5 Cara Menghadapi Suami yang Selingkuh
Perselingkuhan memang hal terakhir yang diharapkan dalam sebuah pernikahan.
Tetapi sayangnya, penelitian bahkan menunjukkan bahwa ketidaksetiaan dalam rumah tangga punya rating yang tinggi, yakni sekitar 60-70%. Namun, sebenarnya tidak melulu lelaki yang harus disalahkan, lho.
Sebuah studi tentang perselingkuhan yang dilakukan oleh Indiana University menyebutkan bahwa perbandingan antara wanita dan laki-laki yang berselingkuh adalah sama.
Namun, siapapun yang berselingkuh dalam sebuah hubungan, tentu saja akan mengubah jalannya pernikahan itu sendiri selamanya.
Menghadapi Suami Selingkuh
Nah, apabila suami berselingkuh, berikut ini cara-cara yang bisa Moms lakukan untuk menghadapinya.
1. Terima Perasaan Moms
Foto: pixabay.com
Saat mengetahui suami berselingkuh, tentu ada banyak sekali hal yang berkecamuk dalam benak Moms.
Perasaan syok, pergolakan, ketakutan, sakit hati, depresi, dan bingung adalah hal yang normal. Pastinya, butuh waktu untuk bisa melewati gejolak emosi yang seperti rollercoaster ini.
Saat di awal, jangan berharap kalau perasaan sakit hati akan hilang begitu saja setelah memaafkan suami.
Saat seseorang dalam hubungan sudah berselingkuh, dan sangat wajar apabila pernikahan pun sudah berubah.
Untuk itu, Moms pun butuh untuk menerima perasaan berduka dan bersedih karena rasa percaya yang sudah susah payah dibangun sekarang sudah hilang.
Baca Juga: 9 Langkah Memulihkan Hubungan Rumah Tangga Setelah Perselingkuhan
2. Coba untuk Merawat Diri Sendiri
Foto: unsplash.com
Selain rasa sakit hati, reaksi fisik akibat stres pun mungkin akan Moms rasakan saat mengetahui suami berselingkuh.
Gejala fisik yang muncul di antaranya adalah diare, mual, masalah tidur, terguncang, sulit berkonsentrasi, tidak ingin makan, atau malah makan berlebihan.
"Bagi sebagian orang, perselingkuhan dapat membuat mereka kehilangan fokus pada aspek-aspek lain dari kehidupan mereka. Perawatan diri, kehidupan karier mereka, persahabatan, dan pengasuhan anak yang baik bisa dijadikan non prioritas," kata Ian Ian Kerner, PhD, LMFT, seorang psikoterapis spesialis terapi seks dan pasangan dan penulis She Comes First.
"Bertahanlah dari satu hari ke hari lainnya dan mulailah memprioritaskan kebiasaan sehat, seperti pergi ke gym dan memulai terapi, untuk membantu Anda membangun kembali hidup dan hubungan Anda," tegasnya.
3. Hindari Menyalahkan Satu Sama Lain
Foto: pexels.com
Menyalahkan diri sendiri, pasangan, atau pihak ketiga tidak akan mengubah apapun dan hanya membuang tenaga dan waktu.
Menurut Russell, V. M., Baker, L. R., & McNulty, J. K. dalam Journal of Family Psychology, cobalah untuk tidak playing victim atau terkurung dalam kesedihan sendiri karena hal itu malah akan membuat Moms lebih tidak berdaya dan merasa buruk terhadap diri sendiri.
Baca Juga: 4 Jenis Perselingkuhan Suami yang Patut Diwaspadai
4. Cari Bantuan Konseling
Foto: freepik.com
Saat suami selingkuh, siapa bilang Moms harus mengatasi perselingkuhan seorang diri? Moms pun bisa mencoba mencari bantuan konselor pernikahan.
Konselor ini tentunya bisa menjadi moderator dan penengah yang bersikap netral dan dapat mencairkan suasana.
Konselor pasangan yang berpengalaman bisa membantu Moms dan Dads memproses perasaan bersalah, malu, atau apapun yang mungkin dirasakan.
Apabila pada akhirnya Moms dan Dads memutuskan berpisah, setidaknya Moms sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mengupayakan perbaikan.
5. Bertahan dan Andalkan Diri Sendiri
Foto: pixabay.com
Perselingkuhan merupakan salah satu tantangan paling sulit yang bisa dihadapi dalam sebuah pernikahan. Tapi bukan selalu berarti akhir dari sebuah hubungan.
Seiring berjalannya waktu, Moms jadi akan lebih jernih melihat fase kehidupan selanjutnya, apakah tetap bersama atau berpisah.
Baca Juga: Ada 4 Macam Tipe Perselingkuhan, Mana yang Paling Sering Terjadi?
Itulah cara menghadapi suami yang selingkuh, Moms. Apakah Moms akan bertahan atau bercerai dengan suami, semua harus dipikirkan matang-matang, karena bagaimana pun dalam sebuah hubungan, kedua belah pihak harus saling bahagia.
Perselingkuhan bukan akhir dari segalanya, tetapi begitu juga dengan perceraian apabila Moms memang merasa lebih baik berpisah daripada bertahan.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.