Slow Growth Pada Bayi: Kenali Penyebab dan Gejalanya!
Setiap bayi berbeda, termasuk dalam pola pertumbuhan dan perkembangannya.
Tetapi, wajarkah jika pertumbuhan Si Kecil sangat berbeda dengan bayi seusianya?
Mungkinkah Si Kecil mengalami slow growth? Bagaimana mengetahui slow growth pada bayi?
Apa Penyebab Slow Growth Pada Bayi?
foto: parenting.firstcry.com
Menurut Alan Greene, MD, FAAP, Profesor Klinis di Fakultas Kedokteran Anak di Stanford University School of Medicine, ketika bayi tidak tumbuh secepat yang diharapkan, ada beberapa alasan mengapa pertumbuhan mereka mungkin lambat.
"Mereka mungkin tidak mendapatkan cukup kalori atau mereka mungkin tidak menyerap semua kalori yang mereka dapatkan dari makanan,” ujarnya seperti dikutip dari Parents.com.
Baca Juga : Tahapan Perkembangan Bayi Minggu Ke-16
Selain penyebab yang telah disebutkan Dr. Green seperti di atas, berikut merupakan beberapa penyebab lain slow growth pada bayi:
- Bayi yang lahir dari orang tua atau keluarga yang pendek memiliki kecenderungan untuk mewarisi perawakan pendek dari keluarganya.
- Malnutrisi konstan, penyakit saluran pencernaan, penyakit ginjal, penyakit jantung, penyakit paru-paru, diabetes, dan stres berat pada bayi juga dapat menyebabkan masalah pertumbuhan.
- Memiliki masalah makan yang sederhana, seperti tidak melekat dengan benar akibat tongue tie, lip tie, dan sebagainya.
- Mengidap gangguan kesehatan ringan, seperti refluks.
- Memiliki alergi makanan atau intoleransi yang memengaruhi pencernaannya, terutama jika sudah mengonsumsi makanan padat pendamping ASI.
Apa Saja Gejala Slow Growth Pada Bayi?
foto: theconversation.com
Kisaran pertumbuhan normal untuk bayi sangatlah luas. Pada grafik, bobot antara persentil ke-0.4 hingga ke-99.6 adalah normal.
Bayi bisa dalam persentil yang rendah dan masih berkembang dengan baik. Bayi baru dikatakan mengalami masalah pertumbuhan jika menunjukkan gejala slow growth pada bayi seperti berikut ini:
- Garis pertumbuhannya berada di bawah persentil terendah.
- Dia tidak bertambah gemuk atau berat badannya hanya bertambah sedikit setiap bulan.
- Berat badannya sering kali turun.
- Dia tampak lesu atau tidak sehat.
Selalu konsultasikan keadaan bayi dengan dokter anak. Dokter atau layanan kesehatan dapat membantu menafsirkan persentil pemeriksaan Si Kecil, kemudian memberi tahu apakah pertumbuhannya normal atau tidak.
Baca Juga : 5 Tahap Penting Perkembangan Motorik Bayi, Apa Sudah Sesuai?
Bagaimana Menangani Slow Growth Pada Bayi?
foto: atlantablackstar.com
Jika dokter anak yang memeriksa berpikir bahwa Si Kecil mungkin mengalami masalah pertumbuhan, dia akan:
- Mengukur panjang tubuh Si Kecil untuk memeriksa apakah berat badannya sudah proporsional.
- Menanyakan pada Moms seberapa sering menyusui Si Kecil dan berapa lama.
- Memeriksa bagaimana Si Kecil saat menyusu.
- Merujuk Si Kecil untuk melakukan pemeriksaan lanjutan jika menurutnya itu perlu.
Dokter anak, ahli gizi, dan/atau tenaga medis lainnya akan membantu Moms mengidentifikasikan masalah serta mendukung Moms dalam membantu Si Kecil tumbuh dengan sehat.
(RGW/CAR)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.