6 Langkah Jitu Perawatan Luka Pada Kulit Bayi, Moms Wajib Tahu
Perawatan luka pada kulit bayi berbeda dengan perawatan luka pada kulit orang dewasa. Sebab, bayi memiliki kulit yang lebih lembut dan sensitif, lebih mudah pula mengalami luka atau ruam.
Dikutip dari jurnal Advances in Wound Care, saat bayi yang sudah mulai aktif bergerak, risiko kulit mengalami luka pun akan semakin besar. Tapi, Moms tidak perlu terlalu khawatir. Karena luka yang muncul pada kulit bayi bisa diatasi.
“Untuk mencegah bayi terluka, orangtua harus selalu mengawasi dan memastikan setiap gerakannya aman. Tapi, pasti ada saja yang luput dari pandangan dan bisa memicu luka muncul pada kulit bayi,” kata Dr. Mark I. Evans dari Wayne State University di Detroit.
Saat luka datang, membersihkan dan merawat luka pada bayi harus dilakukan dengan cara yang benar, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Seperti apa caranya?
Baca Juga: Perawatan Luka Bakar pada Si Kecil
Perawatan Luka pada Kulit Bayi
1. Stay Calm
Foto: lifehacks.com
Saat bayi terluka jangan panik. Apalagi kalau luka terjadi di permukaan kulit dan tidak mendekati area yang vital. Panik dalam menangani luka bayi malah bisa membuat Moms sulit menghentikan perdarahan.
Baca Juga: Yang Harus Diperhatikan Soal Perawatan Luka Anak
2. Bersihkan
Segera bersihkan bagian luka dengan air bersih. Bila perlu, Moms bisa menggunakan air mineral dalam kemasan atau air yang mengalir. Membersihkan luka bertujuan untuk menghilangkan kotoran yang mungkin menempel di sekitar area kulit yang terluka.
“Jangan bersihkan luka dengan alkohol! Ini malah bisa menyebabkan kulit bayi yang sensitif mengalami masalah lain,” Dr Evans mengingatkan.
3. Gunakan Kasa
Jangan langsung tempelkan plester pada kulit bayi yang masih berdarah. Labih baik, gunakan kain kasa steril. Setelah luka di kulit dibersihkan, tempelkan kain kasa steril pada bagian tersebut.
Tekan kasa yang sudah menempel pada kulit dengan lembut selama kurang lebih 5 menit, tujuannya untuk menghentikan perdarahan yang terjadi pada permukaan kulit.
4. Plester
Ingat, menempelkan plester hanya boleh dilakukan setelah perdarahan berhenti. Pilih jenis plester yang ramah dan cocok untuk kulit bayi.
Selain itu, jangan menempelkan plester terlalu ketat agar udara bisa masuk dan penyembuhan luka bisa terjadi lebih cepat.
5. Ganti Plester
“Jika dirasa sudah terlalu lama menempel, segera ganti plester dengan yang baru!” tandas Dr Evans.
Ini bisa dimanfaatkan untuk memeriksa kondisi luka dan sesekali kembali membersihkan luka di kulit bayi akan terhindar dari kontaminasi zat asing yang bisa memperlambat penyembuhan.
6. Kapan Harus ke Dokter?
Kalau lewat dua hari luka tak kunjung sembuh dan bertambah parah, segera bawa Si Kecil ke dokter. Sebab, bisa jadi luka yang muncul pada bayi merupakan tanda dari kondisi medis tertentu yang harus dipastikan penyebabnya.
Baca Juga: Cara Memotong Kuku Bayi yang Benar Agar Tak Melukai Jarinya
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.