12 Penyebab Perut Kembung, Salah Satunya Penyakit Celiac!
Moms bisa merasa perut kembung meski tidak mengonsumsi banyak makanan atau minuman.
Kondisi ini dapat dipengaruhi oleh jenis makanan atau minuman yang dikonsumsi dan bisa menjadi tanda gangguan kesehatan.
Oleh karena itu, penting untuk memahami penyebab perut kembung agar dapat mengetahui cara mengatasinya dengan tepat.
Jika gejala berlanjut, sebaiknya konsultasikan ke dokter.
Baca Juga: Bayi Kembung dan Mencret: Penyebab, Gejala hingga Solusinya
Penyebab Perut Kembung
Perut kembung terjadi saat saluran gastrointestinal terisi udara atau gas, menyebabkan perasaan penuh, kencang, atau bengkak.
Beberapa faktor penyebab perut kembung perlu diketahui untuk mengatasi masalah ini.
1. Mengalami Sembelit
Dilansir dari Johns Hopkins Medicine, penyebab perut kembung paling umum karena mengalami konstipasi atau sembelit.
Ya, sembelit seringnya ditandai dengan buang air besar lebih sedikit dari biasanya, padahal tetap bisa buang air besar secara teratur meskipun mengalami sembelit.
Jika perut kembung ini mulai mengganggu aktivitas, cobalah bahan-bahan alami seperti teh chamomile dan peppermint untuk mengurangi perut kembung.
Jangan lupa juga untuk rutin minum air, tapi hindari terlalu sering.
Sebaiknya makanan yang dikonsumsi harus tetap lembut dan mudah dicerna.
Baca Juga: 5 Makanan Ini Bisa Menyebabkan Perut Kembung Pada Anak
2. Infeksi Perut
Perut kembung dapat terjadi karena infeksi, seringnya disebabkan oleh bakteri seperti E.coli atau H.pylori, atau infeksi virus seperti norovirus dan rotavirus.
Hanya saja, ketika Moms mengalami infeksi perut, maka gejalanya tidak hanya berfokus pada perut yang kembung.
Infeksi perut juga bisa menyebabkan gejala lainnya, seperti:
- Diare
- Mual dan muntah
- Sakit perut
Kondisi ini dapat berangsur pulih dengan sendirinya, namun ketika mengalami demam dan feses berdarah, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter.
3. Irritable Bowel Syndrome
Faktor penyebab perut kembung berikutnya adalah Irritable Bowel Syndrome (IBS), yaitu sindrom iritasi usus besar.
Menurut National Health Service, sindrom ini adalah kondisi yang memengaruhi sistem pencernaan, dan menyebabkan beberapa gejala seperti:
- Kram perut
- Perut kembung dan keras
- Diare
Baca Juga: 5 Obat Alami Mengatasi Kembung Saat Hamil, Moms Perlu Tahu
4. Penyakit Celiac
Penyakit Celiac adalah autoimun yang merusak usus kecil akibat gluten, dengan gejala seperti kembung, mual, diare, kelelahan, dan penurunan berat badan.
- Nyeri perut
- Tubuh kelelahan
- Intoleransi laktosa
- Diare
- Heartburn
- Kram
- Penurunan berat badan
- Ruam kulit
Hanya saja, bisa dibilang penyakit satu ini cukup langka.
5. Maag
Maag, atau dispepsia, adalah ketidaknyamanan perut yang dapat menyebabkan perut kembung.
Gangguan pencernaan ini umum disebabkan oleh makan berlebihan, konsumsi alkohol, obat-obatan seperti ibuprofen, atau infeksi.
Jika mengalami maag secara sering tanpa penyebab jelas, sebaiknya konsultasikan ke dokter.
Maag yang parah dan sering bisa menjadi tanda kondisi serius seperti kanker atau gagal ginjal.
6. Pertumbuhan Bakteri Usus Halus yang Berlebihan
Perut dan usus memiliki banyak bakteri baik yang membantu tubuh mencerna makanan.
Ketika keseimbangan bakteri terganggu, produksi bakteri jahat meningkat dan menyebabkan berbagai gangguan, seperti:
- Perut kembung
- Diare
- Gangguan pencernaan
- Sulit menyerap nutrisi
Bagi beberapa orang, pertumbuhan bakteri usus halus yang berlebihan bisa memicu osteoporosis dan penurunan berat badan yang tiba-tiba.
7. Retensi Cairan
Konsumsi makanan asin, memiliki intoleransi terhadap makanan, dan perubahan hormon meningkatkan cairan di dalam tubuh, sehingga menyebabkan perut kembung.
Beberapa wanita mengalami kembung sebelum menstruasi atau di awal masa kehamilan.
8. Masa Menstruasi
Perut kembung bisa terjadi karena menstruasi.
Gejala ini dialami beberapa wanita sebelum dan selama menstruasi, disertai kram, sembelit, diare, jerawat, kelelahan, perubahan suasana hati, mengidam makanan, dan nyeri payudara.
Baca Juga: 4 Penyebab Sakit Perut Bagian Bawah, Cari Tahu Cara Mengatasinya
9. Stres
Stres juga bisa menyebabkan perut kembung.
Menurut National Health Service, stres dapat memperlambat pencernaan, menyebabkan kembung, sakit perut, sembelit, dan bahkan diare.
Beberapa orang juga kehilangan nafsu makan karena kecemasan.
10. Kehamilan
Kehamilan juga bisa menjadi penyebab perut kembung lho, Moms.
Ini karena adanya peningkatan hormon progesteron selama kehamilan yang dapat menyebabkan perut kembung, kenyang, dan seperti terdapat gas.
Perut yang kembung karena kehamilan biasanya paling sering terjadi pada kehamilan di trimester awal.
11. Makan Terlalu Cepat
Makan terlalu cepat juga bisa menyebabkan perut kembung, karena lebih banyak udara tertelan.
Perut butuh 20 menit untuk memberi sinyal kenyang ke otak, sehingga makan cepat bisa membuat kita terus makan hingga merasa kembung.
12. Terlalu Banyak Minum Soda
Terlalu banyak minum soda dapat menyebabkan perut kembung.
Gelembung gas dalam minuman seperti soda, bir, dan sampanye mengisi sistem pencernaan, menyebabkan perut kembung.
Gas ini bisa dikeluarkan saat buang angin, namun jika mencapai usus, gas akan tertahan dan menyebabkan kembung.
Cara Mengatasi Perut Kembung
Setelah mengetahui berbagai penyebab perut kembung, berikut ini cara mengatasinya:
1. Mengubah Gaya Hidup
Perut kembung dapat diatasi dengan mengubah gaya hidup.
Moms disarankan menurunkan berat badan jika obesitas, menghindari soda dan makanan penyebab kembung, serta makan perlahan.
Bagi yang intoleran laktosa, pilih makanan bebas susu. Konsumsi probiotik seperti kefir dan Greek yoghurt untuk kesehatan usus.
Menurut Journal of Neurogastroenterology and Motility, 70% pasien sindrom iritasi usus besar setuju probiotik mengurangi perut kembung.
2. Melakukan Pijatan
Pijat perut bisa membantu meredakan perut kembung.
Menurut studi dalam Research in Nursing & Health, 80 pasien asites melakukan pijat 15 menit, dua kali sehari, yang terbukti mengurangi gejala perut kembung, depresi, dan kecemasan.
Langkahnya mulai dari tulang pinggul kanan, pijat dengan gerakan melingkar ke arah tulang rusuk kiri.
Jika perut kembung mengganggu, cobalah bahan alami seperti teh chamomile atau peppermint
3. Hindari Makanan Pemicu Alergi
Ketika mengonsumsi makanan yang memicu alergi, hal ini dapat menyebabkan produksi gas berlebih, sehingga perut menjadi kembung.
Berikut adalah beberapa makanan yang perlu dihindari agar tidak mengalami perut kembung akibat alergi:
- Laktosa
Intoleransi laktosa dikaitkan dengan banyak gejala pencernaan, termasuk perut kembung.
Laktosa adalah karbohidrat utama yang bisa ditemui dalam susu.
- Fruktosa
Intoleransi fruktosa dapat menyebabkan perut kembung karena sulit dicerna.
- Telur
Gas berlebih dan perut kembung adalah gejala umum alergi telur.
- Gandum dan Gluten
Banyak orang tidak toleran terhadap gluten, protein dalam gandum, barley, dan beberapa biji-bijian lainnya.
Ini dapat menyebabkan berbagai efek buruk pada pencernaan, termasuk perut kembung.
Baca Juga: 16 Cara Mengatasi Perut Kembung pada Bayi, Yuk Coba!
4. Konsumsi Minyak Peppermint
Kapsul minyak peppermint dapat mengurangi gangguan pencernaan dan gas berlebih.
Meski sering digunakan untuk gejala IBS, orang tanpa kondisi tersebut juga dapat merasakannya untuk meredakan perut kembung.
Peppermint bekerja dengan mengendurkan otot usus, memfasilitasi pergerakan gas dan tinja.
Namun, beberapa orang mungkin mengalami efek samping berupa frekuensi BAB yang meningkat.
5. Gunakan Essential Oil
Essential oil adalah cairan yang mengandung senyawa tanaman suling.
Berikut adalah beberapa essential oil yang direkomendasikan untuk mengatasi perut kembung:
- Peppermint: untuk sakit perut dan untuk meredakan kejang perut.
- Jahe: untuk menghilangkan gas.
- Adas: untuk sembelit.
- Lemon: untuk perut yang mulas.
- Oregano: sifat antibakterinya (efek pada bakteri usus) baik untuk perut.
6. Lakukan FODMAP Diet
Pengobatan awal untuk mencegah gas dan perut kembung adalah dengan mengubah pola makan.
Diet rendah FODMAP dapat mengurangi gejala gas dan IBS.
FODMAP adalah karbohidrat yang sulit diserap di usus dan cenderung menghasilkan gas.
Menurut Johns Hopkins Medicine, hindari makanan tinggi FODMAP seperti:
- Oligosakarida (gandum, bawang)
- Disakarida (laktosa)
- Monosakarida (fruktosa, apel)
- Poliol (gula alkohol dalam aprikot dan kembang kol).
Baca Juga: Ini 8 Cara Efektif Mengatasi Perut Kembung saat Hamil
Cara Mencegah Perut Kembung
Perut kembung terjadi ketika gas terakumulasi di sistem pencernaan. Untuk mengurangi perut kembung, Moms dapat melakukan beberapa langkah sederhana:
- Makan Porsi Kecil Lebih Sering: Konsumsi karbohidrat yang lebih mudah dicerna, seperti nasi dan pisang.
- Minum Air dan Olahraga: Hidrasi yang baik dan olahraga teratur membantu pencernaan.
- Ubah Postur dan Gunakan Kompres Hangat: Duduk tegak untuk melepaskan gas dan kompres hangat untuk meredakan nyeri.
Dengan perubahan gaya hidup ini, perut kembung dapat dihindari.
Baca Juga: Sakit Perut Saat Hamil, Ini 10+ Penyebab dan Cara Mengatasinya
Obat Perut Kembung
Obat-obatan dapat digunakan untuk mengobati perut kembung, namun juga tergantung pada penyebabnya.
Beberapa pilihan obat perut kembung, yaitu:
- Bismuth subsalicylate (Pepto Bismol)
- Simethicone (Gas-X, Phazyme)
- Obat tertentu yang menargetkan kondisi yang mendasarinya, seperti IBS atau pertumbuhan berlebih bakteri usus kecil yang menyebabkan gas.
- Suplemen untuk mengurangi gas.
Sebelum menambahkan obat atau suplemen apa pun ke dalam makanan, pertimbangkan konsultasi dengan dokter untuk memastikannya aman dikonsumsi.
Itulah beberapa penyebab dan cara mengatasi perut kembung.
Meskipun biasanya tidak berbahaya, sebaiknya konsultasikan ke dokter jika perut kembung tidak kunjung sembuh dan mengganggu aktivitas.
- https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/bloating-causes-and-prevention-tips
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/322525#quick-tips-to-get-rid-of-bloating
- https://www.healthline.com/nutrition/11-proven-ways-to-reduce-bloating#TOC_TITLE_HDR_4
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/25558030/
- https://www.jnmjournal.org/journal/view.html?uid=327&vmd=Full
- https://www.health.harvard.edu/diseases-and-conditions/whats-causing-that-belly-bloat
- https://www.nhs.uk/conditions/irritable-bowel-syndrome-ibs/
- hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/bloating-causes-and-prevention-tips
- https://www.healthline.com/health/abdominal-bloating#_noHeaderPrefixedContent
- https://www.webmd.com/digestive-disorders/
- https://www.healthline.com/health/gas-flatulence
- https://www.niddk.nih.gov/health-information/digestive-diseases/gas-digestive-tract/symptoms-causes
- https://www.nhs.uk/live-well/eat-well/digestive-health/five-lifestyle-tips-for-a-healthy-tummy/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.