Mengenal Masalah Kulit Vitiligo, Gejala, Komplikasi dan Efek Psikologisnya!
Vitiligo adalah masalah kulit jangka panjang yang menyebabkan bercak putih tidak merata.
Dikutip dari American Academy of Dermatology, penyakit ini bisa memengaruhi semua orang dari segala usia, jenis kelamin atau kelompok etnis.
Bercak putih itu muncul ketika melanosit di dalam kulit mati. Melanosit adalah sel yang bertanggung jawab memproduksi pigmen kulit, melanin yang memberi warna kulit dan melindunginya dari sinar UV matahari.
Secara global dilansir oleh medicalnewstoday.com, vitiligo memengaruhi antara 0,5 dan 2 persen orang. Total area kulit yang bisa terpengaruh akibat vitiligo bisa bervariasi antar individu.
Kondisi ini juga bisa memengaruhi mata, bagian dalam mulut dan rambut. Dalam kebanyakan kasus, area kulit yang terkena dampak tetap berubah warna selama sisa hidup orang tersebut.
Selain itu, orang yang menderita vitiligo juga akan lebih peka terhadap cahaya. Artinya, area kulit yang terpengaruh akan lebih sensitif terhadap sinar matahari daripada yang tidak.
Baca Juga: Yuk, Cari Tahu tentang Penyakit Kulit Menular Scabies
Gejala Vitiligo
Foto: shutterstock.com
Tanda utama vitiligo adalah hilangnya warna kulit secara merata. Dikutip dari National Institute of Arthritis and Musculoskeletal and Skin Diseases, perubahan warna pertama kali terlihat pada area kulit yang terpapar sinar matahari, seperti tangan, kaki, lengan, wajah dan bibir.
Adapun tanda-tanda vitiligo meliputi:
- Kehilangan warna kulit yang merata
- Pemutihan dini atau uban pada rambut di kulit kepala, bulu mata, alis atau janggut
- Kehilangan warna pada jaringan yang melapisi bagian dalam mulut dan hidung (selaput lendir)
- Kehilangan atau perubahan warna pada lapisan dalam bola mata (retina)
Vitiligo dapat terjadi pada usia berapapun tetapi sering muncul sebelum usia 20 tahun.
Baca Juga: Penyakit Rosacea, Keadaan Kulit Kronis yang Sebabkan Wajah Memerah
Komplikasi Vitiligo
Foto: shutterstock.com
Vitiligo terkadang dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya. Dilansir oleh nhs.uk, kulit yang kekurangan melanin akan lebih rentan atau peka terhadap sinar matahari.
Karena itu, pastikan penderita vitiligo selalu menggunakan tabir surya yang kuat untuk menghindari sengatan matahari .
Vitiligo juga bisa berhubungan dengan masalah mata, seperti radang iris, radang lapisan tengah mata (uveitis) dan hilangnya sebagian pendengaran (hypoacusis).
Orang vitiligo biasanya juga memiliki masalah dengan kepercayaan diri dan harga diri, terutama kondisinya memengaruhi area kulit yang sering terpapar.
Baca Juga: 4 Penyakit Kulit Bayi yang Menular, Waspada!
Efek Psikologis
Foto: shutterstock.com
Penelitian menunjukkan bahwa vitiligo bisa menyebabkan efek psikologis yang signifikan.
Ulasan ilmiah yang dilansir oleh healthline.com, telah menunjukkan bahwa lebih dari 50 persen orang dengan vitiligo melaporkan efek negatif pada hubungan mereka dan memikirkan kondisinya sepanjang hari.
Kebanyakan orang vitiligo juga mengalami kondisi seperti berikut ini.
- Menghindari aktivitas fisik
- Menarik diri dari lingkungan sosial atau keramaian
- Merasa kondisi kulitnya sebagai kecacatan
- Depresi
- Gelisah
- Beban emosional
Jika Moms atau anggota keluarga menderita vitiligo dan merasakah salah satu efek psikologis di atas, segera bicarakan dengan dokter.
Karena, perawatan dokter dan belajar banyak tentang vitiligo mungkin bisa mengurangi tingkat stresnya.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.