08 Mei 2024

9 Jenis Minyak Sehat untuk Memasak, Bye Kolesterol Jahat!

Memasak tidak harus selalu menggunakan minyak kelapa sawit lho Moms

Minyak sehat untuk memasak perlu untuk diketahui agar Moms bisa terhindar dari berbagai macam penyakit seperti kolesterol.

Saat ini minyak kelapa sawit menjadi jenis minyak yang paling banyak digunakan untuk memasak.

Entah apakah itu untuk menumis sayur, menggoreng, atau deep-fried.

Padahal, ada jenis minyak lain yang biasa digunakan untuk memasak selain minyak kelapa sawit yaitu minyak zaitun, minyak avokad, atau minyak rami.

Faktor kunci yang perlu dipertimbangkan adalah titik asap dan rasanya.

Suatu jenis minyak terurai pada suhu tertentu, yang dikenal sebagai titik asap. Semakin rendah titik asap, maka semakin cepat minyak terurai.

Mengutip Huffington Post, minyak murni punya titik asap lebih rendah daripada minyak sulingan.

Hal inini yang membuat minyak murni lebih baik untuk saus salad.

Minyak murni juga cenderung punya rasa lebih kuat.

Sementara, minyak sulingan punya titik asap lebih tinggi dan biasanya rasanya lebih netral.

Hal ini yang membuatnya lebih baik untuk menumis, atau menggoreng.

Baca Juga: Cara Menggunakan Minyak Bulus untuk Pria, Ada Efek Samping!

Jenis Minyak Sehat untuk Memasak

Hasil masakan akan menjadi lebih baik dengan menggunakan jenis minyak tertentu, dengan menyesuaikan titik asap yang dimiliki.

Berikut 9 jenis minyak untuk memasak dan kegunaannya, dikutip Huffington Post.

1. Minyak Zaitun

Minyak Zaitun
Foto: Minyak Zaitun (medicalnewstoday.com)

Minyak untuk memasak yang pertama adalah minyak zaitun.

Minyak zaitun didapatkan dengan menekan seluruh zaitun hingga dihasilkan minyak.

Meskipun digunakan di seluruh dunia, ini adalah jenis minyak goreng utama yang digunakan di Mediterania.

Minyak zaitun tinggi asam lemak tak jenuh tunggal.

Titik asap minyak zaitun bervariasi tergantung pada jenis minyak zaitun:

  • Extra Virgin: 160 derajat Celsius
  • Virgin: 215 derajat Celsius
  • Pomace: 237 derajat Celsius
  • Extra Light: 242 derajat Celsius

Minyak zaitun extra virgin punya rasa terkaya karena dibuat tanpa panas atau bahan kimia, sehingga baik untuk saus salad.

Sementara minyak zaitun olahan itu baik untuk menumis dan drizzling/taburan, minyak zaitun buruk bila digunakan untuk menggoreng masakan.

Baca Juga: Cara Membuat Minyak Kelapa Murni, Baik untuk Kesehatan!

2. Minyak Jagung

Minyak Jagung
Foto: Minyak Jagung (Healthline.com)

Minyak untuk memasak yang selanjutnya adalah minyak jagung.

Minyak jagung dibuat dari biji jagung, dengan titik asap yang tinggi membuatnya baik dijadikan minyak untuk digoreng.

Minyak jagung banyak digunakan sebagai minyak goreng di restoran cepat saji, hampir 70 persen restoran cepat saji membuat kentang goreng dengan minyak jagung.

Minyak jagung juga digunakan untuk membuat margarin.

Namun, minyak jagung tinggi lemak jenuh dan rendah lemak baik, sehingga sering dianggap sebagai salah satu minyak yang tidak sehat.

Titik asap minyak jagung berada pada suhu 232 derajat Celsius, sehingga cocok untuk deep-fried dan margarin.

Minyak jagung tidak cocok untuk drizzling/taburan dan memasak dengan api kecil.

3. Minyak Nabati

Minyak Nabati
Foto: Minyak Nabati (alfalaval.com)

Minyak untuk memasak yang selanjutnya adalah minyak nabati.

Minyak nabati ini mengacu pada minyak nabati apa pun, yang dapat mencakup salah satu atau kombinasi dari: minyak kedelai, minyak bunga matahari, atau minyak safflower.

Sebagian besar minyak nabati memiliki titik asap tinggi dan rasa netral, membuatnya bagus digunakan untuk memanggang.

Titik asap minyak nabati tergantung pada jenisnya:

  • Minyak Canola: 204 derajat Celsius
  • Minyak Kedelai: 232 derajat Celsius
  • Minyak Bunga Matahari: 232 derajat Celsius
  • Minyak Safflower: 232 derajat Celsius

Minyak nabati lebih punya banyak kegunaan, baik untuk memasak, dan dressing.

Tetapi buruk bila disajikan sebagai drizzling/taburan, di mana perlu minyak dengan cita rasa.

Baca Juga: 5 Manfaat Lulur dan Minyak Zaitun untuk Kecantikan Kulit

4. Minyak Kelapa

Minyak Sehat untuk Memasak
Foto: Minyak Sehat untuk Memasak (parade.com)

Minyak untuk memasak yang selanjutnya adalah minyak kelapa.

Minyak kelapa merupakan jenis minyak yang menjadi kesayangan para koki vegan dan sering digunakan sebagai pengganti mentega dalam membuat roti.

Minyak kelapa dibuat dengan mengekstraksi daging kelapa.

Oleh karena itu, minyak ini memiliki rasa manis alami yang baik untuk memanggang makanan manis dan juga untuk hidangan tumis tertentu.

Minyak kelapa kaya akan lemak jenuh, khususnya jenis yang disebut asam laurat, yang dianggap sebagai sumber lemak lebih sehat.

Titik asap minyak kelapa berada pada suhu 176 derajat Celsius.

Minyak kelapa baik untuk memanggang, membekukan, menumis.

Sementara, minyak kelapa tidak baik untuk deep-fried dan sebagai dressing.

Baca Juga: 6 Manfaat Minyak Ikan untuk Kucing dan Cara Memilihnya!

5. Minyak Bunga Matahari

Minyak Bunga Matahari
Foto: Minyak Bunga Matahari (heritagetradinggroup.com)

Minyak untuk memasak yang selanjutnya adalah minyak bunga matahari.

Minyak bunga matahari dibuat dari proses penekanan biji bunga matahari, minyak ini punya kandungan vitamin E tinggi dan rendah lemak jenuh.

Punya titik asap tinggi dan rasa yang ringan membuat minyak bunga matahari jadi jenis minyak favorit untuk menggoreng, tetapi juga baik untuk memanggang.

Titik asap minyak bunga matahari berada di suhu 232 derajat Celsius, cocok untuk menggoreng, dibuat menjadi margarin, dressing salad, dan memanggang.

Minyak bunga matahari tidak cocok untuk drizzling/taburan, atau memasak dengan api kecil.

Baca Juga: 8 Rekomendasi Oatmeal untuk Diet, Ada yang Rasa Buah!


6. Minyak Safflower dan Minyak Dedek Beras

Safflower Oil (Amazon.com)
Foto: Safflower Oil (Amazon.com)

Dilansir dari Taste of Home, minyak sehat untuk memasak ketika Moms ingin melakukan metode deep frying ternyata berbeda dengan ketika Moms ingin melakukan metode menggoreng yang biasa.

Ketika Moms ingin melakukan metode deep frying, Moms perlu untuk memanaskan minyak dengan suhu 350 derajat Celsius hingga 204 derajat Celsius.

Temperatur tersebut diperlukan untuk menciptakan tekstur renyah atau garing di makanan yang akan Moms dan keluarga konsumsi.

Dengan panastersebut, makan bagian dalam makanan tidak akan menyerap terlalu banyak minyak.

Dengan begitu, efek garing di luar dan lembut di dalam pun bisa Moms peroleh.

Minyak sehat untuk memasak hidangan dengan metode deep frying adalah minyak safflower atau minyak yang dibuat dari dedak beras.

Dua jenis minyak tersebut sendiri sangat tepat karena bisa menggoreng dengan panas maksimal hampir 260 derajat Celsius.

Baca Juga: 3+ Cara Membuat Minyak Wijen, Enak dan Mudah Banget!

7. Minyak Canola

Minyak Canola (Orami Photo Stock)
Foto: Minyak Canola (Orami Photo Stock)

Minyak canola adalah salah satu minyak sehat untuk memasak nih, Moms!

Dilansir dari HealthLine, minyak kanola sendiri dikembangkan pada tahun 1970an oleh para peneliti dari University of Manitoba.

Nama kanola atau canola sendiri berasal dari Canada.

Nah, ketika minyak nabati lainnya berasa dari campuran sayuran, hal berbeda terjadi pada minyak kanola.

Salah satu minyak sehat untuk memasak ini menggunakan tanaman lobak sebagai sumber bahan pembuatannya.

Proses pemurnian minyak canola sendiri menghasilkan rasa yang netral dengan titik tinggi sebesar 204 derajat Celsius.

Jadi hal tersebut membuat jenis minyak ini sempurna untuk menggoreng, menumis, dan memanggang.

Minyak canola sendiri memiliki kandungan lemak tak jenuh tunggal.

Presentasenya pun sangat tinggi yakni 62 persen sehingga minyak canola sendiri sering disebut sebagai minyak sehat untuk memasak.

Baca Juga: 7+ Penyakit yang Tidak Boleh Makan Alpukat, Bisa Berbahaya!

8. Minyak Avokad

Minyak Sehat untuk Memasak
Foto: Minyak Sehat untuk Memasak (Firststepnutrition.com)

Jenis minyak sehat untuk memasak selanjutnya adalah minyak avokad.

Buah avokad sendiri adalah buah yang penuh dengan lemak tak jenuh tunggal yang sangat menyehatkan tubuh.

Jadi tentunya Moms takkan terkejut kalau minyak avokad masuk ke dalam jenis minyak sehat untuk memasak.

Minyak ini memiliki titik asap tertinggi yang diketahui dari semua minyak nabati yakni 271 derajat Celsius untuk dimurnikan dan hingga 249 derajat Celsius.

Minyak sehat untuk memasak yang satu ini sangat baik untuk menggoreng, memanggang dan juga memanggang.

Baca Juga: 5+ Manfaat Wijen Hitam untuk Kesehatan Tubuh, Tak Disangka!

9. Minyak Wijen

Minyak Wijen (Orami Photo Stock)
Foto: Minyak Wijen (Orami Photo Stock)

Minyak wijen pun masuk ke dalam salah satu jenis minyak sehat untuk memasak.

Tak hanya itu, minyak yang stau ini pun sudah memiliki rasa yang unik dan juga cukup kuat.

Jadi ketika Moms menggunakan jenis minyak yang satu ini, tak perlu menambahkan atau menggunakan banyak minyak dalam suatu masakan.

Jenis minyak sehat untuk memasak yang satu ini sangat cocok untuk menumis sekaligus menambahkan rasa ke masakan.

Kendati demikian, Moms tidak bisa menggunakan minyak wijen ke semua jenis masakan ya!

Sebaiknya Moms menghindari penggunaan jenis minyak ini ketika ingin memasak makanan yang tidak memiliki cita rasa wijen.

Selain rasa yang kuat, minyak sehat untuk memasak ini pun dipercaya bisa mencegah penyajit diabetes.

Tak hanya itu, minyak wijen pun bisa mengurangi kolesterol dalam darah karena mengandung phythosterol nih, Moms!

Baca Juga: Apa Manfaat Minyak Kayu Putih untuk Kejantanan Pria? Simak!

Itulah beberapa minyak sehat untuk memasak selain minyak kelapa sawit.

Sekarang sudah lebih tahu jenis dan kegunaannya kan Moms? Yuk jaga kesehatan mulai hari ini!

  • https://www.tasteofhome.com/article/healthiest-oil-for-frying/
  • https://www.healthline.com/health/health-benefits-cooking-oil-guide#Cooking-oils:-Health-benefits,-smoke-points,-and-best-uses

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.