagai serangkaian tindakan perhatian dan pengorbanan yang luar biasa dari pasangan, seringkali dalam waktu singkat setelah memulai hubungan.
Ini dapat mencakup pesan cinta yang terus-menerus, hadiah-hadiah mahal, dan pernyataan-pernyataan cinta yang mendalam.
Dalam beberapa tahun terakhir, istilah love bombing telah mendapatkan perhatian yang lebih besar karena semakin banyaknya cerita tentang orang-orang yang mengalami pengalaman ini.
Ingin tahu informasi lainnya perihal love bombing? Simak penjelasannya di bawah ini, yuk Moms!
Baca Juga: 18 Makanan Khas Imlek yang Memiliki Makna Mendalam
Penjelasan tentang Love Bombing
Love bombing adalah pola perilaku dalam sebuah hubungan di mana salah satu pihak dengan intensitas yang luar biasa memberikan perhatian, penghargaan, dan tindakan kasih sayang kepada pasangannya.
Singkat, situasi ini adalah sebuah taktik manipulasi yang dilakukan dengan menunjukkan kasih sayang secara berlebihan kepada seseorang.
Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan kontrol, kepercayaan, dan komitmen dari orang tersebut.
Ini sering kali dimulai pada tahap awal hubungan ketika kedua belah pihak saling tertarik yang bisa terjadi secara sengaja atau tidak disengaja.
Situasi adalah bentuk penyalahgunaan psikologis dan emosional yang melibatkan seseorang yang berusaha melampaui batas untuk Moms dengan upaya untuk memanipulasi seseorang agar menjalin hubungan dengan mereka.
Mengutip dari Cleveland Clinic, love bombing sering dikaitkan dengan orang yang memiliki gaya lampiran yang cemas atau tidak aman atau gangguan kepribadian narsistik (NPD).
Baca Juga: 13 Ujian Rumah Tangga, Paling Umum Masalah Finansial!
Tanda Love Bombing
Tanda-tanda love bombing adalah perilaku dan sikap yang dapat mengindikasikan bahwa sedang menjadi korban dari pola perilaku love bombing dalam sebuah hubungan.
Berikut adalah beberapa tanda-tanda yang mungkin bisa Moms perhatikan untuk menunjukkan situasi ini:
1. Pujian Berlebihan
Jika Dads memberikan pujian berlebihan dan sering kali tidak realistis terhadap Moms. Mereka terus-menerus memuji penampilan, kepribadian, atau prestasi.
2. Komunikasi Intens
Jika pasangan mengirimkan pesan teks, panggilan telepon, atau pesan lainnya secara berlebihan dan terus-menerus, terkadang bahkan jika Moms tidak merespons dengan cepat atau jika sibuk.
3. Hadiah Berlebihan
Tanda selanjutnya adalah sering memberikan hadiah-hadiah yang mahal atau istimewa kepada Moms, bahkan jika tidak ada kesempatan khusus untuk itu.
Hadiah tersebut mungkin lebih dari yang diharapkan atau inginkan.
4. Pembicaraan Masa Depan yang Terlalu Cepat
Pasangan terlalu cepat membicarakan masa depan bersama, termasuk pernikahan, pindah bersama, atau rencana jangka panjang lainnya, bahkan sebelum Moms merasa nyaman dengan tingkat keterlibatan tersebut.
Baca Juga: 50 Pertanyaan Wawancara Pedagang dan Cara Melakukannya!
5. Protektif
Mereka mungkin mencoba untuk membatasi Moms dari teman-teman atau keluarga dengan menghabiskan banyak waktu bersama dan menyarankan untuk mengurangi kontak dengan orang lain.
6. Perhatian Terputus
Meskipun awalnya Moms mendapatkan perhatian yang berlimpah, Dads tiba-tiba bisa berubah menjadi dingin, cuek, atau bahkan merasa jauh ketika mereka merasa hubungan telah "terjamin."
7. Penggunaan Emosi
Pasangan mungkin menggunakan perasaan Moms sebagai alat untuk mengendalikan Moms, seperti dengan mengancam atau memanipulasi emosi jika Moms tidak memenuhi keinginan mereka.
8. Perubahan dalam Perilaku
Perubahan mendadak dalam perilaku pasangan, terutama setelah periode love bombing berakhir, bisa menjadi tanda bahwa mereka tidak benar-benar autentik dalam hubungan ini.
9. Kontrol yang Berlebihan
Mereka mungkin mencoba mengendalikan kehidupan Moms secara keseluruhan, termasuk mengatur apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
Baca Juga: Hukum Merayakan Valentine dalam Islam, Apakah Diperbolehkan?
Sisi Negatif Love Bombing
Love bombing, meskipun tampak seperti ungkapan kasih sayang yang berlebihan, sebenarnya adalah taktik manipulasi yang berbahaya.
Di balik hujan pujian, hadiah, dan perhatian, terdapat motif tersembunyi untuk mengendalikan dan mengeksploitasi korban. Berikut adalah beberapa sisi negatif love bombing:
1. Merusak Kepercayaan dan Keaslian Hubungan:
Love bombing menciptakan ilusi cinta dan kasih sayang yang intens, yang seringkali tidak realistis dan tidak berkelanjutan.
Ketika intensitas cinta yang berlebihan ini memudar, korban mungkin merasa kecewa, dibohongi, dan kehilangan kepercayaan pada pelaku.
Hal ini dapat merusak fondasi hubungan dan menghambat perkembangan hubungan yang sehat dan otentik.
2. Menciptakan Ketergantungan Emosional:
Pelaku love bombing menghujani korban dengan perhatian dan kasih sayang, membuat korban merasa dihargai dan dibutuhkan.
Seiring waktu, korban menjadi terikat secara emosional kepada pelaku dan merasa tidak bisa hidup tanpanya.
Ketergantungan ini membuat korban rentan terhadap manipulasi dan kontrol pelaku.
3. Menghambat Kebebasan Korban
Pelaku love bombing seringkali cemburu dan posesif, berusaha untuk mengontrol pergaulan dan aktivitas korban.
Korban ditekan untuk selalu bersama pelaku dan terisolasi dari orang-orang terdekatnya.
Hal ini merampas kebebasan dan otonomi korban, dan dapat berakibat pada depresi, kecemasan, dan rasa tidak percaya diri.
4. Memicu Trauma Emosional
Love bombing dapat meninggalkan trauma emosional yang mendalam bagi korban.
Ketika korban menyadari bahwa cinta yang ditunjukkan pelaku tidak tulus, mereka mungkin merasa dikhianati, terluka, dan kehilangan kepercayaan pada orang lain.
Trauma ini dapat membuat korban sulit untuk menjalin hubungan yang sehat di masa depan.
5. Memperkuat Siklus Manipulasi dan Kekerasan
Love bombing seringkali digunakan sebagai alat manipulasi dalam hubungan yang abusif.
Pelaku love bombing dapat beralih ke perilaku kasar dan mengendalikan setelah mendapatkan kepercayaan dan kontrol atas korban.
Hal ini menciptakan siklus manipulasi dan kekerasan yang sulit untuk diputuskan.
Baca Juga: Arti 15 Nama Marga Korea, Yuk Pahami dan Pelajari Moms!
Fase Love Bombing
Love bombing cenderung terjadi dalam tiga fase yang berbeda, di antaranya:
1. Fase Idealisasi
Pada fase ini, pasangan membanjiri Moms dengan cinta dan kasih sayang berlebihan untuk menarik perhatian dan meyakinkan Moms untuk membuka diri.
Pada awalnya, ini mungkin terasa terlalu bagus untuk menjadi kenyataan atau mudah membuat Moms terbawa perasaan.
2. Fase Depresiasi
Setelah Moms membuka diri dan merasa nyaman dalam hubungan, tanda-tanda bahaya mulai muncul. Dads mungkin mencoba untuk mengendalikan Moms dengan berbagai cara.
Dads mungkin lebih menuntut waktu Moms dan marah jika Moms membuat rencana tanpa mereka.
Pasangan juga bisa mencoba untuk membatasi akses Moms kepada teman-teman dan keluarga, serta meragukan perasaan dengan membuat merasa tidak ada yang salah dengan perilaku mereka.
3. Fase Penolakan
Ketika Moms menghadapinya tentang perilaku mereka yang merusak atau mencoba untuk mengatur batasan-batasan yang sehat.
Dads mungkin menghindari tanggung jawab dengan menolak untuk bekerja sama dan berkompromi, atau dengan meninggalkan hubungan.
Ini bisa membuat Moms merasa bingung, bingung, atau seolah-olah Moms gagal untuk memperbaiki masalah.
Baca Juga: 5+ Arti Gelang Hitam dalam Hubungan Percintaan, Lagi Viral!
Cara Mengatasi Love Bombing
Love bombing, meskipun tampak seperti luapan kasih sayang, sebenarnya adalah taktik manipulasi yang berbahaya.
Jika Moms merasa terjebak dalam love bombing, berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk melepaskan diri:
1. Tetapkan Batasan yang Jelas
Tetapkan batasan yang jelas dalam hubungan Moms. Jelaskan kepada pelaku apa yang Moms anggap nyaman dan tidak nyaman.
Jangan ragu untuk mengatakan "tidak" pada permintaan yang tidak wajar.
2. Jaga Jarak dan Perlahan Lepaskan Diri
Jika Moms yakin bahwa Moms sedang menjadi korban love bombing, jaga jarak dan perlahan lepaskan diri dari hubungan tersebut.
Jelaskan alasan Moms kepada pelaku dengan tegas dan tanpa keraguan.
3. Cari Dukungan dari Orang Terpercaya
Berbicaralah dengan orang yang Moms percaya, seperti keluarga, sahabat, atau profesional, tentang apa yang Moms alami.
Dukungan dari orang-orang terdekat dapat membantu Moms melewati masa sulit ini.
4. Cari Bantuan Profesional
Jika Moms merasa trauma dan kesulitan untuk melepaskan diri dari love bombing, carilah bantuan profesional dari psikolog atau terapis.
Bantuan profesional dapat membantu Moms untuk memahami situasi Moms, menyembuhkan trauma, dan membangun hubungan yang sehat di masa depan.
Demikian itulah informasi lengkap mengenai love bombing yang bisa Moms ketahui. Apakah Moms masuk ke dalam daftar korban situasi ini?
Jika dirasa Moms adalah sosok korban dari love bombing, segera cari bantuan profesional jika dibutuhkan, ya!
- https://www.verywellmind.com/what-is-love-bombing
- https://health.clevelandclinic.org/love-bombing
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.