Kanker Prostat: Gejala, Penyebab, hingga Pencegahannya
Penyakit kanker memang penyakit berbahaya yang tidak boleh dianggap sepele dan harus segera di tangani, termasuk kanker prostat.
Apalagi gejala kanker prostat sering kali tidak terdeteksi di awal.
Penyakit reproduksi pria yang satu ini biasanya baru memunculkan gejala apabila sel kanker sudah telanjur menyebar.
Nah, untuk itu penting mengetahui kanker prostat lebih dalam agar dapat mengantisipasinya sejak dini.
Yuk, simak penjelasannya di bawah ini Dads!
Baca Juga: Biografi Soekarno, dari Masa Kecil, hingga Perjalanan Politiknya dalam Memerdekakan Indonesia
Apa Itu Kanker Prostat?
Foto Ilustrasi Kanker Prostat (Orami Photo Stock)
Kanker prostat adalah kanker yang terjadi pada prostat, kelenjar kecil yang berbentuk mirip kenari pada pria.
Prostat sendiri adalah suatu organ kelenjar yang membungkus saluran kemih (uretra) pria dan bertugas membawa urine dari kandung kemih ke alat kelamin pria.
Selain itu, kelenjar prostat juga berfungsi menghasilkan cairan mani, cairan yang dikeluarkan bersama sperma saat pria ejakulasi.
Kanker prostat adalah salah satu jenis kanker yang paling umum pada pria.
Kebanyakan dari penderita kanker prostat terdeteksi ketika ia berusia di atas 50 tahun ke atas.
Biasanya kanker prostat tumbuh lambat dan pada awalnya terbatas pada kelenjar prostat.
"Kanker prostat merupakan penyakit yang umum diderita oleh pria," kata Shea Connell, pemimpin penelitian di Universitas East Anglia dan Rumah Sakit Universitas Norfolk.
Beberapa jenis kanker prostat tumbuh lambat dan mungkin membutuhkan perawatan yang tidak begitu intensif atau bahkan tidak sama sekali.
Namun, ada juga jenis-jenis lain yang sifatnya lebih agresif dan dapat menyebar dengan cepat.
Baca Juga: 15 Inspirasi Puisi Kemerdekaan Indonesia yang Membakar Semangat Perjuangan
Jenis-Jenis Kanker Prostat
Foto Ilustrasi Kanker Prostat (Orami Photo Stock)
Umumnya, jenis kanker prostat yang sering ditemukan adalah adenokarsinoma.
Kanker ini berkembang dari sel kelenjar (sel yang membuat cairan prostat dan air mani).
American Cancer Society menjelaskan adanya sejumlah jenis kanker prostat, antara lain:
- Karsinoma sel kecil
- Tumor neuroendokrin
- Karsinoma sel transisional
- Sarkoma
Beberapa kanker tumbuh dan menyebar dengan cepat, tetapi sebagian besar tumbuh lambat.
Biasanya, hal ini dipicu dari gejala yang tidak dirasakan dan terlambat untuk dilakukan pengobatan.
Dalam banyak kasus, baik pasien maupun dokter, mereka bahkan tidak tahu sedang mengidapnya.
Mengetahui gejala dini dari kanker prostat menjadi hal yang perlu dilakukan.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Film Dwi Sasono dari Berbagai Genre, Seru!
Gejala Kanker Prostat
Foto Ilustrasi Kanker Prostat (Orami Photo Stock)
Mengutip dari Mayo Clinic, bagi pria yang menderita penyakit kanker prostat, penyakit ini tidak akan menimbulkan gejala apa pun pada tahap awal.
Namun jika kanker makin membesar, ada sejumlah gejala yang bisa dirasakan, yakni berupa:
1. Prostat Bengkak
Gejala kanker prostat yang pertama adalah prostat bengkak.
Adanya sel kanker yang tumbuh membuat kelenjar penghasil cairan ejakulasi tersebut mengalami pembengkakan.
Akan tetapi, pembengkakan pada kelenjar prostat akibat kanker biasanya tidak menimbulkan rasa sakit.
Hal inilah yang kemudian membuatnya terlambat dideteksi karena pasien tidak merasakan apa-apa.
Bengkak pada prostat baru dapat diketahui setelah dokter melakukan pemeriksaan fisik secara langsung.
2. Tidak Bisa Menahan Buang Air Kecil
Ciri-ciri kanker prostat selanjutnya adalah tidak bisa menahan keinginan untuk buang air kecil.
Akibat prostat membengkak, saluran kemih (uretra) menjadi tertekan.
Penekanan inilah yang kemudian membuat penderita jadi sulit menahan keinginan untuk buang air kecil.
3. Buang Air Kecil Tidak Tuntas
Penderita kanker prostat memang akan lebih sering buang air kecil akibat penyakit yang dideritanya tersebut.
Namun, urine yang keluar cenderung sedikit.
Hal ini karena uretra mengalami penyempitan.
Penyempitan tersebut membuat urine sulit untuk keluar dengan lancar.
Alhasil, kandung kemih tidak bisa benar-benar dikosongkan.
Baca Juga: Mengenal Sindrom Waardenburg, Penyakit Genetik yang Menyebabkan Beragam Gangguan Kesehatan
4. Sering Buang Air Kecil di Malam Hari
Peningkatan frekuensi buang air kecil yang dialami penderita kanker prostat biasanya terjadi di malam hari.
Dalam dunia medis, kondisi ini dikenal sebagai nokturia.
Akan tetapi, nokturia tidak selalu menjadi gejala kanker prostat.
Ada sejumlah gangguan medis lainnya yang menjadi penyebab seseorang harus bolak-balik buang air kecil di malam hari, seperti diabetes, sleep apnea, hingga gagal jantung.
5. Aliran Urine Lemah
Uretra yang tertekan juga membuat pancaran urine menjadi lemah.
Ini merupakan salah satu ciri-ciri kanker prostat yang bisa dikenali dengan mudah.
Namun, jangan buru-buru panik karena aliran urine yang lemah bisa saja dipicu oleh kondisi lain seperti pembesaran prostat jinak.
Itu sebabnya, Dads disarankan untuk melakukan pemeriksaan medis guna memastikan kondisi.
6. Urine disertai darah
Pada kasus kanker prostat yang sudah masuk stadium lanjut, atau bahkan stadium akhir, gejala yang muncul bisa berupa adanya darah pada urine (hematuria).
Munculnya darah pada urine disebabkan oleh kondisi pembuluh darah kelenjar prostat yang pecah akibat serangan sel kanker.
Selain urine, darah juga bisa muncul pada sperma.
7. Gejala Lain
Selain gejala di atas, beberapa kasus pria yang terkena kanker prostat menunjukkan gejala, seperti:
- Nyeri saat buang air kecil
- Disfungsi ereksi
- Nyeri tulang
- Berat badan turun
- Susah buang air besar
- Pembengkakan di kaki
Menurut Dr. Niels Johnsen, urolog dari UW Medicine, masalah yang timbul pada fungsi seksual umum terjadi setelah perawatan untuk kanker prostat.
Baik pembedahan maupun radiasi dapat memiliki efek berbahaya pada saraf, pembuluh darah, dan jaringan di penis yang diperlukan untuk ereksi.
"Penting untuk mengetahui bahwa ada banyak opsi untuk melakukan penyembuhan,” kata Dr. Johnsen.
Baca Juga: 5+ Pilihan Cerita Dewasa 21+ Terpanas yang Bikin 'Sakit Kepala'
Penyebab Kanker Prostat
Foto Ilustrasi Kanker Prostat (Orami Photo Stock)
Kanker prostat bisa disebabkan oleh beberapa hal, misalnya:
1. Faktor Usia
Usia, tidak dapat dipungkiri, risiko kanker prostat akan semakin meningkat seiring dengan bertambahnya usia kita.
Seringnya, ditemukan kasus kanker jenis ini diidap pria yang berusia di atas 50 tahun ke atas.
Hal ini dipicu fungsi organ reproduksi pria tak lagi berfungsi dengan baik.
2. Ras Tertentu
Fakta menunjukkan pria kulit hitam memiliki risiko lebih besar terkena kanker prostat daripada pria dari ras lain.
Pada pria kulit hitam, kanker jenis ini juga lebih cenderung menjadi agresif dan berkembang lebih ganas.
Meski begitu, tak menutup kemungkinan pria dengan warna kulit lain pun bisa mengalaminya.
"Kanker prostat tidak buta warna," kata Dr. Ruth Etzioni, ahli biostatistik Fred Hutch yang mempelajari perbedaan rasial dan skrining pada kanker prostat dan kanker lainnya.
“Ini adalah salah satu perbedaan paling dramatis dalam kanker," lanjutnya.
Baca Juga: Mengenal 11 Anak-anak Soekarno dan Potret Ceritanya
3. Genetik Keluarga
Jika pria dalam keluarga Dads ada yang pernah menderita prostat, risiko terjadinya kanker ini mungkin semakin besar.
Hal ini juga berlaku apabila Dads memiliki riwayat keluarga dengan yang pernah menderita kanker payudara.
Tinggi risikonya untuk bisa terkena kanker prostat apabila ada keturunan dalam keluarga.
4. Obesitas
Jangan salah, kanker jenis ini juga bisa dipicu dari berat badan yang tidak proporsional. Salah satunya yakni obesitas.
Sebuah penelitian Nature Reviews Urology, menunjukkan bahwa obesitas atau pria gemuk sering didiagnosis menjadi penyebab dari kanker prostat.
Ini lebih berisiko tinggi bagi mereka yang cenderung memiliki penyakit lanjut. Adapun, ini lebih sulit untuk diobati.
5. DNA Abnormal
Sejumlah ahli memperkirakan bahwa kanker dimulai ketika sel-sel di prostat mengalami perubahan dalam DNA.
Seharusnya, DNA sel berisi instruksi utuk memberi tahu tubuh apa yang harus dilakukan.
Namun, perubahan yang abnormal ini malah membuat sel-sel lain mati.
Kemudian, sel-sel abnormal membentuk tumor yang dapat tumbuh untuk menyerang jaringan di dekatnya.
Karenanya, ini bisa menyebar ke area tubuh lainnya, seperti organ reproduksi pria lainnya.
Baca Juga: Arti Nama Hilya dan Inspirasi Rangkaian Nama Lengkapnya, Catat!
Cara Mendiagnosis Kanker Prostat
Foto Ilustrasi Kanker Prostat (Orami Photo Stock)
Umumnya,beberapa pemeriksaan tyang dilakukan untuk mendiagnosis kanker prostat, yakni:
- Metode MRI
- Biopsi
- Positron Emission Tomography (PET)
- Specific Membrane Antigen (SMA) Scan
- Pemeriksaan lainnya oleh tim dokter
Sebagian besar kanker prostat pertama kali ditemukan dari hasil skrining.
Kanker prostat dini biasanya tidak menimbulkan gejala, tetapi kanker yang lebih lanjut terkadang baru bisa didiagnosis.
Untuk itu, diperlukan pemeriksaan lanjutan atau tes untuk memastikannya.
Biasanya, akan dirujuk ke ahli urologi, dokter yang merawat kanker pada alat kelamin dan saluran kemih, termasuk prostat.
Baca Juga: Kumpulan Doa Diberi Kesabaran Agar Selalu Diberi Kekuatan oleh Allah SWT
Cara Mengobati Kanker Prostat
Foto Ilustrasi Kanker Prostat (Orami Photo Stock)
Lantas, bagaimana cara mengobati kanker prostat?
Melansir National Health Service, bagi sejumlah pria dengan kanker prostat, pengobatan tidak segera diperlukan.
Jika kanker berada pada tahap awal dan tidak menimbulkan gejala, dokter mungkin menyarankan "menunggu dengan waspada" atau "pengawasan aktif".
Pilihan terbaik tergantung pada usia dan kesehatan secara keseluruhan.
Kedua opsi melibatkan pemantauan kondisi dengan cermat.
Beberapa kasus kanker prostat dapat disembuhkan jika diobati pada stadium awal.
Perawatan kanker prostat stadium awal meliputi:
1. Operasi
Operasi pengangkatan prostat perlu dilakukan apabila masih tergolong stadium awal atau dini.
Ini untuk mencegah kanker tersebut menyerang ke organ lain.
Jika kanker terlanjur menyebar ke bagian lain dari tubuh dan tidak dapat disembuhkan, pengobatan akan difokuskan untuk memperpanjang hidup dan menghilangkan gejala.
2. Radioterapi
Radioterapi menjadi pilihan yang sering diambil untuk mengatasi kanker prostat.
Ini biasanya dilakukan baik sendiri atau bersamaan dengan terapi hormon lainnya.
3. Ultrasound Terapi
Beberapa kasus baru terdiagnosis pada stadium lanjut, ketika kanker telah menyebar.
Sejumlah pengobatan membawa risiko efek samping yang signifikan, termasuk disfungsi ereksi dan gangguan kencing.
Ini biasanya membuat seseorang untuk sering untuk buang air kecil atau keinginan yang mendesak.
Perawatan lain mungkin diperlukan, seperti ultrasound terfokus intensitas tinggi (HIFU) dan cryotherapy.
Hal ini bertujuan untuk mengurangi efek samping yang diderita.
Meskipun begitu, beberapa pria memilih untuk menunda pengobatan sampai ada risiko kanker menyebar.
Baca Juga: Review Mustela Bebe Barrier Cream oleh Moms Orami, Cocok untuk Kulit Sensitif!
Cara Mencegah Kanker Prostat
Foto Ilustrasi Kanker Prostat (Orami Photo Stock)
Kanker prostat mungkin tidak bisa dicegah sepenuhnya.
Namun, ada beberapa cara untuk mengurangi risiko kanker prostat seperti dilansir dari Mayo Clinic, di antaranya:
1. Pola Makan Sehat
Melansir European Journal of Cancer Prevention, risiko kanker prostat stadium lanjut bisa dipengaruhi oleh pola makan.
Risiko ini dapat meningkat bila seorang pria mengonsumsi lemak jenuh, kalsium, dan daging yang dimasak terlalu matang secara berlebihan.
Karena itu, penting untuk Dads menjaga pola makan sehat.
Pilih diet sehat yang penuh dengan buah-buahan dan sayuran. Hal ini dengan makan berbagai buah-buahan, sayuran dan biji-bijian.
Buah dan sayuran mengandung banyak vitamin dan nutrisi yang dapat berkontribusi untuk kesehatan.
Mencegah kanker prostat melalui diet memang belum terbukti secara meyakinkan.
Tetapi, makan makanan yang sehat dengan berbagai buah dan sayuran dapat meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
2. Hindari Konsumsi Suplemen
Mengonsumsi makanan sehat lebih diutamakan dibandingkan suplemen.
Tidak ada penelitian yang menunjukkan bahwa suplemen berperan dalam mengurangi risiko kanker prostat.
Sebaiknya, pilihlah makanan yang kaya akan vitamin dan mineral. Sehingga Dads dapat menjaga kadar vitamin yang sehat dalam tubuh.
3. Olahraga Rutin
Cobalah untuk berolahraga hampir setiap hari dalam seminggu.
Manfaat olahraga dapat meningkatkan kesehatan secara keseluruhan, membantu mempertahankan berat badan, dan meningkatkan suasana hati.
Jika baru berolahraga, mulailah dengan perlahan dan tingkatkan waktu olahraga Dads hingga lebih banyak setiap hari.
Baca Juga: 8 Cara Menghilangkan Daki di Leher dengan Bahan Alami
4.Menjaga Berat Badan Tetap Ideal
Yuk, pertahankan berat badan yang sehat! Jika berat badan saat ini telah stabil, berusahalah untuk mempertahankannya.
Hal ini dengan memilih pola makan yang sehat dan berolahraga hampir setiap hari dalam seminggu.
Jika Dads perlu menurunkan berat badan, tambahkan lebih banyak olahraga dan kurangi jumlah kalori yang dimakan setiap hari.
Mintalah bantuan dokter untuk membuat rencana menurunan berat badan yang sehat.
5. Konsultasi Dokter
Bicaralah dengan dokter andrologi tentang peningkatan risiko kanker prostat.
Jika memiliki risiko kanker prostat yang sangat tinggi, Dads dan dokter dapat mempertimbangkan obat-obatan atau perawatan lain untuk mengurangi risiko tersebut.
6. Konsumsi Obat-Obatan
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi inhibitor 5-alpha reductase, termasuk finasteride (Propecia, Proscar) dan dutasteride (Avodart), dapat mengurangi risiko kanker prostat secara keseluruhan.
Obat ini digunakan untuk mengontrol pembesaran kelenjar prostat dan rambut rontok.
Namun, beberapa bukti menunjukkan bahwa orang yang memakai obat ini mungkin memiliki peningkatan risiko terkena jenis kanker prostat yang lebih serius (kanker prostat tingkat tinggi).
Jika khawatir tentang risiko terkena kanker prostat, jangan ragu untuk konsultasikan pada dokter ya.
Baca Juga: 4 Mitos Ari-Ari Bayi yang Menjadi Tradisi Setelah Melahirkan di Indonesia
Sangat berbahaya kan Dads kanker prostat itu? Makanya selalu jaga kesehatan diri kita, agar terhindar dari berbagai macam penyakit berbahaya.
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1550782/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4091618/
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/prostate-cancer
- https://www.nhs.uk/conditions/prostate-cancer/
- https://www.cancer.org/cancer/prostate-cancer/about/what-is-prostate-cancer.html
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.