14 Maret 2023

Mengenal Koyo KB, Alat Kontrasepsi yang Ditempel di Kulit

Cari informasinya di sini, yuk Moms!

Alat kontrasepsi kini telah tersedia dalam banyak bentuk, salah satunya adalah koyo KB. Apakah Moms baru mendengar dengan kata koyo KB? Cari tahu di sini, yuk Moms.

Sama seperti penggunaan koyo pada umumnya, koyo KB digunakan dengan ditempelkan pada kulit.

Tak sepopuler jenis alat kontrasepsi lainnya, mungkin Moms dan Dads masih asing mendengar alat kontrasepsi koyo KB.

Dalam bahasa medis, koyo KB disebut sebagai birth control patch yang memiliki ukuran 4,5 cm dengan bentuk persegi tipis dan kecil.

Jika dibandingkan dengan alat kontrasespsi lainnya, koyo KB memiliki kelebihan mudah digunakan.

Ini karena Moms hanya perlu menempelkan koyo pada salah satu bagian tubuh Moms, seperti di lengan, punggung, bokong, atau perut bagian bawah.

Penasaran dengan informasi lebih lanjut mengenai koyo KB? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini, ya Moms.

Baca Juga: Alat Kontrasepsi Spermisida: Bentuk, Cara Menggunakan, Kelebihan, dan Kekurangannya

Cara Kerja Koyo KB

Cara Kerja Koyo KB
Foto: Cara Kerja Koyo KB (nhs.com)

Sama seperti alat kontrasepsi lainnya, koyo KB juga mencegah kehamilan dengan menghentikan sperma bercampur dengan sel telur.

Pada satu lembar koyo KB mengandung hormon estrogen dan progesteron mirip dengan hormon yang dibuat tubuh manusia secara alami.

Bekerja seperti pil KB, kombinasi hormon progesteron dan estrogen yang berada di dalam koyo KB dipercaya dapat menghentikan ovulasi.

Sehingga ketika tidak ada ovulasi berarti tidak ada sel telur untuk dibuahi oleh sperma, sehingga kehamilan tidak dapat terjadi.

Cairan hormon yang berasal dari koyo KB dapat membuat lendir pada leher rahim atau serviks jauh lebih kental sehingga dapat menghalangi sperma.

Jika sel telur tidak dilepaskan, Moms tidak bisa hamil karena tidak ada sperma yang bisa membuahi.

Seperti metode KB lainnya dengan metode hormon, seperti pil KB atau cincin KB, penggunaan koyo KB didasarkan pada siklus menstruasi bulanan wanita.

Moms disarankan untuk menggunakan koyo KB pada hari pertama siklus menstruasi atau hari minggu pertama setelah siklus menstruasinya dimulai.

Penggunaan koyo KB disarankan untuk diganti seminggu sekali selama 3 minggu berturut-turut.

Baca Juga: Panduan Memilih Alat Kontrasepsi yang Tepat di Masa Pandemi Corona

Efektivitas Koyo KB

Efektivitas Koyo KB
Foto: Efektivitas Koyo KB (mayoclinic.com)

Jika Moms menggunakan koyo KB dengan sempurna, efektivitas penggunannya sebesar 995%, lho Moms.

Namun, realitanya penggunaan koyo KB terbukti 93% efektif atau sekitar 7 dari 100 pengguna koyo KB tetap hamil setiap tahun.

Untuk meningkatkan efektivitas penggunannya, Moms perlu mengubah koyo KB tepat waktu. Sebab, semakin tepat waktu, penggunaan koyo KB semakin berhasil.

Peluang hamil dalam penggunaan koyo KB ini tergantung pada seberapa baik dan benar Moms

Selain itu, kecil kemungkinannya ketika Moms menggunakan koyo KB tetapi hamil. Sebab, faktanya peluang mengikuti petunjuk penggunaannya dengan benar.

Dengan begitu, jika ingin menggunakan koyo KB Moms perlu memastikan tambalan menempel erat di kulit.

Kemudian, jangan menempelkan kembali tambalan yang tidak lagi cukup lengket dan jangan menggunakan selotip atau bahan lain untuk menempelkan kembali tambalan yang tidak lengket di kulit.

Rutin periksa tambalan setiap hari untuk memastikan semua ujung dan bagian koyo menempel dengan benar.

Baca Juga: 5 Penyebab Haid Lebih dari 2 Minggu, Bisa Karena Efek Samping Alat Kontrasepsi

Keunggulan Koyo KB

Keunggulan Koyo KB
Foto: Keunggulan Koyo KB (Self.com)

Selain penggunaannya yang mudah, koyo KB juga memiliki beberapa keunggulan dibandingkan jenis KB lainnya:

  • Menghilangkan kebutuhan untuk menghentikan seks karena kontrasepsi.
  • Tidak membutuhkan bantuan orang lain.
  • Tidak memerlukan perhatian setiap hari atau harus ingat untuk minum pil setiap hari.
  • Memberikan dosis hormon yang stabil.
  • Lebih mudah digunakan jika Moms kesulitan menelan pil.
  • Dapat dihapus kapan saja, memungkinkan untuk kembali subur dengan cepat.

Baca Juga: 7 Alat Kontrasepsi Wanita yang Efektif Menunda Kehamilan, Pilih yang Paling Nyaman, Moms!

Hal yang Harus Diperhatikan dalam Penggunaan Koyo KB

Merokok
Foto: Merokok (Freepik.com/nensuria)

Meski penggunaannya mudah dan memiliki tingkat efektivitas yang tinggi, ternyata tak semua wanita dapat menggunakan koyo KB, lho Moms.

  • Beberapa wanita yang tidak dianjurkan untuk menggunakan koyo KB adalah:
  • Berusia 35 tahun atau lebih dan merokok
  • Memiliki nyeri dada atau riwayat serangan jantung, stroke, atau tekanan darah tinggi yang parah
  • Memiliki riwayat penggumpalan darah
  • Memiliki riwayat kanker payudara, rahim atau hati
  • Beratnya lebih dari 198 pon (90 kilogram)
  • Memiliki penyakit hati atau migrain dengan aura
  • Memiliki komplikasi terkait diabetes pada ginjal, mata, saraf atau pembuluh darah
  • Mengalami pendarahan vagina yang tidak dapat dijelaskan
  • Menguningnya bagian putih mata atau kulit (jaundice) selama kehamilan atau saat menggunakan kontrasepsi hormonal sebelumnya
  • Akan menjalani operasi besar dan tidak akan bisa bergerak seperti biasa
  • Sedang mengonsumsi obat atau suplemen herbal
  • Sensitif terhadap bagian mana pun dari patch

Baca Juga: 23 Cara Mencegah Kehamilan, dari KB Alami Metode Kalender, Ramuan Herbal hingga Alat Kontrasepsi

Efek Samping Koyo KB

Merasa Mual
Foto: Merasa Mual (Health.com)

Koyo KB adalah metode KB yang aman dan efektif, ini karena beberapa orang yang menggunakan tambalan tidak memiliki efek samping.

Namun, meskipun demikian tak menutup kemungkinan koyo KB memiliki beberapa efek samping jika digunakan dengan salah atau digunakan pada orang yang tidak dianjurkan.

Efek samping yang dapat terjadi dengan tambalan serupa dengan pil KB. Ini mungkin termasuk:

  • Pendarahan haid yang tidak teratur
  • Mual, sakit kepala, pusing, dan nyeri payudara
  • Perubahan suasana hati
  • Penggumpalan darah (jarang terjadi pada mereka yang berusia di bawah 35 tahun yang tidak merokok, tetapi mungkin ada risiko yang lebih tinggi dengan tambalan dibandingkan dengan pil)

Efek samping lain yang mungkin terlihat pada pengguna tambalan meliputi:

  • Reaksi kulit di tempat penerapan tambalan
  • Masalah dengan penggunaan lensa kontak, seperti perubahan penglihatan atau ketidakmampuan untuk memakai lensa
  • Kram menstruasi

Efek samping ini ringan dan cenderung hilang setelah 2 atau 3 bulan penggunaan.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa koyo KB dapat meningkatkan kadar estrogen dalam tubuh dibandingkan dengan pil KB kombinasi yang diminum.

Ini mungkin berarti ada risiko kejadian buruk terkait estrogen yang sedikit lebih tinggi, seperti penggumpalan darah, pada pengguna koyo dibandingkan pada orang yang menggunakan pil KB.

Baca Juga: Tubektomi, Kontrasepsi Permanen untuk Wanita: Prosedur, Keuntungan, hingga Efek Sampingnya

Nah, itulah beberapa informasi mengenai koyo KB yang bisa Moms ketahui. Apakah Moms tertarik untuk menggunakannya?

  • https://www.plannedparenthood.org/learn/birth-control/birth-control-patch
  • https://kidshealth.org/en/teens/contraception-patch.html
  • https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/birth-control-patch/about/pac-20384553
  • https://www.plannedparenthood.org/learn/birth-control/birth-control-patch/how-effective-is-the-birth-control-patch
  • https://www.nhs.uk/conditions/contraception/contraceptive-patch/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.