27 Maret 2019

Mengenal Penyakit Scabies, Keadaan Kulit Akibat Tungau yang Bisa Terjadi Pada Bayi

Bisa dicegah dengan selalu menjaga kebersihan lingkungan


Penyakit scabies merupakan keadaan kulit yang disebabkan oleh tungau Sarcopes scabei yang ditandai dengan keropeng pada kulit dan rasa gatal.

Kondisi lingkungan dengan sanitasi yang buruk, lingkungan tempat tinggal yang padat, keadaan sosial ekonomi yang rendah, tingkat pengetahuan yang kurang, dan berganti-ganti pasangan seksual jadi faktor risiko penyebaran penyakit scabies.

Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Eka Hospital BSD dr Teti Loho mengatakan, penyakit kulit ini sangat mudah menular, termasuk kepada bayi dan balita.

Penyakit menular ini bisa terjadi lewat kontak baik melalui hewan ke manusia maupun kontak langsung manusia dengan penderita penyakit tersebut.

“Penyakit scabies juga bisa disebarkan melalui benda-benda yang pernah digunakan oleh penderita penyakit scabies, seperti pakaian, sprei, handuk, dan bantal,” tuturnya.

Baca Juga : Tips Efektif Merawat Kulit Bayi yang Sensitif

Apa Saja Gejala Penyakit Scabies?

shutterstock 197494412
Foto: shutterstock 197494412

Penyakit scabies ditandai dengan rasa gatal pada kulit. Keadaan ini makin memburuk pada malam hari, warna kulit yang jadi kemerahan, terdapat terowongan pada permukaan kulit berwarna putih atau keabu-abuan berbentuk garis lurus atau berkelok, dan ditemukan vesikel atau gelembung berisi cairan.

Pada bayi, gejalanya cukup khas, yakni ada bisul di area telapak kaki dan telapak tangan. Selain itu, masih banyak gejala lain yang perlu Moms curigai, seperti gatal di sela jari tangan, pergelangan tangan, siku bagian luar, ketiak, dan bagian perut.

“Rasa gatal juga bisa ditemukan pada area bokong dan selangkangan, di sekitar payudara untuk perempuan, dan di sekitar alat kelamin untuk laki-laki,” ungkap dr Teti.

Bagaimana Penanganan Penyakit Scabies?

shutterstock 447529882 (1)
Foto: shutterstock 447529882 (1)

Penyakit scabies dapat ditangani dengan dua macam cara, yakni secara oral dan topikal. Terapi pada pasien dewasa adalah dengan skabisid topikal menggunakan permethrin krim 5 persen yang dioleskan pada seluruh permukaan tubuh kecuali wajah dan kulit kepala.

Steroid topikal, antihistamin, atau steroid sistemik jangka pendek dapat diberikan untuk menghilangkan ruam dan gatal pada pasien yang tidak membaik setelah pemberian terapi skabisid lengkap.

Selain itu, pengobatan oral juga bisa digunakan, seperti pemberian antihistamin untuk mengurangi rasa gatal.

Baca Juga : Mengenal Penyebab dan Cara Mengatasi Sianosis, Kulit Ungu Kebiruan Pada Bayi

Bagaimana Pencegahan Penyakit Scabies

shutterstock 1026509518
Foto: shutterstock 1026509518

Penyakit scabies merupakan penyakit yang dapat dicegah dengan memiliki kesadaran untuk selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar. Berikut daftarnya.

  • Mandi secara teratur
  • Menggunakan air mandi yang bersih
  • Mandi dengan menggunakan sabun
  • Menggunakan peralatan mandi yang bersih
  • Hindari pemakaian handuk dan pakaian bersama-sama
  • Hindari kontak dengan penderita scabies dengan tidak tidur bersama
  • Melakukan pengobatan secara merata apabila ada anggota keluarga yang terkena scabies
  • Cuci pakaian, sprei, dan handuk dengan air panas minimal dua minggu sekali
  • Jemur pakaian di bawah sinar matahari
  • Menyetrika pakaian dengan setrika panas

Baca Juga: Mengenal Eczema, Penyakit Kulit Yang Sering Diderita Balita

Itulah hal-hal yang perlu Moms ketahui soal penyakit scabies. Jangan sampai Si Kecil terkena penyakit itu ya.

(AND)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.