Amankah Nebulizer untuk Bayi? Simak Penjelasannya!

Nebulizer untuk bayi sering digunakan saat Si Kecil mengalami pilek atau kesulitan bernapas akibat lendir di saluran pernapasan, terutama di musim hujan.
Selain pemberian obat, nebulizer menjadi solusi efektif untuk membantu melegakan pernapasan bayi.
Menurut Asthma and Allergy Foundation of America, nebulizer adalah perangkat yang mengubah cairan obat menjadi kabut halus agar lebih mudah dihirup, sehingga sering disebut sebagai mesin pernapasan nebulisator.
Alat ini bermanfaat untuk mengatasi berbagai gangguan pernapasan dan sering direkomendasikan oleh dokter karena memungkinkan bayi menerima obat dengan lebih optimal.
Bagaimana cara kerja nebulizer, manfaatnya, serta tips memilih yang tepat untuk bayi? Simak pembahasannya di artikel ini agar Moms bisa memberikan perawatan terbaik untuk Si Kecil!
Baca Juga: Asma pada Anak: Gejala, Penyebab, dan Pencegahannya
Kegunaan Nebulizer untuk Mengatasi Masalah Pernapasan

Nebulizer untuk bayi adalah alat khusus yang mengubah larutan cair menjadi kabut halus agar mudah dihirup.
Alat ini digunakan untuk mengatasi berbagai gangguan pernapasan pada bayi.
Dokter biasanya menyarankan penggunaan nebulizer karena memungkinkan Si Kecil menerima obat dengan lebih efektif saat bernapas seperti biasa.
Saat bayi menghirup uap dari nebulizer, obat dapat masuk langsung ke paru-paru dan membantu melegakan pernapasan.
Meskipun penggunaan nebulizer harus sesuai dengan resep dokter, Moms juga bisa mempelajari cara menggunakannya di rumah untuk membantu meredakan gejala pernapasan pada bayi.
Apakah Penggunaan Nebulizer untuk Bayi Aman?

Nebulizer untuk bayi umumnya aman digunakan, terutama bagi anak yang mengalami masalah pernapasan akibat batuk atau pilek.
Studi di jurnal BMC Pediatrics menjelaskan bahwa pengobatan nebulisasi dinyatakan efektif, aman, dan tanpa efek samping pada bayi dengan kondisi bronkiolitis virus tingkat ringan hingga sedang.
Bronkiolitis sendiri adalah infeksi virus yang umum dan terkadang parah pada saluran pernapasan bawah yang menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang signifikan pada anak-anak di bawah usia dua tahun.
Namun, meski aman, penting bagi Moms untuk menggunakan obat sesuai resep dokter dan mengikuti petunjuk pemakaian dengan benar.
Jika digunakan dengan tepat, nebulizer dapat membantu mengencerkan lendir dan melegakan pernapasan bayi.
Jika Moms masih ragu atau ingin memastikan penggunaannya aman, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau meminta contoh cara menggunakannya dengan benar.
Kondisi yang Membutuhkan Nebulizer untuk Bayi

Penggunaan nebulizer untuk bayi biasanya disesuaikan dengan diagnosis dan rekomendasi dokter.
Alat ini sering diresepkan untuk kondisi kronis, seperti asma, agar Si Kecil bisa bernapas lebih lega.
Selain itu, mengutip dari Healthline beberapa kondisi lain yang mungkin memerlukan nebulizer pada bayi antara lain:
1. Croup
Infeksi virus yang menyebabkan pilek atau flu dan dapat membuat saluran napas membengkak.
Gejalanya meliputi batuk menggonggong, hidung meler, dan demam.
2. Cystic Fibrosis
Penyakit genetik yang menyebabkan lendir kental menumpuk di saluran napas, sehingga bayi kesulitan bernapas.
3. Epiglotitis
Infeksi bakteri Haemophilus influenza tipe B yang jarang terjadi, tetapi bisa menyebabkan pembengkakan parah pada saluran napas dan suara bernada tinggi saat bayi bernapas.
4. Pneumonia
Pneumonia pada anak adalah infeksi paru-paru serius yang sering memerlukan rawat inap, dengan gejala seperti demam tinggi, sesak napas, dan bayi tampak lemas.
5. Respiratory Syncytial Virus (RSV)
Virus yang umumnya hanya menyebabkan pilek ringan pada anak yang lebih besar, tetapi pada bayi bisa memicu bronkiolitis, yaitu peradangan pada saluran napas kecil.
Jenis Obat untuk Nebulizer pada Bayi

Dokter dapat meresepkan obat yang berbeda yang dapat diberikan lewat nebulizer. Contoh obat-obatan ini termasuk:
- Antibiotik yang dihirup. Beberapa antibiotik tersedia melalui perawatan nebulizer. Contohnya adalah TOBI atau tobramycin yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri tertentu.
- Beta-agonis inhalasi. Obat-obatan ini termasuk albuterol atau levoalbuterol yang dengan mudah larut sehingga membuat pernapasan menjadi lebih mudah.
- Kortikosteroid inhalasi. Ini dapat mengobati peradangan karena asma.
- Dornase alfa (Pulmozyme). Obat ini membantu mengobati fibrosis kistik dengan melonggarkan lendir kental di saluran udara.
Cara Menggunakan Nebulizer untuk Bayi

Berikut adalah cara menggunakan nebulizer untuk bayi dengan benar:
- Cuci tangan hingga bersih dan pastikan kering sebelum memegang alat.
- Siapkan perlengkapan, termasuk nebulizer, selang, dan masker.
- Masukkan obat sesuai dosis yang diresepkan dokter ke dalam cup obat, lalu tutup rapat.
- Sambungkan selang, dengan satu ujung ke nebulizer dan ujung lainnya ke cup obat.
- Pasang masker di wajah bayi dengan nyaman agar ia tetap tenang selama terapi.
- Nyalakan nebulizer, lalu pastikan kabut halus mulai keluar.
- Biarkan bayi menghirup uap obat hingga selesai. Beberapa model nebulizer lama bisa memakan waktu hingga 25 menit.
- Matikan nebulizer jika perlu berhenti sejenak agar obat tidak terbuang sia-sia.
- Setelah obat habis, matikan mesin dan bongkar peralatan.
- Cuci cup obat dan masker dengan air hangat dan sabun, bilas hingga bersih, lalu keringkan.
- Simpan nebulizer di tempat bersih agar tetap higienis untuk penggunaan berikutnya.
Baca Juga: Anak yang Mengalami Gejala Asma Cek ke Dokter Apa, Ya?
Jangan lupa untuk sering membersihkan nebulizer agar pengobatan dapat berjalan maksimal.
- https://aafa.org/asthma/living-with-asthma/asthma-in-infants/
- https://kidshealth.org/en/parents/cooperate-nebulizer.html
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/nebulizer-for-baby#how-to-use
- https://www.cchwyo.org/news/2022/august/how-to-use-a-nebulizer-for-a-baby/
- https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC4644020/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Baca selanjutnya
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.