Kenali Dry Socket, Komplikasi yang Dapat Terjadi Usai Cabut Gigi
Dry socket atau dalam bahasa medis disebut alveolar osteitis adalah kondisi yang dapat terjadi setelah proses cabut gigi dewasa permanen.
Kondisi ini merupakan komplikasi paling umum setelah cabut gigi.
Dry socket dapat terjadi sekitar satu sampai tiga hari usai melakukan cabut gigi di dokter.
Komplikasi setelah cabut gigi ini tidak bisa sembuh dengan sendirinya.
Oleh sebab itu, dianjurkan untuk segera memeriksakan diri ke dokter gigi untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Baca Juga: 6 Tanda Sakit Gigi yang Harus Segera Diperiksakan ke Dokter Gigi, Jangan Diabaikan!
Gejala Dry Socket
Foto Sakit Gigi (Orami Photo Stock)
Tanda dan gejala dry socket yang paling umum dirasakan adalah:
- Nyeri di bekas tempat pencabutan gigi
- Hilangnya sebagian atau seluruh bekuan darah di tempat pencabutan gigi
- Bau mulut atau bau busuk yang keluar dari mulut
- Rasa tidak enak di area mulut
Tidak hanya nyeri di tempat soket atau bekas pencabutan gigi, tetapi rasa sakit juga dapat menjalar di sepanjang saraf yang menyebar ke sisi wajah, rahang, hingga leher.
Soket yang gagal berkembang dapat mengalami peradangan dan mungkin terisi dengan sisa makanan.
Dampaknya, hal ini dapat menambah rasa nyeri pada gusi dan gigi.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Obat Gusi Bengkak dan Tindakan Perawatan Medis untuk Mengatasinya
Penyebab Terjadinya Dry Socket
Foto Penyebab Dry Socket (freepik.com)
Dry socket disebabkan oleh bekuan darah di tempat bekas pencabutan gigi yang gagal berkembang, terlepas, atau larut sebelum luka benar-benar sembuh.
Normalnya, gumpalan darah akan terbentuk di tempat bekas pencabutan gigi.
Bekuan darah berfungsi melindungi tulang di bawahnya dan ujung saraf di soket (lubang) yang kosong.
Bekuan darah juga berguna sebagai dasar bagi pertumbuhan tulang baru dan untuk mengembangkan jaringan lunak di atas bekuan tersebut.
Apabila mengalami dry socket, paparan ke tulang dan saraf di bawah soket dapat menyebabkan rasa nyeri yang hebat.
Tidak hanya nyeri di tempat soket atau bekas pencabutan gigi, tetapi rasa sakit juga dapat menjalar di sepanjang saraf yang menyebar ke sisi wajah, rahang, hingga leher.
Soket yang gagal berkembang dapat mengalami peradangan dan mungkin terisi dengan sisa makanan.
Dampaknya, hal ini dapat menambah rasa nyeri pada gusi dan gigi.
Baca Juga: Punya Gusi Turun? Ini Beragam Penyebab dan Cara Mengatasinya
Faktor Risiko Dry Socket
Foto Nyeri Gusi (Orami Photo Stock)
Ada beberapa faktor risiko tertentu yang meningkatkan terjadinya dry socket setelah cabut gigi.
Berikut ini faktor risiko yang perlu diketahui:
1. Tekanan pada Luka
Mengunyah atau menggigit soket yang kosong dapat membuat bekuan darah yang telah terbentuk menjadi lepas.
Minum menggunakan sedotan, mengisap atau menyeruput makanan, dan gerakan mulut seperti meniup, turut dapat menciptakan tekanan di dalam mulut.
Dampaknya, hal tersebut dapat meningkatkan risiko lepasnya bekuan darah pada soket setelah cabut gigi.
2. Lokasi dan Jenis Pencabutan
Dry socket lebih sering terjadi pascapencabutan gigi bungsu gigi dari rahang bawah.
Kondisi ini juga lebih umum terjadi apabila ekstraksi atau proses cabut gigi yang dilakukan cukup sulit dicabut.
Adanya trauma saat cabut gigi juga dapat menyebabkan bekuan darah tidak terbentuk atau berkembang baik di soket.
Baca Juga: Kenali Proses Pertumbuhan Gigi Bayi Serta Tanda-Tandanya yang Membuat Si Kecil Tidak Nyaman
3. Infeksi
Apabila seseorang diketahui mengalami infeksi bakteri di mulut sebelum cabut gigi, ia lebih berisiko untuk mengalami dry socket.
Oleh karena itu, sebelum cabut gigi, sebaiknya pasien menceritakan riwayat kesehatan gigi dan mulutnya serta memberi tahu kepada dokter tentang obat-obatan yang sedang dikonsumsi.
4. Memiliki Penyakit Kronis
Menurut analisis dari Study Health Technology and Information tahun 2019 yang dipublikasi oleh PubMed, dry socket lebih rentan terjadi pada orang yang memiliki riwayat sariawan, dan mengalami penyakit kronis seperti kanker.
5. Merokok
Sebagian penelitian menunjukkan adanya hubungan antara merokok dan risiko terjadinya dry socket setelah cabut gigi.
Dilaporkan bahwa kondisi ini dapat terjadi karena efek zat kimia dari tembakau atau akibat gerakan mulut yang mengisap pada saat merokok.
6. Pil KB
Studi dari International Journal of Applied Dental Sciences tahun 2019 melaporkan bahwa wanita yang sedang mengonsumsi pil KB berisiko lebih tinggi untuk mengalami dry socket.
Hal ini disebabkan oleh faktor hormon estrogen dan aktivitas fibrinolitik saat rutin mengonsumsi pil KB.
Diagnosis dan Pengobatan Dry Socket
Foto Berobat ke Dokter Gigi (Orami Photo Stock)
Dokter gigi dapat mendiagnosis dry socket ketika pasien mengeluhkan rasa nyeri atau sakit yang parah seusai proses pencabutan gigi.
Selain itu, pemeriksaan kondisi mulut pasien dapat menentukan apakah ada bekuan darah di soket gigi atau adanya tulang yang terbuka juga dapat membantu penentuan diagnosis.
Bila perlu, dokter dapat menganjurkan rontgen mulut dan gigi untuk menemukan penyebab lain, seperti infeksi tulang (osteomielitis) atau potongan akar atau tulang yang tersisa di soket bekas cabut gigi.
Obat yang dijual bebas di apotek tidak akan cukup untuk mengobati nyeri gusi akibat dry socket.
Dokter gigi dapat memberikan pengobatan atau perawatan untuk menghilangkan rasa nyeri di gusi, seperti:
- Membilas soket dapat menghilangkan partikel makanan atau kotoran lain yang dapat menyebabkan rasa sakit atau kemungkinan infeksi.
- Dokter gigi dapat memberikan gel atau pasta gigi mengandung obat untuk meredakan nyeri pada soket atau gusi yang berlubang
- Obat pereda nyeri dapat diberikan untuk membantu meredakan rasa sakit pada soket.
Setelah melakukan pengobatan di atas, rasa nyeri yang dialami di gusi kemungkinan dapat mereda dalam beberapa hari.
Kendati demikian, tetap lakukan anjuran dan instruksi dari dokter gigi.
Setelah obat yang diberikan habis dikonsumsi dan rasa nyeri telah pulih, dianjurkan tetap periksa ke dokter gigi untuk memastikan bahwa dry socket telah benar-benar sembuh.
Baca Juga: Mengenal Beragam Jenis Gigi dan Anatominya
Pengobatan dan Perawatan di Rumah
Fote Berkumur Air (Orami Photo Stock)
Apabila mengalami dry socket, kita dapat melakukan perawatan di rumah untuk mempercepat proses penyembuhan.
Berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan:
- Minum obat pereda nyeri sesuai resep.
- Hindari merokok, vaping, atau mengisap produk mengandung tembakau.
- Minum banyak cairan bening agar tetap terhidrasi dan mencegah risiko mual akibat konsumsi beberapa obat pereda nyeri.
- Berkumur dengan lembut dan pelan menggunakan larutan air garam hangat beberapa kali dalam sehari.
- Sikat gigi dengan lembut di sekitar soket bekas cabut gigi.
- Minum dan makan dengan perlahan, hindari minuman mengandung soda, dan dilarang minum pakai sedotan untuk mencegah bekuan darah terlepas.
Itulah penjelasan mengenai dry socket.
Dianjurkan untuk periksa ke dokter apabila mengalami nyeri hebat di bekas tempat cabut gigi.
Dokter dapat memberikan perawatan dan pengobatan tepat sesuai kondisi masing-masing pasien.
- https://www.oraljournal.com/pdf/2019/vol5issue3/PartC/5-3-29-375.pdf
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/31349334/
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/dry-socket/symptoms-causes/syc-20354376
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/dry-socket-vs-normal-socket#summary
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.