Hati-hati! Hindari 5 Kesalahan Ini Saat Lakukan Oral Seks
Sebagian orang memerlukan oral seks sebagai stimulus atau rangsangan saat akan bercinta dengan pasangan, sebelum berlanjut ke hubungan seksual atau setelah bercinta.
Menurut penelitian berjudul Oral Sex, Oral Health and Urogenital Infections, disebutkan bahwa seks oral mengacu pada aktivitas seksual yang dan stimulasi genital dengan mulut, lidah, gigi atau tenggorokan.
Namun, agar momen-momen saat berhubungan intim di ranjang semakin menegangkan, sebaiknya hindari kesalahan saat melakukan seks oral berikut ini ya, Moms dan Dads.
Baca Juga: 5 Tips Berhubungan Seks Saat Hamil serta Posisi yang Aman dan Nyaman
Kesalahan Saat Melakukan Seks Oral
Setiap orang pasti punya preferensi seks oral yang berbeda-beda.
Inilah yang terkadang membuat banyak pasangan belum mengetahui bagaimana memberikan stimulus yang tepat saat di ranjang.
Bahkan, tak sedikit dari mereka yang sedang bercinta, tiba-tiba hasrat seksnya menurun karena kesalahan seks oral.
Agar tak terjadi di momen intim Moms dan Dads, berikut lima kesalahan seks oral yang harus dihindari.
1. Preferensi Seks Oral yang Berbeda
Mengutip Marie Claire, kesalahan pertama saat seks oral ialah ketika Moms atau Dads menganggap bahwa pasangan memiliki preferensi seks oral yang sama.
Untuk itu, ada baiknya bertanya atau mendiskusikan lebih dulu preferensi oral seks bersama pasangan.
Dengan menghindari kesalahan saat melakukan seks oral ini, Moms dan Dads bisa mengerti apa yang diinginkan dan bagaimana cara memuaskan pasangan.
Selain itu, melihat pasangan masturbasi juga bisa jadi alternatif lain untuk mengetahui gerakan dan kecepatan yang seperti apa yang diinginkan oleh pasangan.
2. Seks Oral Terlalu Cepat
Banyak orang terburu-buru ketika melakukan seks oral.
Hal ini membuat imajinasi pasangan tentang oral seks berubah dan berisiko menurunkan hasrat seksual, dan hal ini tentu jadi kesalahan seks oral yang perlu dihindari.
Misalnya, terlalu terburu-buru dan ingin segera klimaks.
Padahal tak semua orang menyukai seks oral dengan ritme cepat, sehingga pasangan akan merasa kesulitan untuk menikmati seks oral yang seharusnya bisa membuat momen bercinta lebih bergairah.
Selain itu, melakukan seks oral dengan tempo yang terlalu cepat juga bisa menyebabkan stamina berkurang drastis dan kelelahan.
Baca Juga: 8 Tips Oral Seks untuk Wanita, Perhatikan Dads!
3. Tahu Kapan Harus Berhenti
Setelah berhasil mencapai klimaks, kebanyakan orang akan merasa lelah, mengantuk, dan tertidur usai bercinta.
Hal ini terjadi karena hormon oksitosin dan vasopresin dilepaskan oleh tubuh ketika orgasme.
Hormon ini tak hanya menjadikan seseorang tertidur lebih cepat, tetapi juga membuat tubuh rileks bahkan menurunkan tingkat stres.
Menurut penelitian yang dipublikasikan oleh Frontiers in Public Health berjudul Sex and Sleep: Perceptions of Sex as a Sleep Promoting Behavior in the General Adult Population, orgasme usai bercinta dengan pasangan memiliki manfaat dalam meningkatkan kualitas tidur yang lebih nyenyak dan pulas.
Sehingga dalam hal ini, Moms dan Dads perlu tahu kapan pasangan sudah merasa lelah dan ingin menyudahi seks oral atau kapan harus melanjutkannya agar tidak melakukan kesalahan saat melakukan seks oral.
Jika pasangan tidak mengerti kode yang diberikan, Moms dan dads bisa langsung mengutarakan keinginan untuk menyudahi seks oral karena merasa lelah dan mengantuk.
4. Mulut Kering
Seks oral bisa dilakukan dengan beberapa cara, mulai dari tangan hingga mulut.
Jika Moms dan Dads ingin melakukan seks oral dengan mulut, pastikan bibir dan mulut dalam keadaan terdehidrasi sebelum seks oral agar terasa lebih nyaman.
Moms dan Dads bisa minum banyak air putih sebelumnya agar kondisi mulut bersih dan tidak kering.
Ini juga menjadi kesalahan saat melakukan seks oral lain yang biasanya diabaikan.
Baca Juga: 8 Tips Memberikan Dads Oral Seks
5. Jangan Menanyakan Pertanyaan Konyol
Kesalahan saat melakukan seks oral lainnya ialah menanyakan pertanyaan konyol.
Saat melakukan seks oral, pikiran dan tubuh akan terfokus pada kegiatan tersebut.
Sehingga, ada baiknya untuk tidak menanyakan hal-hal seperti, 'Mau keluar di mana?' karena akan memengaruhi mood dan hasrat seks pasangan bisa menurun.
Jika terganggu dengan kondisi yang sunyi saat seks oral, Moms dan Dads bisa menyalakan musik atau menggeram dan mendesah agar momen bercinta lebih bergairah.
Baca Juga: 4 Tips Oral Seks yang Tidak Kalah Memuaskan dengan Seks Biasa
Jenis Infeksi Menular Seksual Akibat Oral Seks
Selain berhati-hati dan menghindari kesalahan kesalahan akibat oral seks yang telah dijelaskan di atas, Moms juga harus mengetahui beberapa jenis infeksi yang bisa disebabkan oleh oral seks.
Penting untuk diketahui, bahwa hampir setiap penyakit menular seksual bisa terjadi akibat seks oral.
Ada beberapa jenis infeksi yang lebih sering terjadi. Berikut ini beberapa jenis infeksi menular seksual yang dimaksud:
1. HIV
Jenis infeksi menular seksual akibat oral seks pertama yaitu HIV.
HIV ditularkan ketika cairan tubuh yang mengandung infeksi bersentuhan langsung dengan aliran darah orang lain.
Pada tahap awal, HIV mungkin saja tidak menimbulkan gejala, namun seiring dengan berjalannya waktu, HIV dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Moms tentu perlu berhati-hati terkait infeksi menular yang membahayakan tubuh satu ini.
2. Klamidia
Selanjutnya jenis infeksi menular seksual akibat oral seks lainnya yaitu klamidia, penyakit atau infeksi ini bisa menyebar melalui kontak oral.
Kontak oral yang terjadi tentu saja dengan seseorang yang terinfeksi klamidia.
Kebanyakan penderita tidak memiliki gejala, namun umumnya gejala yang terjadi adalah sensasi genital gatal yang terbakar ataupun perasaan nyeri saat buang air kecil.
3. Hepatitis B dan C
Infeksi menular seksual selanjutnya yaitu Hepatitis B dan C yang bisa diderita akibat melakukan oral seks. Hal ini tentu perlu diwaspadai.
Virus Hepatitis bisa menyerang hati dan penularannya terjadi melalui oral seks.
Baca Juga: Oral Seks dalam Islam, Bolehkah?
4. Kutil Kelamin
Jenis infeksi menular seksual yang bisa terjadi akibat oral seks selanjutnya yaitu kulit kelamin.
Penyakit ini bisa dengan mudah menyebar ketika seseorang melakukan kontak fisik dengan orang yang telah terinfeksi kulit kelamin.
Alasan Oral Seks bisa Menularkan Penyakit Seksual
Oral Seks sendiri merupakan salah satu aktivitas seksual yang sangat umum dilakukan oleh pria dan wanita di rentang usia 18-44 tahun.
Terutama bagi mereka yang telah aktif secara seksual.
Oral seks dapat lebih besar memberikan risiko penularan penyakit seksual, hal tersebut akibat pertemuan antara mulut dan genital.
Namun, jenis penyakit yang menular tergantung pada aktivitas seks serta intensitas atau frekuensinya.
Bahkan, melalui oral seks, seseorang bisa mengalami lebih dari satu infeksi menular.
Maka dari itu, kegiatan seksual satu ini sangat penting untuk dihindari karena memiliki risiko yang tinggi untuk kesehatan itu sendiri.
Baca Juga: Serba-Serbi Oral Seks Saat Hamil, Moms Perlu Tahu
Itulah beberapa hal yang harus Moms dan Dads pahami sebelum seks oral.
Bisa juga melakukan pillow talk dan saling berdiskusi mengenai hal-hal yang Moms dan Dads inginkan ketika seks oral.
Hal ini jauh lebih mudah dibandingkan harus menebak-nebak apa yang diinginkan pasangan dan mengurangi risiko melakukan kesalahan saat melakukan seks oral.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.