Berbahaya Bagi Janin, 5 Perawatan Kecantikan Ini Tidak Boleh Dilakukan Saat Hamil
Saat hamil, sangatlah penting untuk berhati-hati mengenai apa saja yang masuk ke dalam tubuh Moms, baik lewat makanan, yang terhirup melalui udara, hingga yang terserap melalui kulit.
Itu sebabnya, jangan sembarang melakukan perawatan kecantikan saat hamil. Moms harus waspada dengan kemungkinan adanya bahan kimia atau zat lain yang berpotensi bahaya bagi perkembangan bayi di dalam perut.
Agar tidak membahayakan janin, berikut beberapa perawatan kecantikan yang tidak boleh dilakukan saat hamil!
Baca Juga: Hati-hati! Ini 5 Bahan Skincare yang Tidak Baik untuk Kulit Sensitif
1. Sauna
Foto: medicalnewstoday.com
Saat hamil, suhu tubuh sebenarnya meningkat akibat meningkatnya pasokan darah di dalam tubuh.
Jika Moms melakukan sauna, risiko Moms mengalami kepanasan, dehidrasi, dan pingsan menjadi lebih besar.
Saat tubuh menjadi terlalu panas, akan ada lebih banyak darah mengalir dekat permukaan kulit untuk membantu mendinginkan tubuh dengan cara berkeringat. Ini berarti, lebih sedikit darah yang mengalir ke organ internal seperti otak.
Jika ini terjadi, otak bisa saja tidak mendapatkan cukup darah dan kekurangan oksigen. Inilah yang membuat Moms bisa pingsan.
2. Tanning
Foto: aspynovard.com
Bahan aktif dalam krim tanning atau pencokelat kulit adalah dihydroxyacetone (DHA), zat tidak beracun yang bereaksi dengan sel-sel di lapisan kulit terluar dan menghasilkan pigmen cokelat yang disebut melanoidin.
DHA tidak akan masuk ke dalam lapisan kulit dan tidak diserap ke dalam tubuh, tapi sangat berpotensi menyebabkan reaksi alergi.
Untuk alasan inilah, Moms disarankan untuk tidak melakukan tanning selama kehamilan, karena perubahan hormon dapat membuat kulit lebih sensitif dari biasanya.
Meski demikian, menurut Jennifer Ashton, M.D., dokter sekaligus koresponden kesehatan untuk ABC News, semua yang Moms aplikasikan ke kulit sebenarnya sangat berpotensi diserap ke dalam aliran darah.
Terlebih, kulit merupakan organ terbesar pada tubuh manusia. Jadi, berhati-hatilah dengan produk tanning yang Moms kenakan dalam jumlah banyak.
Baca Juga: Penyebab Masalah Kulit yang Muncul Saat Trimester Pertama Kehamilan
3. Facial
Foto: allure.com
Facial sesungguhnya aman dilakukan saat hamil, selama yang dilakukan adalah basic facial, dan bukan facial yang menggunakan arus listrik, chemical peeling, atau laser.
Meski begitu, dilansir dari The Bump, basic facial sekalipun perlu dilakukan dengan sangat hati-hati.
Moms pun disarankan untuk melakukannya langsung dengan dokter kulit, dan bukan sekadar oleh terapis atau ahli kecantikan.
Pasalnya, kulit Moms menjadi lebih sensitif saat hamil, sehingga proses facial mungkin akan menimbulkan rasa tidak nyaman ketika wajah Moms dipijat atau dikeluarkan komedonya.
4. Botox atau Filler
Foto: rd.com
Menurut Neal Schultz, dermatolog asal New York, sebagian besar ahli dermatologi akan menghindari melakukan filler atau suntik apapun kepada wanita hamil.
Meskipun filler aman-aman saja jika dilakukan oleh profesional terlatih, tidak ada penelitian yang membuktikan bahwa kandungan di dalam filler aman untuk digunakan selama kehamilan.
Baca Juga: Muncul Bercak Hitam di Kulit Saat Hamil, Ini Penyebab dan Cara Mencegahnya
5. Perawatan Kecantikan Menggunakan Retinoid
Foto: stylecaster.com
Retinoid biasa digunakan dalam perawatan untuk mengatasi keriput, jerawat, dan stretch mark. Tetapi saat hamil, retinoid tidak disarankan, baik dalam bentuk oral maupun topikal.
Menurut Schultz, retinoid diduga dapat menyebabkan cacat lahir, sehingga ada baiknya Moms tidak mengambil risiko dengan menggunakannya.
Nah, itulah 5 perawatan kecantikan yang tidak boleh dilakukan saat hamil. Jauh lebih baik Moms menundanya setelah melahirkan, ya.
(VAN/INT)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.