Program Hamil Setelah Stillbirth, Ketahui Hal-hal Penting Ini
Berhadapan dengan kenyataan bahwa Moms baru saja kehilangan calon buah hati tentu saja bukan hal yang mudah.
Di satu sisi Moms mungkin ingin segera hamil lagi, tetapi di sisi lain masih merasa takut jika mungkin kehilangan itu akan terulang kembali.
Oleh karena itu, untuk membantu Moms menghadapi kebingungan, di bawah ini telah kami rangkum berbagai hal yang penting Moms ketahui saat ingin kembali promil setelah stillbirth.
Baca Juga: Paula Verhoeven Sempat Keguguran, Ketahui Waktu yang Tepat untuk Hamil Lagi
Waktu Yang Tepat Untuk Hamil Lagi
Foto: pexels.com
Situs Tommys menyebutkan bahwa siklus menstruasi seorang wanita biasanya akan kembali normal sekitar 5 hingga 6 minggu setelah stillbirth.
Namun, sebelumnya Moms mungkin akan mengalami lochia atau perdarahan selama beberapa minggu setelah bayi dilahirkan.
Ini merupakan hal yang normal dan tidak perlu dikhawatirkan.
Lochia umumnya dimulai setelah proses kelahiran dan berlangsung selama 3-5 hari dengan perdarahan berat dan darah yang berwarna merah gelap.
Kemudian, perdarahan akan berlanjut sekitar 10 hari dengan perdarahan yang lebih ringan dan berwarna coklat atau merah muda.
Seiring dengan kembalinya siklus menstruasi, artinya Moms bisa segera hamil kembali jika tidak menggunakan alat kontrasepsi apa pun.
Meskipun begitu, Lara Friel, M.D., OB-GYN di Divisi Kedokteran Ibu-Janin di The University of Texas Health Science Center, Houston/ McGovern Medical School, melalui Parents menyarankan agar wanita yang baru mengalami stillbirth menyediakan waktu untuk pemulihan mental dan fisik sebelum mencoba hamil lagi.
“Setiap kehamilan membutuhkan banyak sumber daya - zat besi, asam folat, kalsium - yang perlu dipulihkan sebelum kehamilan berikutnya. Dianjurkan agar wanita terus mengonsumsi vitamin prenatal setiap hari (sebelum mencoba hamil lagi),” jelas Dr. Friel.
Baca Juga: Apa Itu Stillbirth dan Perbedaannya dengan Keguguran?
Pemeriksaan Medis dan Skrining Genetik
Foto: pexels.com
Menurut Pregnancy Birth AU, pemeriksaan medis dan skrining genetik juga penting dilakukan sebelum Moms kembali menjalani promil setelah stillbirth.
Ini bertujuan untuk mengetahui apakah Moms dan Dads memiliki kondisi medis tertentu yang mungkin dapat menyebabkan stillbirth atau masalah kehamilan lainnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, dokter dapat menyarankan perawatan atau prosedur tertentu sebelum Moms mencoba hamil lagi.
Baca Juga: Ingin Menunda Kehamilan? Coba Cara Ini Agar Tidak Hamil
Kemungkinan Stillbirth Dapat Terjadi Lagi
Foto: pexels.com
Menurut American Pregnancy Associations, kemungkinan untuk kembali mengalami stillbirth tergolong sangat kecil.
Bahkan, sebagian besar wanita yang pernah mengalami stillbirth dapat melahirkan bayi yang sehat dan normal.
Selain itu, hasil penelitian yang diterbitkan di The Lancet juga telah membuktikan bahwa meskipun seorang wanita yang pernah mengalami stillbirth sudah hamil lagi dalam waktu 1 tahun atau kurang, tidak terbukti mengalami peningkatan risiko lahir mati lainnya, kelahiran prematur, atau bayi lahir dengan berat rendah.
Mencegah Agar Stillbirth Tidak Terulang Kembali
Foto: pexels.com
Meskipun peluangnya sangat kecil, setidaknya Very Well Family menyarankan beberapa tips di bawah ini agar stillbirth tidak terulang kembali:
- Tidak merokok selama hamil.
- Menghindari alkohol dan penggunaan obat-obatan terlarang.
- Mendapatkan perawatan prenatal secara teratur.
- Mengikuti rekomendasi dokter untuk menjaga kehamilan yang sehat.
Terkadang memang ada beberapa hal yang tidak bisa dikendalikan oleh manusia, termasuk mengalami stillbirth. Semoga apa yang telah disebutkan di atas dapat membantu Moms untuk menghadapi promil setelah stillbirth.
Baca Juga: Makan Nanas Saat Hamil Bisa Bikin Keguguran, Mitos Atau Fakta?
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.