26 Mei 2024

Apa Perbedaan Kadas, Kurap, Kudis, dan Panu? Cek di Sini!

Sama-sama menimbulkan gatal di kulit, tapi beda gejala dan penyebabnya

Kita sering sulit membedakan antara penyakit kulit yang satu dengan lainnya, termasuk seperti apa perbedaan kadas, kurap, kudis, dan panu.

Rasa gatal tak tertahankan dan keinginan untuk menggaruk sebaiknya ditahan ya, Moms dan Dads.

Meski keempatnya sering dialami dan dijumpai, rupanya masih banyak orang tua yang belum tahu perbedaan kadas, kurap, kudis dan panu.

Baca Juga: Mudah Dicoba, Ini 5 Cara Mengatasi Kulit Gatal Karena Diabetes

Perbedaan Kadas, Kurap, Kudis, dan Panu

Selain penting untuk melakukan langkah pencegahan, dengan mengetahui perbedaan kadas, kurap, kudis dan panu, Moms bisa segera memberikan pengobatan yang efektif sesuai gejala serta penyebabnya.

Supaya tidak tertukar lagi, perhatikan dulu perbedaan kadas, kurap, kudis, dan panu berikut ini ya, Moms.

1. Pengertian Kadas

Kadas
Foto: Kadas (Orami Photo Stock)

Untuk mengetahui perbedaan kadas, kurap, kudis, dan panu mari bedah satu persatu. Kadas adalah kondisi kulit yang mengalami infeksi jamur.

Melansir Centers for Disease Control and Prevention, infeksi jamur disebabkan dari beragam spesies jamur. Jamur ini yang menyebabkan kadas pada kulit.

Salah satu perbedaan kadas, kurap, kudis, dan panu adalah soal penularannya.

Kadas sangat mudah menular. Proses penularannya dapat melalui kontak erat dengan penderita, hewan yang menderita kadas, benda-benda yang dipakai penderita, bahkan lingkungan sekitar yang memiliki jamur penyebab kadas.

Gejala Kadas

Nah untuk memudahkan Moms mengetahui perbedaan kadas, kurap, kudis, dan panu, berikut ini ciri-ciri penderita kadas:

  • Timbul benjolan pada kulit yang bersisik dan berwarna merah. Lama kelamaan benjolan atau kulit bersisik ini akan semakin jelas bentuk tonjolannya.
  • Permukaan pada benjolan biasanya mulus, bersisik, dan timbul bintik-bintik merah.
  • Biasanya kadas ditemukan di berbagai bagian kulit, termasuk kulit kepala.
  • Rasa gatal tak tertahankan.

Baca Juga: 7 Penyakit yang Ditandai Kulit Gatal, Salah Satunya Sakit Ginjal!

2. Pengertian Kurap

Kurap
Foto: Kurap (Orami Photo Stock)

Untuk mengetahui perbedaan kadas, kurap, kudis, dan panu, Moms juga perlu tahu soal penyakit kurap.

Kurap atau ringworm adalah penyakit kulit akibat infeksi jamur yang sangat menular, baik melalui sentuhan atau berbagi barang dengan orang maupun hewan peliharaan yang sudah terinfeksi.

Mengutip informasi dari situs WebMD, perbedaan kadas, kurap, kudis bisa terlihat dari gejalanya.

Gejala kurap yang paling mudah dikenali adalah ruam berbentuk cincin dengan bagian pinggir yang berwarna kemerahan dan sedikit menonjol.

Jamur kurap ini dapat ditularkan dari penderita kurap yang melakukan kontak fisik, hewan peliharaan dan menyentuh benda-benda dari penderita.

Pastikan selalu cuci tangan dengan sabun setelah memegang barang-barang dan setelah bermain dengan hewan.

Sebagian besar kasus kurap pada anak terjadi di kulit kepala dan terkadang menyebabkan pitak, tapi bisa juga muncul di area tubuh anak lain seperti kuku, selangkangan, kaki, wajah, ataupun telapak tangan.

Kurap ringan bisa diobati dengan mengoleskan salep anti-jamur selama 2 sampai 4 minggu, untuk memastikan jamur mati sepenuhnya dan kurap tidak kambuh lagi.

Diketahui juga, jamur ini juga dapat ditemukan di tanah. Selalu cuci kaki dengan bersih ya jika dari luar rumah.

Gejala Kurap

Seperti diketahui, perbedaan kadas, kurap, kudis, dan panu, salah satunya ada pada gejalanya.

Mari ketahui ciri-ciri kurap agar tidak tertukar ya.

  • Munculnya area bersisik berwarna merah di permukaan kulit.
  • Ruam merah membentuk cincin.
  • Area cincin sedikit menonjol dan terlihat jelas.
  • Rasa gatal yang cukup panas.
  • Kurap biasa ditemukan di tangan, kaki, wajah dan tubuh.

Pengobatan Kurap dan Kadas

Jika kondisi anak belum parah dan masih bisa diatasi dengan cara ini di rumah ya, Moms.

  1. Gunakan salep kurap atau antijamur yang bisa dibeli tanpa resep dokter.
  2. Salep antijamur mengandung clotrimazole atau miconazole. Kandungan utama ini untuk mencegah jamur berkembangbiak.
  3. Salepkan di area terjangkit tipis-tipis.
  4. Jika 2 minggu belum membaik, segera konsultasi dengan dokter.

Jangan lupa juga untuk rajin mengganti sprei secara berkala ya. Ini agar kurap dan kadas tidak menyebar ke anggota tubuh lain.

Pada area kulit yang gatal juga bisa dikompres menggunakan air dingin atau air panas selama 20 menit. Ini untuk membunuh jamur yang menempel pada kulit.

Baca Juga: 7 Tips Merawat Kulit Sensitif Balita

3. Pengertian Kudis

Kudis
Foto: Kudis (Orami Photo Stock)

Perbedaan kadas, kurap, kudis, dan panu juga terletak pada penyebabnya.

Berbeda dengan panu dan kurap yang disebabkan oleh jamur, kudis atau skabies adalah penyakit kulit menular yang disebabkan oleh tungau mikroskopik Sarcoptes scabiei.

Menurut studi Harvard Health Publishing, kutu atau tungau kudis proses perkembangbiaknya cukup cepat.

Saat seseorang terjangkit kudis, tungau betina akan hamil dan menggali lubang di permukaan kulit untuk bertelur.

Telur-telur itu setelah tiga hingga delapan hari akan menetas dan menyebar ke permukaan kulit dan berkembangbiak.

Penderita kudis biasanya merasakan gatal cukup hebat pada fase ini.

Salah satu perbedaan kadas, kurap, kudis, dan panu juga terletak pada hal ini.

Gejala kudis biasanya baru muncul enam minggu setelah terkena tungau, berupa ruam atau bentol seperti jerawat yang terasa sangat gatal di malam hari.

Kalau digaruk, ruam bisa berubah menjadi luka infeksi.

Gejala Kudis

  1. Muncul bintil-bintil berwarna putih bergerak di kulit.
  2. Permukaan kulit berubah menjadi sisik dan kasar.
  3. Kudis dapat ditemukan di berbagai anggota tubuh.
  4. Rasa gatal yang tak tertahankan.
  5. Kondisi kesehatan tubuh menurun.

Pengobatan Kudis

Selain berbagai hal tadi, perbedaan kadas, kurap, kudis, dan panu juga ada pada pengobatannya.

Kudis dapat diobati di rumah dengan cara berikut ini.

  1. Oleskan salep mengandung permethrin untuk membunuh tungau beserta telurnya.
  2. Penggunaan obat dilakukan saat malam hari dan oleskan tipis-tipis.
  3. Gejala akan mulai berkurang setelah satu hingga empat minggu masa pengobatan
  4. Cara lain, penderita dapat berendam di air dingin atau mengompres pada area kulit yang terinfeksi.
  5. Menggunakan pelembap atau lotion mengandung kalamin.

Jadi, meski mengetahui perbedaan kadas, kurap, kudis, dan panu, pastikan Moms dan Dads konsultasikan ke dokter terlebih dahulu ya sebelum melakukan pengobatan mandiri.

Memang tak mudah untuk membunuh tungau serta obat lain untuk mengurangi gejala gatal dan risiko infeksi.

Baca Juga: Jangan Sembarangan, Atasi Kulit Kering pada Balita dengan 5 Cara Tepat Ini

4. Pengertian Panu

Panu
Foto: Panu (Orami Photo Stock)

Dikenal dengan istilah medis tinea versicolor atau pityriasis versicolor, panu adalah masalah kulit yang paling sering terjadi pada anak yang tinggal di daerah tropis seperti Indonesia.

Salah satu poin perbedaan kadas, kurap, kudis, dan panu adalah penularannya.

Panu adalah infeksi jamur yang ditandai timbul bercak berwarna terang pada kulit.

Infeksi kulit ini muncul secara perlahan dan lama kelamaan akan membentuk bercak yang lebih besar.

Area kulit yang paling terjangkit panu adalah muka, punggung, dada, lengan dan leher.

Nah, poin perbedaan kadas, kurap, kudis, dan panu lainnya ada pada hal ini.

Meski tidak terlalu menyakitkan seperti kadas, kurap dan kudis, panu menyebabkan rasa kepercayaan diri seseorang menurun.

Gejala Panu

Menurut American Academy of Dermatology, panu adalah masalah kulit tidak berbahaya dan tidak menular yang bisa dikenali dari gejala, seperti:

  • Bercak dengan warna yang lebih terang atau gelap dari warna kulit sekitarnya. Bisa muncul di bagian tubuh mana pun, terutama wajah.
  • Bercak memiliki tekstur kering bersisik dan terasa gatal, terkadang terlihat seperti ruam merah.
  • Sering muncul saat musim panas dan menghilang saat musim hujan.

Panu paling sering disebabkan oleh jamur jenis Malassezia globosa, yang bisa berkembang biak dengan sangat cepat dalam kondisi cuaca panas dan lembap, tubuh sering berkeringat, kulit berminyak, dan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Pengobatan Panu

Perbedaan kadas, kurap, kudis, dan panu juga ada pada penanganannya.

Umumnya, panu dapat diatasi dengan cara berikut.

  1. Gunakan sampo antijamur. Sampo antijamur dapat ditemukan yang mengandung ketoconazole dan selenium sulfide. Ini untuk membunuh jamur pada kulit kepala.
  2. Penggunaan sampo ini dapat memberikan efek samping kulit kepala kering dan iritasi.
  3. Oleskan krim antijamur yang mengandung miconazole, clotrimazole dan lotion selenium sulfide.
  4. Pastikan sebelum mengoleskan krim antijamur, area kulit telah dibersihkan ya.

Jamur penyebab panu bisa dimatikan dengan mengoleskan salep anti-jamur pada area kulit yang bermasalah.

Tapi butuh waktu beberapa minggu sampai warna kulit Si Kecil kembali seperti semula ya, Moms.

Jadi sudah jelas ya Moms perbedaan kadas, kurap, kudis dan panu terletak pada penyebab, gejala, dan pengobatannya. Jangan sampai salah diagnosis dan pengobatannya ya.

Cara Mencegah Kadas, Kurap, Kudis, dan Panu

Penyakit Kulit
Foto: Penyakit Kulit (Orami Photo Stock)

Setelah tahu perbedaan kadas, kurap, kudis, dan panu, Moms juga perlu tahu cara mencegahnya.

Untungnya, penyakit-penyakit ini dapat dicegah dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat.

Menurut KidsHealth, berikut adalah beberapa cara efektif untuk mencegah penyakit kulit tersebut melalui persiapan yang matang dan kebiasaan sehari-hari yang sehat:

1. Selalu Mandi Setiap Harinya

Mandi setiap hari adalah langkah dasar yang sangat penting untuk menjaga kebersihan kulit.

Ini juga dapat mencegah infeksi kulit seperti kadas, kurap, kudis, dan panu.

Sebaiknya mandi setidaknya dua sampai tiga kali sehari.

Terutama setelah berolahraga atau melakukan aktivitas yang membuat tubuh berkeringat.

Keringat dan kotoran yang menumpuk di kulit dapat menjadi tempat berkembang biak bagi bakteri dan jamur.

Oleh karena itu, menjaga kebersihan kulit dengan mandi secara teratur sangat penting.

2. Memakai Pakaian yang Bersih dan Bebas dari Kotoran

Meski ada banyak poin perbedaan kadas, kurap, kudis, dan panu, satu hal penting yang perlu diperhatikan adalah selalu memakai pakaian yang bersih setiap hari.

Pakaian yang kotor dan lembab dapat menjadi tempat yang ideal bagi pertumbuhan jamur dan bakteri.

Oleh karena itu, mengganti pakaian setelah mandi atau berkeringat adalah langkah pencegahan yang efektif.

Selain itu, pilihlah pakaian yang terbuat dari bahan yang menyerap keringat dan memungkinkan kulit untuk bernapas.

Seperti katun, untuk mencegah iritasi dan infeksi kulit.

3. Mengganti Pakaian Setiap Habis Mandi atau Berkeringat

Setiap kali selesai mandi atau setelah berkeringat banyak, segera ganti pakaian Moms dengan yang bersih.

Keringat yang tertahan pada pakaian dapat menyebabkan pertumbuhan mikroorganisme yang bisa memicu infeksi kulit.

Dengan selalu mengganti pakaian, Moms mengurangi risiko kontak kulit dengan bakteri dan jamur yang mungkin menempel pada pakaian yang kotor.

4. Menggunakan Handuk Masing-masing dan Tidak Berbarengan

Penggunaan handuk secara bersama-sama dapat meningkatkan risiko penyebaran infeksi kulit.

Oleh karena itu, penting untuk menggunakan handuk pribadi dan tidak berbagi dengan orang lain.

Handuk yang digunakan secara pribadi membantu mencegah penyebaran bakteri dan jamur dari satu orang ke orang lain.

Selain itu, pastikan handuk selalu kering dan bersih sebelum digunakan.

5. Mencuci Tangan dengan Sabun Setelah Bermain atau Memegang Hewan

Tangan adalah bagian tubuh yang paling sering bersentuhan dengan berbagai permukaan dan benda, termasuk hewan peliharaan.

Mencuci tangan dengan sabun setelah bermain atau memegang hewan adalah langkah penting untuk mencegah penyebaran kuman dan bakteri yang dapat menyebabkan infeksi kulit.

Gunakan sabun antiseptik dan pastikan mencuci tangan dengan benar.

Termasuk bagian bawah kuku dan sela-sela jari.

Dengan menjalankan kebiasaan-kebiasaan di atas, Moms dapat secara efektif mencegah penyakit kulit seperti kadas, kurap, kudis, dan panu.

Jika Moms atau anggota keluarga mengalami gejala infeksi kulit, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Kebersihan dan disiplin dalam menjalankan kebiasaan sehat adalah kunci utama dalam mencegah penyakit kulit.

Baca Juga: 5 Tips Memilih Salep Eksim untuk Bayi, Sudah Tahu?

Cara Mengurangi Rasa Gatal Akibat Penyakit Kulit

Kulit Gatal
Foto: Kulit Gatal (Freepik.com)

Untuk membantu menenangkan kulit yang gatal, ahli dermatologi merekomendasikan beberapa tips yang dirangkum dari American Academy of Dermatology Association.

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Moms coba untuk meredakan rasa gatal pada kulit.

1. Oleskan Kain Dingin Basah atau Kompres Es

Meski ada perbedaan kadas, kurap, kudis, ketiga penyakit ini bisa Moms redakan gejalanya dengan perawatan rumahan.

Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah mengoleskan kain dingin basah atau kompres es ke area kulit yang gatal.

Cara ini efektif untuk memberikan efek mati rasa sementara pada kulit sehingga rasa gatal berkurang.

Lakukan ini selama sekitar lima hingga sepuluh menit atau hingga rasa gatal mereda.

Sensasi dingin dari kain atau es membantu menenangkan kulit dan mengurangi peradangan.

2. Mandi Oatmeal

Mandi dengan menggunakan oatmeal bisa menjadi solusi yang sangat menenangkan untuk kulit yang gatal.

Oatmeal mengandung zat anti-inflamasi yang dapat membantu meredakan iritasi kulit.

Cara ini sangat bermanfaat terutama untuk kulit yang melepuh atau mengeluarkan cairan akibat kondisi seperti cacar air, gatal-gatal, poison ivy, atau sengatan matahari.

Untuk membuat mandi oatmeal, Moms bisa menggiling oatmeal menjadi bubuk halus dan menambahkannya ke dalam air mandi hangat.

Rendam tubuh Moms dalam air oatmeal selama 15 hingga 20 menit.

3. Melembapkan Kulit

Meski ada banyak perbedaan kadas, kurap, kudis, menjaga kelembapan kulit adalah salah satu kunci.

Ini adalah langkah penting untuk mencegah dan meredakan rasa gatal.

Pilihlah pelembap yang bebas dari aditif, pewangi, dan parfum untuk menghindari iritasi lebih lanjut.

Pelembap yang baik membantu memperbaiki pelindung kulit dan mencegah kekeringan yang bisa menyebabkan gatal.

Aplikasikan pelembap segera setelah mandi, saat kulit masih sedikit lembap, untuk membantu mengunci kelembapan.

4. Oleskan Anestesi Topikal yang Mengandung Pramoxine

Anestesi topikal yang mengandung pramoxine dapat digunakan untuk memberikan rasa kebas sementara pada kulit yang gatal.

Pramoxine bekerja dengan menghambat sinyal rasa sakit dan gatal yang dikirim ke otak, sehingga memberikan kelegaan sementara dari rasa gatal yang mengganggu.

5. Oleskan Zat Pendingin seperti Mentol atau Kalamin

Zat pendingin seperti mentol atau kalamin juga bisa sangat efektif untuk meredakan kulit yang gatal.

Mentol memberikan sensasi dingin yang menenangkan, sementara kalamin membantu mengeringkan ruam dan mencegah infeksi lebih lanjut.

Moms juga dapat menyimpan pelembap di lemari es sebelum digunakan untuk mencapai efek pendinginan tambahan, yang bisa sangat menenangkan bagi kulit yang iritasi.

6. Hindari Menggaruk Kulit

Meskipun terasa sangat menggoda, menggaruk kulit yang gatal justru bisa memperburuk kondisi kulit.

Menggaruk dapat menyebabkan iritasi lebih lanjut dan bahkan meningkatkan risiko infeksi.

Sebagai gantinya, cobalah menepuk-nepuk area yang gatal atau menggunakan teknik relaksasi seperti pernapasan dalam untuk mengalihkan perhatian dari rasa gatal.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Moms dapat membantu meredakan rasa gatal dan menjaga kesehatan kulit Moms.

Jika rasa gatal tidak kunjung reda atau semakin parah, segera konsultasikan dengan dokter atau ahli dermatologi untuk mendapatkan perawatan yang lebih spesifik dan tepat.

Segera bawa Si Kecil ke dokter kalau gejala kadas, kurap, kudis dan panu tidak kunjung hilang setelah beberapa minggu melakukan pengobatan ya, Moms.

Apa Moms pernah punya pengalaman dalam mengatasi penyakit kulit pada anak? Share yuk Moms di kolom komentar!

  • https://www.aad.org/public/everyday-care/itchy-skin/itch-relief/relieve-itchy-skin
  • https://kidshealth.org/en/kids/ringworm-infection.html?ref=search
  • https://www.health.harvard.edu/a_to_z/scabies-a-to-z
  • https://www.cdc.gov/fungal/diseases/ringworm/definition.html
  • https://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/what-you-should-know-about-ringworm

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.