04 Oktober 2019

Mitos-mitos Flu yang Tidak Terbukti Secara Medis

Ternyata masker dan hand sanitizer belum cukup untuk cegah flu

Hampir semua orang pernah terkena flu, khususnya di musim pancaroba. Moms pasti juga pernah kan?

Meski tergolong penyakit ringan, flu mudah menular dan bisa sangat menganggu jika gejalanya cukup berat dan berlangsung lama.

Selain itu, ada banyak hal terkait flu yang ternyata hanya mitos alias tidak bisa dibuktikan secara medis. Apa saja ya Moms?

Mitos 1 : Flu hanya menular saat kita demam

Fever.jpg
Foto: Fever.jpg

Demam adalah pertanda tubuh sedang melawan virus, bakteri, atau patogen lain. Biasanya kita memilih meredakan demam dengan minum obat.

Namun, demam tersebut ternyata tidak sepenuhnya hilang. “Beberapa orang mengonsumsi sirup obat batuk atau Tylenol, yang bisa mengurangi demam.

Moms mengira demam sudah hilang, tetapi Moms hanya minum obat untuk menguranginya, "kata Dr. Saralyn Mark, MD, presiden & CEO SolaMed Solutions, LLC seperti dikutip dari healthy.com.

Sehingga, meski suhu tubuh kita sudah normal, kita masih berpotensi terkena flu dan berbagi virus.

Baca Juga: Sedang Musim Sakit, Ini Cara Mengobati Flu pada Anak

Mitos 2: Kita bisa terkena flu dari vaksinasi flu

Vaksin flu.jpg
Foto: Vaksin flu.jpg

Para ahli telah menekankan berulang kali bahwa mitos ini tidak benar. Namun itu adalah kesalahpahaman yang paling umum dan paling berbahaya.

Adanya mitos ini disebabkan oleh fakta bahwa dibutuhkan beberapa minggu bagi vaksin flu untuk bekerja menciptakan antibodi dalam tubuh.

"Karena orang-orang mendapatkan vaksinasi flu biasanya selama musim dingin. Dan sebelum antibodi terbentuk adalah mungkin untuk terkena flu saat Anda baru mendapatkan vaksin flu," kata Robin Jacobson, MD, dokter anak di NYU Langone Pediatric Associates di Irving Place, bagian dari Rumah Sakit Anak-anak Hassenfield.

Karena itu, saat yang paling tepat untuk mendapat vaksin flu adalah sebelum datang musim dingin.

Mitos 3 : Jika kita tidak memiliki gejala flu, kita tidak akan menularkan ke orang lain

Tidak ada gejala berarti tidak bs menularkan flu.jpg
Foto: Tidak ada gejala berarti tidak bs menularkan flu.jpg

Faktanya, kita dapat berbagi virus selama 24 hingga 48 jam sebelum tubuh kita menunjukkan satu gejala.

Setiap orang yang berhubungan dengan kita selama waktu itu dapat menjadi sakit karena kita "Anda harus selalu berhati-hati.

Karena Moms tidak tahu siapa yang sakit. Mereka mungkin tidak tahu bahwa mereka sakit.

Jaga jarak Moms untuk menghindari bersin, batuk, dan air liur, dan terus cuci tangan AnMoms da secara teratur," jelas Dr. Mark.

Mitos 4 : Pilek bisa berubah menjadi flu

Flu tidak sekedar pilek.jpg
Foto: Flu tidak sekedar pilek.jpg

Flu disebabkan oleh virus yang berbeda dan menghasilkan gejala yang lebih parah daripada virus sakit pilek.

"Virus flu Ini juga mempengaruhi sel-sel yang jauh lebih dalam di saluran pernapasan daripada virus penyebab pilek, dan menyebabkan lebih banyak kerusakan pada sel-sel itu." kata Dr. Sanjay Sethi, MD, dari VA Medical Center, Buffalo, New York.

Baca Juga: Tidak Perlu Obat, Ini 7 Essential Oil yang Bisa Mengatasi Flu

Mitos 5 : Mengenakan masker bisa mencegah tertular flu

Masker tidak mencegah flu.jpg
Foto: Masker tidak mencegah flu.jpg

Beberapa orang gemar mengenakan masker, ketika mereka pergi ke tempat-tempat ramai, seperti toko kelontong, pasar atau mal. Tujuannya agar tidak terkena penyakit yang mudah menular melalui udara, seperti flu.

Namun, ternyata upaya ini tidak cukup untuk melindungi kita dari sebaran virus flu. "Masker biasanya tidak membantu mencegah flu," kata Thomas S. Ahrens, PhD, RN, FAAN, pendiri, kepala ilmuwan di Viven Health.

Ahrens mengungkapkan, flu tetap menulari kita, karena seringnya virus flu berada di tangan kita, lalu tanpa sadar kita menggunakan tangan terrsebut untuk menggosok mata, hidung bahkan mulut.

"Ada beberapa situasi di mana mengenakan topeng mungkin membantu. Seperti jika Moms berada di daerah yang ramai dan seseorang yang dekat dengan Anda sakit, terutama jika dia batuk," jelasnya.

Mitos 6 : Hanya orang dengan penyakit kronis yang harus mendapatkan vaksin flu

Orang dg penyakit kronis.jpeg
Foto: Orang dg penyakit kronis.jpeg

Anak kecil, orang tua, dan individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah harus mendapatkan vaksinasi flu. Tapi ternyata vaksin flu ternyata juga diperlukan bagi siapa saja.

“Mendapatkan vaksinasi flu tahunan adalah cara terbaik bagi anak-anak dan orang dewasa yang sehat untuk menghindari flu, dan menghindari penyebarannya ke orang lain,” kata Dr. Sethi.

Vaksinasi flu sangat penting bagi orang-orang yang berisiko tinggi terkena komplikasi dari flu, seperti orang tua dan wanita hamil.

Namun jika Moms masih mempertimbangkan apakah vaksinasi flu harus dilakukan, sebaiknya Moms berbicara dengan dokter. ”Pelajari bagaimana mempersiapkan diri untuk bulan flu terburuk setiap tahun," imbuh Dr. Sethi.

Baca Juga: Cegah Penularan Flu dan Batuk dengan 7 Cara Ini

Mitos 6 : Orang sehat tidak mudah sakit

Orang sehat.jpg
Foto: Orang sehat.jpg

"Sistem kekebalan yang kuat itu luar biasa," kata Dr. Ahrens. Namun, dia menekankan, bahkan tubuh yang paling sehat pun masih perlu mengembangkan antibodi terhadap virus flu spesifik.

"Kekebalan alami Moms tidak memiliki antibodi alami untuk virus flu," jelasnya

Dr. Linda McIver, FNP-C, pendiri 2U Medical, Inc menambahkan, mendapakan vaksinasi flu sekalipun kita dalam kondisi sehat, membantu tubuh membentuk antibodi terhadap virus flu. "Dan ini yang akan membuat Anda tetap sehat," tambahnya.

Mitos 8 : Antibiotik dapat melawan flu

Antibiotics.jpg
Foto: Antibiotics.jpg

Faktanya, masih banyak orang yang belum paham betul penggunaan antibiotik. Mereka beranggapan bahwa antibiotik ampuh mengobati sebagian besar penyakit yang disebabkan virus.

Padahal, antibiotik adalah pengobatan untuk infeksi bakteri. Sementara sudah jelas flu terjadi karena adanya infeksi virus.

Antibiotik hanya membantu jika Moms memiliki infeksi telinga, pneumonia, atau radang tenggorokan.

Mitos 9 : Menggunakan hand sanitizer akan melindungi kita dari flu

Hand Sanitizer.jpg
Foto: Hand Sanitizer.jpg

Penggunaan hand sanitizer memang cukup membantu untuk mencegah virus flu mengenai kita. Tapi masalahnya virus flu ditularkan oleh tetesan yang bergerak di udara.

Kita bisa saja membilas tetesan tersebut dengan hand sanitizer, tapi ternyata tetesan tersebut bisa juga terhirup.

Cara terbaik adalah tetap mencuci tangan dengan sabun dan air agar tangan tetap bersih. Dan yang terpenting, jangan mudah menyentuh wajah.

Baca Juga: 4 Makanan Ini Bantu Mengatasi Flu di Musim Hujan

Mitos 10 : Sup ayam akan mempercepat pemulihan flu

Sup ayam.jpg
Foto: Sup ayam.jpg

Cairan panas memang dapat meredakan sakit tenggorokan dan menggantikan cairan yang sangat dibutuhkan.

Tetapi sayangnya sup ayam tidak memiliki kandungan pesifik lain yang dapat membantu melawan flu.

Mitos 11 : Flu hanya sekedar pilek

Pilek bisa berubah jadi flu.jpg
Foto: Pilek bisa berubah jadi flu.jpg

Influenza dapat menyebabkan gejala pilek, seperti sakit tenggorokan, pilek, bersin, suara serak, dan batuk.

Namun, faktanya di Amerika Serikat saja, 36.000 orang meninggal dan lebih dari 200.000 dirawat di rumah sakit setiap tahun karena flu.

Menurut Centers for Disease Control (CDC), selama musim flu, jumlah penderita penyakit flu telah meningkat secara signifikan di sebagian besar negara dengan virus A (H3N2) yang mendominasi sejauh ini.

Musim influenza dominan virus (H3N2) telah dikaitkan dengan lebih banyak rawat inap dan kematian pada orang berusia 65 tahun ke atas serta anak-anak.

Nah, dengan mengetahui mitos-mitos seputar flu tersebut, Moms setidaknya bisa lebih aware terhadap penyakit satu ini, sehingga tidak mudah terserang ketika musim pancaroba datang.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.