Harus Musik Klasik untuk Stimulasi Janin dalam Kandungan?
Banyak kegiatan yang dapat dilakukan untuk stimulasi perkembangan janin dalam kandungan, seperti membaca ayat suci, membacakan buku cerita, atau mengajak bayi dalam kandungan berkomunikasi. Namun, mendengarkan musik adalah cara paling mudah dan efektif untuk berkomunikasi dengan anak dalam kandungan.
Manfaat memperdengarkan musik kepada janin bukanlah mitos. Penelitian telah membuktikan bahwa musik adalah salah satu sarana untuk merangsang perkembangan bayi dalam perut, khususnya perkembangan otaknya. Semakin dini memperdengarkan musik, semakin baik hasilnya untuk bayi dalam kandungan.
Kapan sih waktu yang tepat memperdengarkan musik kepada anak dalam kandungan? Menurut seorang pakar asal Amerika Serikat, janin sudah dapat bereaksi terhadap musik sejak berusia 26 minggu. Cairan amnion sebagai penghantar gelombang suara yang baik sudah terdapat pada janin usia tersebut. Jadi, di dalam rahim, janin sudah bisa bereaksi terhadap irama apapun di sekitarnya.
Suara yang didengar janin menimbulkan respon berbeda-beda, tetapi musik yang paling mudah diterima janin adalah yang memiliki ritme pada frekuensi 5000-8000 Hz. Frekuensi tersebut sama dengan detak jantung janin, lho. Menarik, ya?
Salah satu cara yang mudah dilakukan adalah ibu bernyanyi saat mengandung. Tidak perlu suara bagus, kok, sebab stimulan suara apapun dapat merangsang otak bayi.
Cara lain yang dapat Moms lakukan adalah memperdengarkan musik klasik seperti musik Mozart. Musik klasik dipercaya sangat bermanfaat bagi bayi karena dapat memberikan rasa nyaman dan tenang. Iramanya yang tidak terlalu terburu-buru juga dapat merangsang bakat musiknya kelak. Selain itu, bukankah mendengarkan musik klasik juga memberikan perasaan santai pada Moms?
Para ahli berpendapat, sebenarnya bukan hanya musik klasik yang dapat memberikan rangsangan untuk bayi. Jenis musik apapun yang bertempo teratur dan ritmis juga akan menjadi rangsangan yang baik bagi janin. Selama ibu merasa nyaman, dapat dipastikan janin akan merasa nyaman juga, seperti halnya pada meditasi. Tetapi bukan berarti ibu bebas memilih musik terlalu keras, ya. Sebab, ibu bisa-bisa malah jadi senewen daripada tenang.
Moms bisa menempelkan headset pada perut dan menyetel musik lembut dengan volume sedang. Biasanya bayi akan merespon dengan memberikan tendangan pada perut. Semakin sering ibu melakukan terapi musik, semakin baik efek yang janin dapatkan.
Apakah saat hamil Moms memperdengarkan musik untuk bayi dalam kandungan Moms?
(Farah Veraniza)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.