Suami Jarang Memberi Kabar Saat Bekerja, Normalkah?
Di zaman modern ini, saat suami istri sama-sama sibuk, justru komunikasi yang tidak lancar jadi hambatan dalam hubungan. Mengapa ini terjadi? Kita belum siap untuk menerima arus perkembangan zaman yang begitu cepat sehingga kadang salah menggunakan kecanggihan teknologi saat ini. Masalah komunikasi sering sekali terjadi dengan pasangan baru menikah terutama mereka bingung berapa kali saya harus mengabari pasangan saya? Dan apa yang harus saya katakan saat suami bekerja?
Seperti yang sudah kita ketahui bahwa komunikasi adalah hal kunci dalam menjalin hubungan rumah tangga. Lalu bagaimana jika dengan suami bekerja, seberapa intens komunikasi itu harus terjalin? “Mengirim kabar lewat teks aplikasi chatting itu baik. Artinya pasangan jadi tahu kondisi Moms,” kata Shamyra Howard – Blackburn, pekerja sosial klinis berlisensi yang mengkhususkan diri dalam seks dan terapi hubungan. Banyak hal yang Moms lakukan sehingga lupa memberi kabar pada pasangan. Kondisi ini ternyata dapat membuat menurunnya gairah dalam rumah tangga.
Seberapa sering harus mengirim pesan?
Foto : shutterstock
Pertanyaannya adalah seberapa sering harus mengirimkan pesan? Psikolog Nikki Martinez mengatakan bahwa memberi pesan 3 sampai 5 kali dalam sehari itu sempurna, kecuali ada kondisi tertentu misalnya salah satu dari pasangan sedang sakit. Intensitas mengirimkan pesan bisa jadi berbeda.
Tina Tesssina, psikoterapis dan penulis mengungkapkan hal ini perlu dikomunikasikan. Artinya, Moms dan pasangan harus sepakat mengenai komunikasi saat suami bekerja. Kita juga harus memikirkan apakah mengirim teks setiap saat di kantor akan mangganggu pasangan dalam pekerjaannya?
Salah satu trik yang bisa dilakukan adalah mengirimkan pesan di pagi dan malam hari. Hal ini merupakan kunci dalam berkomunikasi. Dua momen ini penting saat suami baru sampai kantor dan akan pulang. Suami juga jadi ingat dan merasa diperhatikan, lho Moms.
Rambu mengirimkan teks
Foto : videoblocks.com
Moms harus memahami jadwal suami bekerja. Komunikasi dengan suami bisa saja rusak karena momen yang tidak tepat. Jangan merasa tersinggung dengan jawaban suami yang mungkin terlihat ketus karena Moms tidak mengetahui kondisinya di kantor. Jangan merasa dilupakan sehingga mengirimkan pesan tanpa henti. Lakukan komunikasi dengan suami pakai cara sederhana dan menjadi bijaksana dengan tau apa yang sedang dikerjakan. Mungkin sesekali Moms bisa melakukan video call untuk memberikan semangat pada suami.
Hal berikutnya adalah menghindari topik serius. Ingat bahwa pasangan sudah menghadapi berbagai tekanan pekerjaan. Pastinya pasangan menginginkan sesuatu yang ringan dan dapat membuat dirinya nyaman. Hindari topik serius dalam teks karena lebih baik jika dibahas dalam momen berdua secara langsung.
Jika ingin membahas topik serius, ciptakan momen minum teh bersama pasangan misalnya. Hal itu membuat pasangan bisa lebih terbuka dan nyaman. Mengirim pesan bisa terasa sangat dingin dan impersonal bahkan memberikan jarak antara Moms dan pasangan. Apalagi saat Moms dan pasangan mungkin sedang bertengkar.
Penyelesaian masalah bisa dilakukan pada saat Moms dan pasangan sedang berkelahi atau saat waktu bertatapan wajah. Jangan membahas pertengkaran tersebut dengan saling mengirimkan pesan berantai dan panjang. Segera jadwalkan sesi ngobrol berdua, sehingga itu bisa menyelamatkan hubungan Moms dan pasangan. Moms justru bisa mengirimkan hal-hal lucu dan menarik yang dapat membangkitkan semangat saat suami bekerja. Kalau Moms punya cara apa untuk membangun komunikasi dengan suami?
Sumber artikel:
bustle.com
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.