21 Februari 2019

Mengenal Post-Engagement Anxiety, Keraguan untuk Menikah setelah Bertunangan

Hal ini normal terjadi kok

Perubahan besar dalam kehidupan, bahkan yang positif sekalipun seperti promosi jabatan, atau kehamilan dapat memicu stres, kecemasan, dan emosi negatif lainnya lho. Begitu juga dengan pertunangan.

Dikutip dari Huffpost.com, Ahli Terapi Perkawinan dan Keluarga, Marni Feuerman mengatakan bahwa kendati begitu, memiliki gejala kecemasan tidak lantas berarti seseorang tidak bahagia dengan hal tersebut.

Bertunangan dengan seseorang menandakan satu langkah lebih dekat ke komitmen seumur hidup. Seseorang mungkin memiliki kecemasan tentang merencanakan pernikahan, menggabungkan keluarga, menjadi menantu yang baik, bergerak bersama, keputusan keuangan, menjadi istri yang baik, dan sebagainya.

"Ada banyak hal yang muncul setelah pertunangan yang dapat dengan mudah memicu beberapa ketakutan, terutama pada mereka yang tak benar-benar siap," jelas Feuerman.

Baca Juga: Rahasia Pernikahan Sukses: Saling Menghormati

Diskusikan dengan Pasangan

engag1
Foto: engag1

foto: nbcnews.com

Perasaan cemas umumnya lebih dapat dirasakan pada mereka yang jarang mengumbar hubungan pribadi baik di hadapan publik maupun media sosial. Saat semua orang tiba-tiba mengetahui hubungan pribadi seseorang, kemudian banyak ucapan yang didapat, maka umumnya seseorang yang menutupi hubungan pribadinya malah akan merasa cemas dan rapuh secara emosional.

Seseorang mungkin ragu untuk mendiskusikan perasaan ini dengan siapa pun terlebih dengan calon pasangan. Alasan tidak ingin menyakiti pasangan membuat perasaan ini menjadi sebuah emosi yang campur aduk akan keraguan tentang memilih pasangan seumur hidup.

Meski dirasa mustahil, Feuerman berpendapat bahwa mengatakan hal ini pada pasangan adalah sesuatu yang benar-benar wajar.

Sesuatu yang Tak Perlu Dikhawatirkan

engag2
Foto: engag2

foto: weddingjournalonline.com

Ketahuilah bahwa kadang-kadang, kecemasan mungkin akan membawa masalah yang lebih dalam pada sebuah hubungan. Sementara sebenarnya, perasaan cemas ini biasanya tidak perlu dikhawatirkan, karena dalam beberapa kasus, perasaan ini mungkin merupakan hasil dari kekhawatiran yang wajar dari orang-orang akan pernikahan yang akan datang.

“Anda mungkin harus menggali jauh ke dalam diri atau meminta bantuan terapis hingga orang terdekat lainnya untuk membantu memahami akar kekhawatiran Anda,” kata terapis perkawinan dan keluarga, Becky Whetstone.

Kekhawatiran umum tentang komitmen pernikahan yang berat atau transisi ke fase kehidupan baru biasanya tidak berbahaya, tetapi jika dapat menyebutkan masalah spesifik yang mengganggu, hal tersebut dapat menjadi pertanda yang cukup serius.

Baca Juga: Tak Hanya Sekedar Impian, Nyatanya 5 Seleb Ini Menikah dengan Fansnya!

Bagaimana Mengelola Kecemasan Pascapertunangan?

engag3
Foto: engag3

foto: cerenyagcikoseoglu.com.tr

Selain mengatasi perasaan diri sendiri dan membuka dialog dengan pasangan masa, pertimbangkan untuk melakukan konseling pranikah dengan terapis. Dengan cara ini, pihak ketiga dapat membantu seseorang menavigasi diskusi tentang apa pun yang membuat mereka merasa cemas.

Bahkan bukan ide yang memalukan untuk berbicara dengan mereka yang sudah menikah dan telah melewati fase kehidupan ini. Kemungkinan kecemasan akan menjadi normal dan sesorang bisa sedikit lebih rileks dan menikmati waktu.

Jadi, jika saat ini Anda mengalami keraguan setelah bertunangan, jangan khawatir dulu. Hal tersebut normal terjadi. Cari teman untuk berbagi agar bisa sedikit meringankan kekhawatiran Anda.

(MDP)

 

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.