Mengenal Stroke Hemoragik, Perdarahan di Otak pada Anak
Sekitar 45% stroke yang terjadi pada anak-anak bersifat hemoragik atau berdarah. Bagaimanapun, angka kematian akibat stroke hemoragik pada anak lebih rendah daripada pada orang dewasa.
Anak-anak yang selamat dari stroke hemoragik cenderung mengalami masalah fisik ringan sampai sedang. Namun, mereka bisa mengalami gangguan signifikan di bidang lain seperti fungsi belajar di sekolah.
Apa Itu Stroke Hemoragik?
Foto: d2r55xnwy6nx47.cloudfront.net
Stroke hemoragik terjadi ketika pembuluh darah yang menyuplai darah ke otak pecah dan mengeluarkan darah. Kondisi ini juga disebut perdarahan serebral (otak) atau perdarahan intrakranial (dalam tengkorak). Penyebabnya adalah pembuluh darah abnormal atau gangguan pembekuan darah.
Ketika arteri mengeluarkan darah di otak, sel dan jaringan otak ke arah hilir tidak menerima oksigen dan zat gizi. Perdarahan juga menyebabkan tekanan meningkat di jaringan sekitarnya serta menimbulkan iritasi dan bengkak. Stroke hemoragik bisa mengakibatkan kerusakan otak.
Baca Juga: Seperti Apa Menu Sehat untuk Mencegah Stroke dan Diabetes?
Jenis Stroke Hemoragik
- Perdarahan intraserebral: jenis stroke yang menyebabkan pendarahan di otak. Perdarahan berasal dari pembuluh darah dalam otak.
- Perdarahan subarachnoid: jenis stroke yang menyebabkan perdarahan di dalam subarachnoid, yakni area antara otak dan membran yang menyelimuti otak.
Gejala Stroke Hemoragik pada Anak
Foto: iStock
Gejala stroke hemoragik tergantung jenis stroke, bagian otak yang terdampak, dan penyebab stroke. Semakin luas area otak yang terkena, gejalanya akan semakin parah.
Seperti ditulis website children.com, gejala stroke hemoragik di antaranya:
- Kejang, gejala awal umum stroke hemoragik. Balita akan melengkungkan punggungnya dan mengunci anggota tubuh mereka atau mengalami kejang di seluruh tubuh. Tubuh mereka akan berguncang-guncang atau kaku di satu atau kedua sisi tubuh.
- Pusing
- Bingung atau disorientasi
- Kehilangan keseimbangan
- Mual atau muntah
- Sulit berbicara atau menelan
- Sakit kepala yang hebat dan tiba-tiba
- Kehilangan kesadaran total atau sebagian
- Lemas atau kesemutan di wajah, kaki, atau lengan di satu sisi tubuh
- Rasa lesu yang ekstrem, mengantuk, dan hemiparesis (lemas di satu sisi tubuh)
Menurut website St. Louis Children’s Hospital, gejala stroke hemoragik bisa muncul tiba-tiba, atau perlahan dan semakin memburuk dari waktu ke waktu.
Baca Juga: Mumpung Masih Muda, Yuk Kenali Tanda Awal Stroke
Penyebab Stroke Hemoragik
- Aneurisme: membengkaknya pembuluh darah di otak yang kemudian pecah dan mengeluarkan darah ke otak
- Malformasi arteri vena (AVM): sekumpulan pembuluh darah abnormal serta gangguan darah atau perdarahan.
- Trauma di kepala: cedera adalah salah satu penyebab paling umum perdarahan di otak pada balita
- Tekanan darah tinggi: meski lebih umum terjadi pada orang dewasa, anak-anak juga bisa mengalaminya. Untuk bisa menyebabkan stroke hemoragik, tekanan darah harus luar biasa tinggi. Namun, stroke hemoragik juga bisa terjadi akibat tingginya tekanan pada pembuluh darah yang sudah lemah atau abnormal.
- Penyakit hati: bisa meningkatkan perdarahan karena rendahnya kadar faktor pembekuan darah
- Tumor otak: ketika berdarah, gejalanya seperti pada stroke hemoragik
Baca Juga: 4 Mitos Salah Kaprah Seputar Stroke, Termasuk yang Bisa Terjadi Pada Ibu Hamil
Penanganan Stroke Hemoragik
Segera bawa anak ke rumah sakit jika ia menunjukkan gejala stroke hemoragik. Penanganan tergantung penyebab dan keparahan stroke serta usia pasien, di antaranya:
- Pemberian cairan untuk mencegah dehidrasi
- Obat antikonvulsan untuk mencegah dan mengontrol kejang
- Transfusi darah
- Bedah untuk mengontrol perdarahan atau meredakan tekanan di otak
Yuk Moms, mulai waspada!
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.