Apakah Sperma Bisa Hidup Jika Terkena Kain? Ini Faktanya!
Masih ada beberapa orang yang kebingungan terkait apakah sperma bisa hidup jika terkena kain atau apakah bisa mengambang di air?
Biasanya itu terkait dengan beberapa mitos tentang sperma yang masih dipercaya oleh masyarakat.
Berikut ini adalah penjelasan beserta jawaban dari banyaknya mitos tentang sperma.
Baca Juga: 5 Tanda Wanita Alergi Air Mani Setelah Hubungan Seks
Mengenal Motilitas Sperma
Sebelum mengetahui apakah sperma bisa hidup jika terkena kain atau tidak, pahami dulu mengenai motilitas sperma.
Setelah ejakulasi terjadi selama hubungan seksual, sperma bergerak dari vagina melalui leher rahim dan masuk ke dalam rahim.
Dari sana, kontraksi rahim membantu menarik sperma ke saluran tuba.
Sperma pertama dapat memasuki saluran tuba hanya dalam beberapa menit.
Semakin dekat dengan ovulasi, semakin mudah perjalanan sperma.
Agar kehamilan terjadi, lendir serviks harus baik. Lendir yang konsistensinya putih telur adalah yang terbaik. Jika lendir serviks kental atau kering, perjalanan sperma akan jauh lebih sulit.
Motilitas sperma adalah kemampuan sperma untuk berenang dengan cara yang benar. Motilitas mungkin sama pentingnya dengan jumlah sperma.
Jika sperma tidak dapat melakukan perjalanan masuk ke dalam sel telur, maka kehamilan tidak akan terjadi. Beberapa hal dapat memengaruhi motilitas sperma, termasuk:
- Tingkat stres
- Terkena panas berlebihan
- Obat-obatan tertentu
- Pola makan yang buruk
Jika motilitas merupakan faktor infertilitas, ada beberapa pilihan yang dapat dieksplorasi oleh pasangan untuk mengetahui tentang hal tersebut.
IUI langsung menempatkan sperma di dalam rahim perempuan sehingga tidak perlu berenang dari vagina melalui leher rahim.
Menurut Sperm Bank of California , mencairkan sperma dapat dilakukan 30 menit untuk mencapai suhu kamar.
Dari sana, sperma harus dihangatkan ke suhu tubuh baik di tangan atau di bawah lengan. Sperma yang telah dicairkan tidak bisa dibekukan kembali.
Sementara sperma beku bisa bertahan sangat lama, beberapa percaya kekuatannya mungkin terganggu setelah dicairkan.
Baca Juga: 7+ Manfaat Air Mani, Bukan Hanya untuk Reproduksi lho, Moms!
Apakah Sperma Bisa Hidup Jika Terkena Kain?
Jawabannya tergantung pada beberapa hal.
Pada permukaan yang kering, seperti pakaian, kain, atau tempat tidur, sperma mati pada saat mengering.
Jika berada di air seperti saat mandi air hangat atau bak mandi air panas, sperma kemungkinan hidup lebih lama karena masih dapat hidup di tempat yang hangat dan basah.
Tetapi kemungkinan sperma dalam bak air menemukan jalan untuk dapat masuk ke dalam tubuh perempuan dan menyebabkan kehamilan sangat rendah.
Saat berada di dalam tubuh perempuan, sperma bisa hidup hingga 5 hari.
Hanya butuh satu sperma untuk membuahi sel telur perempuan.
Setiap kali pria ejakulasi, rata-rata mereka melepaskan hampir 100 juta sperma.
Mengapa begitu banyak sperma yang dikeluarkan jika hanya dibutuhkan satu untuk membuat bayi?
Untuk memenuhi sel telur yang menunggu, sperma harus melakukan perjalanan dari vagina ke saluran tuba, perjalanan yang sulit sehingga hanya sedikit sperma yang bertahan.
Baca Juga: Pengaruh Obesitas Terhadap Kualitas Sperma
Berapa Lama Sperma Dapat Bertahan?
Para ahli percaya bahwa proses ini merupakan cara alami yang memungkinkan hanya sperma yang paling sehat untuk membuahi sel telur, dan memberikan peluang terbaik untuk memiliki bayi sehat.
Di luar tubuh, sperma bisa mati dengan cepat saat terkena udara.
Lamanya waktu sperma bertahan hidup sangat berkaitan dengan faktor lingkungan dan seberapa cepat sperma mengering.
Jika menjalani prosedur seperti inseminasi intrauterin (IUI) atau fertilisasi in vitro (IVF), sperma yang digunakan dalam prosesnya dapat bertahan dalam inkubator hingga 72 jam menurut Corion Fertility Clinic .
Mayo Clinic mencatat, sperma beku dapat bertahan selama bertahun-tahun, asal dibiarkan di lingkungan yang terkontrol dengan baik.
Studi dalam Human Reproduction menunjukkan, sperma beku mungkin sama efektifnya dengan sperma segar untuk mencapai kehamilan, setidaknya saat menggunakan IVF dan ICSI.
Penelitian Forensic Science International bertujuan membandingkan kemampuan lima jenis kain dalam menahan sperma setelah direndam di empat jenis lingkungan air yang berbeda.
Fluoresensi hanya terdeteksi pada kain sutra yang direndam air keran setelah 14 hari perendaman.
Sperma masih terdeteksi dalam khaddar, sifon, sutra, dan poliester dalam sampel yang direndam selama 14 hari dalam air keran.
Spermatozoa tertahan oleh kain khaddar dan sutra yang direndam dalam air kran, kain poliester dalam air kran dan air sungai, kain sifon hanya di air sungai dan linen di air kolam renang saat direndam selama 14 hari.
Jadi, jawaban dari apakah sperma bisa hidup jika terkena kain adalah tidak.
Sebab, kain termasuk benda kering yang dapat membuatnya mati dengan cepat.
Baca Juga: Mengenal Air Mani Wanita, Cairan Ejakulasi Wanita saat Berhubungan Seksual
Mitos tentang Sperma yang Perlu Dipahami
Banyak mitos umum tentang sperma dan ejakulasi yang sebenarnya tidak benar.
Dari jumlah ejakulasi hingga kualitas sperma, banyak sekali informasi yang salah.
Beberapa di antaranya seperti:
Mitos: Perempuan Tidak Bisa Hamil dari Pra-Ejakulasi
Umumnya, pra-ejakulasi atau cairan seperti air mani yang keluar dari penis sebelum ejakulasi hanya zat pelumas yang diproduksi oleh prostat.
Namun, ada kemungkinan kecil bahwa itu mungkin mengandung cukup sperma yang layak untuk menghasilkan kehamilan.
Jika sedang menghindari kehamilan, menggunakan metode penghalang seperti kondom selalu merupakan ide yang baik.
Baca Juga: Ketahui Mengenai Kehamilan Geriatri, Kehamilan di Usia Lanjut
Mitos: Sperma Hidup Berhari-hari pada Kain, Sprai, Handuk, dan Pakaian Dalam
Sperma dapat hidup di dalam tubuh perempuan selama lima hari, tetapi tidak dapat bertahan hidup di luar tubuh.
Sperma biasanya tidak dapat hidup di pakaian, kain, kulit, dan permukaan lain selama lebih dari beberapa saat.
Ketika sperma mengering atau terkena suhu ekstrem, kemampuan sperma membuahi sel telur berkurang secara signifikan.
Jadi, jawaban dari pertanyaan apakah sperma bisa hidup jika terkena kain adalah tidak mungkin dan termasuk ke dalam mitos.
Mitos: Banyaknya Sperma Menunjukkan Kesuburan
Dalam hal membuat perempuan hamil, jumlah sperma bukan satu-satunya faktor penting.
Sebab, penyebab kehamilan adalah seberapa cepat sperma bergerak dan bagaimana struktur di dalamnya.
Artinya, selama ejakulasi memiliki cukup sperma berkualitas tinggi, umumnya dapat membuahi sel telur, dan tidak peduli volume sperma itu sendiri.
Karena jawaban dari pertanyaan apakah sperma bisa hidup jika terkena kain telah mendapatkan jawaban, Moms tidak harus lagi percaya pada mitos tersebut.
- https://www.webmd.com/infertility-and-reproduction/guide/sperm-and-semen-faq#
- https://www.healthline.com/health/how-long-can-sperm-live-outside-the-body#TOC_TITLE_HDR_1
- http://www.corionfertilityclinic.com/faqs.php
- https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/getting-pregnant/expert-answers/pregnancy/faq-20058504
- https://www.thespermbankofca.org/how-to-inseminate
- https://academic.oup.com/humrep/article/16/3/495/642432
- https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0379073821002644
- https://www.insider.com/facts-about-sperm-2019-1#myth-all-sperm-basically-behaves-the-same-way-8
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.