16 Mei 2024

Mengenal Fase Blastula dalam Perkembangan Embrio, Cari Tahu!

Bagi Moms yang mau promil wajib tahu!
Mengenal Fase Blastula dalam Perkembangan Embrio, Cari Tahu!

Foto: Freepik.com/senivpetro

Pernahkah Moms bertanya-tanya bagaimana awal mula kehidupan manusia terbentuk? Jawabannya terletak pada fase blastula.

Fase blastula adalah tahap penting dalam perkembangan embrio yang menandai awal dari pembetukan sel yang kompleks.

Proses yang terjadi selama fase ini memiliki dampak yang fundamental pada pembentukan janin yang dimulai sekitar 4-5 hari setelah pembuahan.

Nah, artikel ini akan menjelajahi lebih dalam tentang fase blastula, mengungkapkan kompleksitas dan pentingnya tahap awal ini dalam pembentukan kehidupan.

Untuk itu, simak penjelasannya hingga akhir, ya Moms.

Baca Juga: 7 Gejala Setelah Embrio Transfer pada IVF, Mirip PMS!

Pengertian Blastula

Blastula
Foto: Blastula (Expertsmind.com)

Blastula adalah bola sel atau blastomera berongga yang terbentuk selama perkembangan embrio melalui pembelahan berulang dari sel telur yang telah dibuahi.

Sel-sel blastula membentuk lapisan epitelial, disebut blastoderm, yang melingkupi rongga berisi cairan, yang disebut blastocoel.

Setelah blastula berkembang, ia mengalami transisi menjadi gastrula, proses yang disebut gastrulasi.

Proses pembentukannya melibatkan pembelahan berulang dari sel telur yang telah dibuahi dan membentuk lapisan sel yang melingkupi rongga berisi cairan.

Hingga akhirnya fase ini kemudian mengalami transisi menjadi gastrula, yang merupakan tahap lanjutan dalam perkembangan embrio.

Baca Juga: Ciri-Ciri Embrio Berkualitas untuk Program Bayi Tabung

Proses Blatulasi

Perkembangan Embrio (Orami Photo Stocks)
Foto: Perkembangan Embrio (Orami Photo Stocks)

Blastulasi adalah tahap krusial dalam perkembangan embrio manusia, yang terjadi sekitar 4-5 hari setelah pembuahan.

Pada tahap ini, bola sel yang disebut morula mulai berkembang pesat, membentuk struktur bola berongga yang dikenal sebagai blastula.

Proses blastulasi melibatkan beberapa langkah penting:

  • Pemekahan Sel

Sel-sel morula terus membelah dengan cepat, menghasilkan jumlah sel yang jauh lebih banyak.

Pembelahan sel ini tidak merata, dengan beberapa sel membelah lebih cepat daripada yang lain.

  • Pembentukan Blastosol

Rongga berisi cairan mulai terbentuk di dalam morula, memisahkan sel-sel di bagian tengah dari sel-sel di bagian luar. Rongga ini disebut blastosol.

  • Pengelompokkan Sel

Sel-sel di morula mulai berkelompok menjadi dua jenis utama: sel trophektoderm dan sel massa dalam.

Sel trophektoderm yang merupakan sel-sel ini terletak di lapisan luar blastula dan akan membentuk bagian luar embrio, termasuk plasenta dan membran ketuban.

Kemudian sel massa dalam atau sel-sel ini terletak di lapisan dalam blastula dan akan berkembang menjadi embrio itu sendiri.

  • Formasi Blastoderm

Lapisan sel yang mengelilingi blastosol, yang terdiri dari sel trophektoderm dan sel massa dalam, disebut blastoderm.

  • Pergerakan Sel

Sel-sel di blastoderm mulai bergerak dan bermigrasi ke posisi yang berbeda, membentuk struktur dan pola yang kompleks.

Baca Juga: 4 Rumus Taksiran Berat Janin dan Cara Menghitungnya!

Fase Perkembangan Embrio Setelah Blastulasi

Ilustrasi Pertumbuhan Embrio (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Pertumbuhan Embrio (Orami Photo Stock)

Setelah blastulasi, embrio manusia terus berkembang pesat melalui serangkaian tahap yang kompleks dan terkoordinasi.

Berikut adalah beberapa fase utama perkembangan embrio setelah blastulasi:

1. Gastrulasi (hari ke-6 hingga hari ke-14)

Pada tahap ini, tiga lapisan embrionik utama terbentuk: ektoderm, mesoderm, dan endoderm.

Lapisan-lapisan ini akan berkembang menjadi berbagai jenis jaringan dan organ tubuh.

Proses gastrulasi melibatkan pergerakan sel yang kompleks dan reorganisasi struktur embrio.

2. Neurulasi (hari ke-18 hingga hari ke-26)

Pada tahap ini, tabung saraf terbentuk dari ektoderm. Tabung saraf ini akan berkembang menjadi otak dan sumsum tulang belakang.

Struktur penting lainnya, seperti mata, telinga, dan wajah, juga mulai terbentuk pada tahap ini.

3. Organogenesis (hari ke-26 hingga minggu ke-8)

Pada tahap ini, semua organ utama tubuh mulai terbentuk dari tiga lapisan embrionik.

Proses ini melibatkan diferensiasi sel yang kompleks, di mana sel-sel mengambil bentuk dan fungsi khusus mereka.

Beberapa organ utama yang terbentuk selama organogenesis termasuk jantung, paru-paru, hati, ginjal, dan sistem pencernaan.

4. Morfogenesis (minggu ke-8 hingga kelahiran)

Pada tahap ini, organ-organ yang telah terbentuk mulai berkembang dan matang.

Fitur eksternal embrio, seperti jari tangan, jari kaki, dan wajah, juga mulai terbentuk.

Pertumbuhan dan perkembangan embrio terus berlanjut hingga lahir.

Baca Juga: 15 Buah yang Dilarang untuk Ibu Hamil, Berisiko bagi Janin!

Tips Menjaga Kesehatan setelah Pembuahan

Hamil Muda
Foto: Hamil Muda (Orami Photo Stock)

Memiliki kehamilan yang sehat dan lancar merupakan dambaan setiap pasangan yang ingin memiliki buah hati.

Setelah proses pembuahan berhasil, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan ibu dan calon bayi:

  • Konsultasi dengan Dokter Kandungan

Segera lakukan pemeriksaan kehamilan ke dokter kandungan setelah mengetahui Moms hamil.

Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk memastikan kehamilan dan memberikan saran tentang perawatan prenatal yang tepat.

  • Mengonsumsi Makanan Sehat dan Bergizi

Penting untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan nutrisi untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi.

Pastikan untuk memasukkan banyak buah-buahan, sayur-sayuran, protein tanpa lemak, dan karbohidrat kompleks dalam menu harian.

  • Minum Air Putih yang Cukup

Minum air putih yang cukup sangat penting untuk menjaga tubuh terhidrasi dan membantu tubuh membuang limbah.

Minumlah minimal 8 gelas air putih per hari.

  • Istirahat yang Cukup

Tubuh Moms membutuhkan banyak istirahat selama kehamilan. Pastikan untuk tidur 7-9 jam setiap malam dan istirahat sejenak di siang hari jika diperlukan.

  • Hindari Alkohol, Rokok, dan Narkoba

Alkohol, rokok, dan narkoba dapat berbahaya bagi bayi yang sedang berkembang. Hindari konsumsi zat-zat ini selama kehamilan.

  • Kelola Stres dengan Baik

Stres dapat berdampak negatif pada kehamilan, lho Moms.

Temukan cara yang sehat untuk mengelola stres, seperti yoga, meditasi, atau menghabiskan waktu bersama orang-orang terkasih.

  • Olahraga Teratur

Olahraga teratur selama kehamilan dapat membantu meningkatkan kesehatan ibu dan bayi.

Konsultasikan dengan dokter tentang jenis dan intensitas olahraga yang tepat untuk Moms.

Baca Juga: 6 Penyebab Janin Belum Masuk Panggul Jelang Persalinan

Demikian itulah informasi seputar fase blatula dalam perkembangan embrio yang bisa Moms ketahui. Semoga artikel ini bermanfaat, ya!

  • https://my.clevelandclinic.org/health/articles/7247-fetal-development-stages-of-growth
  • https://vidafertility.com/en/stages-embryonic-development/
  • https://www.britannica.com/science/blastula

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.