3 Hal yang Perlu Moms Ketahui Sebelum Bayi Mendapatkan Imunisasi DPT
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Sepertinya peribahasa ini sangat cocok untuk menggambarkan pentingnya memberikan imunisasi pada bayi, termasuk imunisasi DPT (Difteri, Pertusis, dan Tetanus).
Tiga penyakit ini memiliki gejala yang akan membuat bayi merasa sangat tidak nyaman, sehingga dengan pemberian imunisasi DPT, gejalanya bisa lebih berkurang.
Misalnya seperti pertusis atau batuk rejan, yang gejalanya berupa batuk yang diawali dengan tarikan napas panjang, seperti sesak napas.
"Namun dengan kekebalan yang diberikan imunisasi DPT, Gejala pertusis bisa lebih ringan, seperti pilek dan batuk biasa. Paling mungkin adalah akhirnya tidak memerlukan perhatian medis,” ungkap juru bicara American Academy of Pediatrics (AAP), Harry Keyserling, MD, seperti dikutip dari webmd.com.
Berikut ini beberapa hal yang perlu Moms ketahui sebelum bayi mendapatkan imunisasi DPT.
Baca Juga : Apa Saja 5 Imunisasi Wajib bagi Bayi?
Jadwal Pemberian Imunisasi DPT
Foto: timesofisrael.com
Bayi tidak dapat menerima imunisasi DPT hingga usia dua bulan.
“Bahkan mereka tidak memiliki kekebalan yang memadai sampai telah menerima setidaknya tiga dosis vaksin DPT, pada enam bulan,” ungkap penulis buku Baby 411: Clear Answers & Smart Advice for Your Baby’s First Year, Ari Brown, M.D., seperti dikutip dari parents.com.
Untuk itu, bayi di usia ini sangat mengandalkan orang sekitar dan lingkungannya tetap terbebas dari penyebaran infeksi.
Setelah usia dua bulan, bayi bisa mendapatkan imunisasi DPT pertamanya. Lalu secara berkala, bayi bisa melakukan imunisasi DPT kembali di usia empat bulan, enam bulan, 15-18 bulan dan usia 4-6 tahun.
Selanjutnya di usia 11-12 tahun, anak-anak juga direkomendasikan untuk mendapatkan imunisasi booster yang disebut Tdap untuk kembali memaksimalkan kekebalan tubuhnya terhadap difteri, pertusis dan tetanus.
Imunisasi ini sangat penting dilakukan oleh anak dan dewasa yang akan berada di sekitar bayi baru lahir.
Faktor Bayi Tidak Boleh Mendapatkan Imunisasi DPT
Foto: verywellhealth.com
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan untuk sakit dalam tahap sedang atau berat harus menunggu sampai kesehatannya pulih kembali sebelum mendapatkan imunisasi DPT.
Namun, penyakit ringan seperti demam ringan, tidak mencegah bayi mendapatkan imunisasi DPT.
Selain itu, bayi dengan reaksi alergi yang dapat mengancam nyawa setelah diberikan dosis imunisasi DPT, juga tidak diperbolehkan mendapatkan imunisasi DPT lanjutan.
Baca Juga : Pro Kontra 2 Jenis Imunisasi dan Efeknya Pada Tubuh Si Kecil
Reaksi Setelah Imunisasi DPT
Foto: parenting.firstcry.com
Reaksi ringan setelah mendapatkan imunisasi DPT tidaklah mengkhawatirkan, bahkan merupakan pertanda bahwa tubuh Si Kecil mendapatkan antibody baru.
Efek paling umum yang dialami bayi setelah mendapatkan imunisasi DPT adalah demam ringan, kemerahan di area kulit yang mendapatkan suntikan imunisasi DPT.
Tak hanya itu, bisa saja bayi menjadi rewel, sulit tidur, dan pada beberapa kasus muncul pembengkakan di bagian kaki atau tangan.
Reaksi ini biasanya muncul di hari pertama hingga ketiga setelah mendapatkan imunisasi DPT, dan akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari.
Jadi sekarang Moms sudah tahu kan seluk belum mengenai imunisasi DPT? Sudah siap untuk membawa Si Kecil imunisasi?
(GS/CAR)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.