Viral Video Cathrine Wilson Bergelagat Aneh Diduga Narkoba, Ketahui Efek Sabu pada Tubuh
Viral video yang memperlihatkan Cathrine Wilson bertingkah dan berekspresi tak biasa di sebuah acara talk show yang dipandu oleh Sule dan Andre tersebut.
Menurut warganet, pergerakan tubuh, mata, hingga cara bicara Cathrine ketika di video tersebut terlihat aneh dan menyerupai orang yang sedang nge-fly.
Video tersebut diketahui merupakan video lama, hingga pada Jumat (17/7/2020) lalu, Cathrine Wilson ditangkap polisi karena mengonsumsi narkoba. Wanita yang disapa Keket ini ditangkap di kediamannya di Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Mengutip Tempo, dalam penangkapan itu, polisi menemukan sejumlah barang bukti di dalam tas, yaitu dua klip berisi sabu seberat 0,66 gram dan 0,43 gram, serta satu buah alat hisap bong.
Pada keterangan yang disampaikan polisi, model sekaligus aktris senior itu mengaku telah mengkonsumsi sabu selama dua bulan. Ketahui seperti apa dampak sabu pada tubuh berikut ini.
Baca Juga: 5 Cara Lindungi Anak dari Bahaya Merokok, Miras, dan Narkoba, Lakukan Sejak Dini!
Efek Konsumsi Sabu pada Tubuh
Sabu-sabu merupakan salah satu jenis obat yang dilarang dikonsumsi di Indonesia. Efek adiktif yang terlalu kuat, kerap disalahgunakan oleh orang yang tak bertanggung jawab. Selain itu, berkaca dari kasus Cathrine Wilson, berikut efek mengonsumsi sabu-sabu bagi tubuh.
1. Gangguan Emosi dan Memori
Foto: Orami Photo Stock
Sabu-sabu memiliki kandungan kafein, talk, dan kandungan lainnya yang berbahaya bagi tubuh. Menurut National Institute on Drug Abuse, konsumsi sabu-sabu terus menerus bisa mengakibatkan perubahan struktural serta fungsional pada otak. Lebih lanjut, hal ini akan berpengaruh pada emosi dan memori seseorang.
2. Perasaan Menjadi 'Senang' tapi Hanya Sementara
Foto: Orami Photo Stock
Sabu-sabu memberikan efek senang bagi penggunanya. Hal ini karena ketika seseorang mengonsumsi sabu-sabu, efek pada tubuh akan melepaskan hormon neurotransmiter dopamin dalam jumlah yang besar sehingga meningkatkan mood, motivasi, kebahagiaan hingga kemampuan motorik.
Menurut dr. Nicole Lee dari National Drug Research Institute, efek 'menyenangkan' itu hanya berlangsung sementara. Hal inilah yang membuat orang ketagihan untuk mengonsumsi sabu dalam jumlah banyak dan jangka panjang karena memberikan efek menyenangkan.
Baca Juga: Mengenal Penyakit Parkinson, dari Gejala sampai Pengobatan
3. Gangguan Saraf
Foto: Orami Photo Stock
Meskipun gangguan saraf ini bisa disembuhkan dengan tidak mengkonsumsi sabu-sabu dalam jangka waktu tertentu, namun gangguan saraf ini akan sulit disembuhkan apabila pengguna terlalu lama menggunakan sabu-sabu.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Wang G-J, Volkow ND, Chang L, et al berjudul Partial recovery of brain metabolism in methamphetamine abusers after protracted abstinence, disebutkan bahwa orang yang pernah mengonsumsi sabu-sabu berisiko tinggi terkena penyakit Parkinson, yakni gangguan saraf yang mempengaruhi gerak tubuh dan kinerja otak.
4. Menurunkan Nafsu Makan
Foto: Orami Photo Stock
Efek sabu-sabu bagi tubuh yang memengaruhi susunan saraf pusat bisa menyebabkan penggunaannya kehilangan nafsu makan. Tidak heran jika salah satu tanda pengguna sabu-sabu ialah tubuh yang berubah menjadi sangat kurus, malnutrisi, dan dehidrasi.
Baca Juga: 8 Artis yang Terjerat Kasus Narkoba di Tahun 2020
5. Berpengaruh pada Kinerja Jantung dan Pembuluh Darah
Foto: Orami Photo Stock
Zat metamfetamin yang ada pada sabu-sabu bisa memperburuk kinerja jantung dan pembuluh darah. Akibatnya, detak jantung meningkat cepat dan tidak beraturan.
Selain itu, efek konsumsi sabu bagi tubuh juga dibarengi dengan meningkatnya tekanan darah. Jika dibiarkan, kondisi tersebut bisa menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah hingga terjadi stroke dan serangan jantung.
Lebih dari itu, efek berbahaya ini akan berpengaruh lebih buruk pada pengguna sabu yang memiliki riwayat penyakit hipertensi.
Itulah penjelasan mengenai kasus Cathrine Wilson hingga efek buruk sabu-sabu bagi tubuh. Kecanduan narkoba bisa diobati dengan terapi berkala dan tenaga profesional lainnya.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.