30 December 2024

Berapa Lama Sperma Bertahan di Rahim? Ini Jawabannya!

Kelangsungan hidup sperma di dalam rahim dipengaruhi beberapa faktor, Moms

Berapa lama sperma bertahan di rahim? Kelangsungan hidup sperma sangat penting dalam proses pembuahan, lho.

Sperma adalah bagian penting dari proses reproduksi manusia. Meski ukurannya mikroskopis, perannya sangat besar dalam menentukan awal kehidupan baru.

Salah satu hal menarik tentang sperma adalah kemampuannya bertahan di dalam rahim.

Durasi keberadaan sperma ini menjadi salah satu faktor kunci dalam proses pembuahan.

Ada beberapa faktor yang memengaruhi daya tahan sperma, seperti kualitas sperma, kesehatan reproduksi, dan lendir serviks yang membantu sperma bergerak menuju sel telur.

Berapa Lama Sperma Bertahan di Rahim?

Berapa Lama Sperma Bertahan di Rahim
Foto: Berapa Lama Sperma Bertahan di Rahim (Orami Photo Stocks)

Melansir dari laman Nova IVF Fertility, sperma dapat bertahan hidup di saluran reproduksi wanita rata-rata selama 3-5 hari setelah ejakulasi.

Namun, ini bukan angka yang mutlak, karena daya tahan sperma dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk kualitas sperma, kesehatan Moms, dan kondisi lendir serviks yang berperan penting dalam membantu sperma "berenang" menuju sel telur.

Sementara itu, di luar tubuh, kelangsungan hidup sperma sangat bergantung pada kondisi lingkungan.

Melansir Medical News Today, dalam keadaan optimal, seperti pada permukaan yang hangat dan lembab, sperma dapat bertahan sekitar 15 hingga 30 menit.

Namun, umur sperma dapat berkurang secara signifikan ketika terkena permukaan kering seperti pakaian atau meja, di mana sperma dapat mati segera saat air mani mengering.

Di lingkungan seperti bak mandi dengan air hangat, kelangsungan hidup sperma bahkan lebih pendek, seringkali hanya berlangsung beberapa detik hingga beberapa menit karena faktor suhu.

Kaitan Ketahanan Sperma di Rahim dengan Kehamilan

Daya tahan sperma di rahim memainkan peran penting dalam proses kehamilan.

Pemahaman mengenai hal ini membantu pasangan untuk lebih terencana, baik dalam upaya untuk memiliki anak maupun untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.

Berikut penjelasan mengenai kaitannya dengan perencanaan dan pencegahan kehamilan.

1. Untuk Perencanaan Kehamilan

Dalam perencanaan kehamilan, daya tahan sperma di rahim yang mencapai 3-5 hari memungkinkan pembuahan terjadi meskipun hubungan seksual dilakukan sebelum masa ovulasi.

Pasangan dapat meningkatkan peluang kehamilan dengan berhubungan seksual selama masa subur, yaitu 5 hari sebelum hingga 1 hari setelah ovulasi, agar sperma tetap hidup dan membuahi sel telur.

2. Untuk Pencegahan Kehamilan

Dalam pencegahan kehamilan, penting untuk menghindari hubungan seksual atau menggunakan kontrasepsi selama masa subur.

Sperma yang bertahan hingga 5 hari tetap berpotensi menyebabkan kehamilan jika ovulasi terjadi dalam periode tersebut.

Pemahaman ini juga berguna dalam penggunaan kontrasepsi alami atau darurat untuk mencegah kehamilan yang tidak direncanakan.

Faktor yang Mempengaruhi Kelangsungan Hidup Sperma

Faktor yang Mempengaruhi Kelangsungan Hidup Sperma
Foto: Faktor yang Mempengaruhi Kelangsungan Hidup Sperma (Wikipedia.org)

Moms, ada beberapa faktor yang mempengaruhi kelangsungan hidup sperma di dalam rahim.

Secara signifikan, ini mempengaruhi kemampuannya untuk mencapai dan membuahi sel telur. Berikut faktor kuncinya:

1. Lingkungan Rahim

Moms, salah satu faktor utama yang memengaruhi kelangsungan hidup sperma adalah kondisi lingkungan rahim.

Menurut IVF Turkey, selama masa ovulasi, lendir serviks menjadi lebih tipis dan bersifat basa, sehingga menciptakan kondisi yang ideal bagi sperma untuk bertahan hidup lebih lama.

Lendir ini juga membantu sperma bergerak menuju sel telur dengan lebih mudah.

Selain itu, cairan dalam saluran reproduksi mengandung nutrisi penting yang mendukung energi dan daya tahan sperma.

2. Tingkat pH

Tingkat keasaman atau alkalinitas di saluran reproduksi Moms juga berperan penting.

Menurut Oasis India, biasanya, saluran vagina cenderung asam, yang dapat mempersingkat umur sperma.

Namun, saat ovulasi, lendir serviks berubah menjadi lebih basa, memberikan perlindungan ekstra bagi sperma dan memungkinkan mereka bertahan hingga lima hari.

3. Suhu Tubuh

Sperma memerlukan suhu yang stabil untuk tetap motil dan bertahan hidup.

Untungnya, suhu tubuh Moms yang normal (sekitar 37°C), memberikan lingkungan yang optimal bagi sperma.

Melansir dari UCSF Center for Reproductive Health, kondisi tubuh yang sehat dan stabil sangat penting untuk memastikan sperma memiliki energi dan kemampuan bergerak yang cukup untuk mencapai sel telur.

4. Kelembapan

Lingkungan yang lembap juga esensial bagi kelangsungan hidup sperma.

Sperma membutuhkan kelembapan agar tetap aktif. Jika terpapar udara kering, sperma menjadi tidak aktif dalam hitungan menit.

Lendir serviks tidak hanya menciptakan kondisi basa tetapi juga menyediakan kelembapan yang diperlukan untuk memperpanjang umur sperma di dalam saluran reproduksi, Moms.

5. Motilitas Sperma

Kemampuan sperma untuk bergerak, atau disebut motilitas, adalah faktor yang tidak kalah penting.

Menurut studi di jurnal European Academy of Andrology, sperma harus berenang dengan lincah untuk melewati berbagai hambatan di saluran reproduksi dan mencapai sel telur.

Kualitas sperma yang baik dengan motilitas tinggi memberikan peluang lebih besar untuk bertahan di rahim. Jadi, kualitas sperma pasangan juga penting diperhatikan, ya, Moms!

6. Pengaruh Hormonal

Kadar hormon estrogen yang meningkat selama ovulasi memiliki peran signifikan dalam mendukung kelangsungan hidup sperma.

Hormon ini membuat lendir serviks lebih cair dan serviks lebih terbuka, sehingga sperma lebih mudah melewati saluran reproduksi menuju rahim.

Moms, keseimbangan hormonal yang baik sangat membantu tubuh menciptakan kondisi optimal untuk pembuahan.

Mengetahui berapa lama sperma dapat bertahan di rahim memberikan wawasan penting bagi pasangan, baik yang sedang merencanakan kehamilan maupun yang ingin mencegahnya.

Dengan memahami proses ini, pasangan dapat membuat keputusan yang lebih terinformasi terkait kesehatan reproduksi mereka.

Baik dalam memanfaatkan masa subur untuk meningkatkan peluang kehamilan atau menghindari risiko dengan cara yang tepat, informasi ini menjadi dasar untuk mengatur rencana keluarga dengan lebih bijak.

  • https://www.novaivffertility.com/fertility-help/sperm-live-inside-the-vagina
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/319669
  • https://ivfturkey.com/what-conditions-are-ideal-for-sperm-survival/
  • https://oasisindia.in/blog/how-many-days-sperm-live-in-female-body/
  • https://crh.ucsf.edu/about-fertility/conception
  • https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/andr.13179
  • https://www.webmd.com/infertility-and-reproduction/sperm-count
  • https://www.orlandohealth.com/content-hub/10-ways-to-maintain-a-healthy-sperm-count
  • https://www.healthline.com/health/boost-male-fertility-sperm-count

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.