Mata Berkunang-Kunang? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya!
Moms mungkin pernah mengalami mata berkunang-kunang, tetapi apakah Moms tahu penyebabnya?
Mata berkunang-kunang disebut juga dengan istilah photopsia.
Meski sebagian besar hal ini dapat hilang dengan sendirinya sehingga tak mengkhawatirkan, tetapi bisa menunjukkan adanya masalah pada penglihatan Moms.
Photopsia yang terkadang disebut sebagai eye floaters atau flashes adalah objek bercahaya yang muncul dalam penglihatan salah satu atau kedua mata.
Berikut penjelasan mengenai mata berkunang-kunang yang dikutip dari berbagai sumber.
Baca Juga: Mata Cekung: Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya, Disimak Ya!
Gejala Mata Berkunang-kunang
Mengutip Healthline, photopsia didefinisikan sebagai efek pada penglihatan yang menyebabkan munculnya anomali dalam penglihatan. Fotopsia biasanya muncul sebagai:
- Lampu berkedip-kedip
- Lampu berkilauan
- Bentuk mengambang
- Titik-titik bergerak
- Salju atau statis
- Pita cahaya
- Cincin warna-warni
- Percikan api
- Bintang
Mata berkunang-kunang umumnya bukan suatu kondisi sendiri, tetapi merupakan gejala dari kondisi lain.
Mengapa hal ini bisa terjadi?
Ketika retina (lapisan di bagian belakang mata) merasakan cahaya, ia mengirimkan pesan ke saraf optik, dan ke otak. Otak kemudian memproses dan mengidentifikasi gambar tersebut.
Namun, ketika Moms mengalami photopsia, sesuatu selain cahaya tampak merangsang retina. Kilatan cahaya buatan ini dikenal sebagai fosfen.
Fosfen dapat dipicu dengan memberikan tekanan pada mata atau merangsang neuron tertentu di mata atau otak
Penyebab paling umum dari fosfen adalah tekanan pada mata, bisa juga karena penyebab lain, seperti menggosok mata, bersin, atau pukulan ke kepala.
Selain itu, menurut Journal of Neuro-Ophtalmology, photopsia dapat terjadi karena kondisi medis.
Misalnya, tekanan darah rendah, cedera mata, penyakit mata atau otak, atau migrain sehingga Moms dapat melihat bintang atau kilatan cahaya.
Baca Juga: Mengenal Degenerasi Makula, Kondisi Hilangnya Penglihatan Mata di Usia Lanjut
Penyebab Mata Berkunang-kunang
Dilansir dari Cleveland Clinic, mata berkunang-kunang merupakan bagian normal dan umum terjadi pada proses penuaan. Seiring bertambahnya usia, cairan di dalam mata (vitreous) akan menyusut.
Hal ini sangat wajar dan bukan berarti mata Moms tidak lagi sehat.
Seperti yang telah dijelaskan, ada beberapa kondisi yang mempengaruhi mata sehingga menyebabkan terjadinya fotopsia.
Berikut beberapa kemungkinan yang bisa mendasari terjadinya mata berkunang-kunang.
1. Detasemen Vitreous Perifer
Detasemen vitreous perifer terjadi ketika vitreous atau gel di sekitar mata terpisah dari retina.
Hal ini dapat terjadi secara alami, seiring bertambahnya usia.
Namun, jika terjadi terlalu cepat, dapat menyebabkan mata berkunang-kunang yang muncul dalam bentuk kilatan dan floaters pada penglihatan.
Mata berkunang-kunang yang disebabkan oleh detasemen vitreous perifer umumnya terlihat sebagai garis-garis cahaya, biasanya di sisi bidang penglihatan atau yang juga dikenal sebagai penglihatan tepi.
Umumnya, kilatan dan floaters dalam penglihatan ini akan hilang dalam beberapa bulan, Moms.
Meski demikian, Moms tetap perlu waspada karena detasemen vitreous perifer dapat menyebabkan robekan retina, lubang, dan ablasi retina.
Sehingga, harus ditindaklanjuti dengan benar ke dokter mata meskipun ini merupakan kondisi yang normal dari proses penuaan.
Dokter nantinya akan memantau Moms untuk melihat apakah ada tanda-tanda ablasi retina, lubang, dan robekan sejak dini dalam beberapa minggu pertama berkembangnya detasemen vitreous perifer.
2. Ablasi Retina
Perlu Moms ketahui, retina lapisan tipis yang melapisi bagian dalam mata. Retina ini peka terhadap cahaya dan mengkomunikasikan pesan visual ke otak.
Jika retina terlepas, ia akan bergerak dan bergeser dari posisi normalnya. Kondisi ini pun dapat menyebabkan mata berkunang-kunang, tetapi juga dapat meningkatkan risiko kehilangan penglihatan permanen.
Oleh sebab itu, tindakan medis diperlukan untuk mencegah kehilangan penglihatan. Perawatannya mungkin meliputi perawatan laser, pembekuan, atau pembedahan.
Meski mata berkunang-kunang bisa terjadi pada siapa saja seiring bertambahnya usia. Namun, masalah penglihatan lainnya, seperti robekan atau ablasi retina bisa menjadi faktor keturunan.
Jadi, apabila Moms memiliki riwayat keluarga dengan ablasi retina atau robekan, Moms mungkin berisiko lebih tinggi mengalaminya di masa depan.
Baca Juga: 7+ Cara Mengatasi Mata Lelah, Coba Kompres Pakai Kantong Teh!
3. Degenerasi Makula Terkait Usia
Degenerasi makula terkait usia (AMD) adalah kondisi mata yang umum di antara orang berusia 50 dan lebih tua.
Makula adalah bagian mata yang membantu Moms untuk melihat lurus ke depan dengan tajam.
Namun jika Moms menderita AMD, makula perlahan bisa memburuk dan dapat menyebabkan mata berkunang-kunang.
4. Migrain Mata
Migrain adalah jenis sakit kepala berulang. Migrain biasanya menyebabkan rasa sakit yang parah di kepala, tetapi dapat menyebabkan gejala lain berupa perubahan visual yang dikenal sebagai aura.
Aura biasanya berlangsung sekitar 20-30 menit dan kemudian hilang dengan sendirinya, tanpa perawatan apa pun.
Terkadang, migrain juga dapat menyebabkan penglihatan berkunang-kunang.
Baca Juga: 5 Akibat Memakai Kacamata Minus yang Lebih Tinggi, Apa Saja?
5. Insufisiensi Vertebrobasilar
Insufisiensi vertebrobasilar merupakan suatu kondisi yang terjadi ketika ada aliran darah yang buruk ke bagian belakang otak.
Hal ini menyebabkan kekurangan oksigen ke bagian otak yang bertanggung jawab untuk penglihatan dan koordinasi.
6. Neuritis Optik
Neuritis optik ialah peradangan yang merusak saraf optik. Kondisi ini terkait dengan multiple sclerosis (MS).
Gejalanya termasuk rasa sakit, kehilangan persepsi warna, dan kehilangan penglihatan ketika mata berkedip atau bergerak.
Baca Juga: Tak Cuma Vitamin A, Ini 6 Nutrisi untuk Mata yang Kita Butuhkan Setiap Hari
7. Peradangan di Mata
Jika mata Moms mengalami peradangan yang ditandai dengan mata bengkak, ini dapat menyebabkan penglihatan berkunang-kunang. Bentuk peradangan ini disebut uveitis.
Selain itu, peradangan lain, seperti mata berdarah juga bisa menyebabkan mata menjadi berkunang-kunang.
Hal ini sering kali dikaitkan dengan penyakit diabetes. Suatu kondisi yang disebut retinopati diabetik dapat menyebabkan darah dari retina masuk ke vitreous.
Moms pun mungkin akan melihat ini sebagai bintik-bintik gelap atau garis-garis dalam penglihatan. Jika menderita diabetes, Moms harus melakukan pemeriksaan mata secara teratur untuk memeriksa penglihatan.
Baca Juga: Tak Kalah Penting, Simak 6 Cara Menjaga Kesehatan Mata!
Kapan Harus ke Dokter?
Meskipun menjadi salah satu masalah mata yang umum terjadi, Moms perlu mengetahui beberapa kondisi yang membutuhkan Moms berkonsultasi ke dokter.
Simak beberapa tandanya, seperti:
1. Gejala yang Berlangsung Lama atau Sering Terjadi
Jika mata berkunang-kunang terjadi secara terus-menerus atau berulang kali dalam waktu yang singkat, ini bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius.
Jangan abaikan gejala yang menetap dan segera konsultasikan dengan dokter.
2. Disertai dengan Gejala Lain yang Mengkhawatirkan
Jika mata berkunang-kunang disertai dengan gejala lain seperti pusing hebat, sakit kepala yang tidak biasa, mual, muntah, kehilangan keseimbangan, atau kesulitan berbicara, segera cari bantuan medis.
Kombinasi gejala-gejala ini bisa menunjukkan kondisi kesehatan yang memerlukan perhatian segera.
3. Terjadi Setelah Cedera Kepala
Jika mata berkunang-kunang muncul setelah mengalami cedera kepala, ini bisa menjadi tanda adanya trauma atau cedera internal. Segera periksakan diri ke dokter untuk memastikan tidak ada komplikasi serius.
4. Disertai dengan Nyeri Dada atau Sesak Napas
Jika gejala mata berkunang-kunang disertai dengan nyeri dada, sesak napas, atau detak jantung yang tidak teratur, ini bisa menjadi tanda dari masalah jantung atau gangguan kardiovaskular lainnya.
Kondisi ini memerlukan penanganan medis segera.
Cara Mengatasi Mata Berkunang-kunang
Tidak ada obat atau cara yang bisa Moms lakukan untuk mengatasi mata berkunang-kunang. Kondisi ini cenderung tak berbahaya, dan dapat hilang dengan sendirinya.
Namun, jika dirasa sangat mengganggu dan sudah terjadi dalam jangka waktu yang lama, Moms mungkin perlu berkonsultasi ke dokter.
Hal ini karena dalam kebanyakan kasus, photopsia adalah gejala dari kondisi yang sudah ada sebelumnya. Kondisi yang mendasarinya harus diidentifikasi dan diobati untuk mengatasi gejalanya.
Selain itu, jika Moms mengalami pusing, lemas, sakit kepala, atau muntah, sebaiknya segera mengunjungi dokter karena Moms mungkin saja mengalami gejala trauma kepala.
Nah, itulah beberapa penjelasan mengenai penglihatan yang berkunang-kunang. Meski tak berbahaya, Moms tetap perlu waspada.
- https://www.verywellhealth.com/why-do-i-see-stars-3422028
- https://dx.doi.org/10.1097/WNO.0000000000000702
- https://www.healthline.com/health/photopsia#definition
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.