Moms, Yuk Kenali Ciri-ciri Alergi Dingin Pada Bayi
Apakah Moms mendapati munculnya bentol-bentol dan kemerahan saat Si Kecil terpapar udara dingin?
Atau area sekitar mulut Si Kecil terlihat kemerahan dan bengkak setelah mencicipi es krim? Jika ya, kemungkinan ia menderita alergi dingin.
Yuk, ketahui lebih lanjut mengenai alergi dingin pada bayi melalui pembahasan di bawah ini.
Apa Sih Alergi Dingin Itu?
Foto: independent.co.uk
Alergi dingin hanyalah istilah untuk menggambarkan gatal-gatal pada bayi, anak-anak dan orang dewasa yang berkembang di area yang terpapar dingin.
Pemicu alergi ini bukan hanya cuaca dingin (terutama angin), tetapi juga air dingin atau dalam kasus yang jarang terjadi termasuk juga minuman dan makanan dingin (misalnya es krim).
Baca Juga: 3 Cara Tepat Mengatasi Alergi Dingin pada Anak
Penyebab Alergi Dingin Pada Bayi
Foto: motherandbaby.co.uk
“Ada dua jenis alergi yang disebabkan oleh dingin, yang pertama adalah faktor familial (keturunan) dan muncul pada masa bayi. Jenis alergi dingin kedua yang lebih umum bukan disebabkan faktor genetik dan dapat dialami oleh bayi dan orang dewasa,” kata Dr. Martin Ostro, seorang profesor di Divisi Alergi dan Peradangan di Beth Israel Deaconess Medical Center, Boston, seperti dikutip dari Allergic Living.
Jenis alergi dingin pada bayi yang kedua pun masih dibagi menjadi dua, yakni primer dan idiopatik (penyebabnya tidak diketahui).
Di mana meskipun gejalanya dipicu oleh paparan dingin (paling sering ketika suhu lebih rendah dari 39 derajat Fahrenheit), tidak diketahui secara pasti mengapa paparan tersebut dapat menyebabkan reaksi yang signifikan.
“Dalam 90 persen kasus, tidak ada penyebab mendasar yang ditunjukkan,” kata Dr Ostro.
Baca Juga: 4 Tanda Alergi Dingin pada Anak yang Harus Diwaspadai
Gejala dan Ciri-ciri Alergi Dingin Pada Bayi
Foto: lilmixins.com
Ciri-ciri alergi dingin dan keparahan kondisi bayi sangat bervariasi. Bayi yang mengalami alergi ini umumnya mengembangkan gejala seperti kemerahan, gatal-gatal dan/ atau bengkak ketika kulitnya terkena dingin (misalnya udara atau air dingin).
Ruam ini biasanya terlihat dalam 2-5 menit setelah paparan dan berlangsung selama 1-2 jam.
Sementara gejala-gejala lain yang biasanya juga menyertai, termasuk:
- Sakit kepala
- Merasa cemas
- Kelelahan
- Pingsan
- Jantung berdebar
- Sakit pada persendian
- Tekanan darah turun atau rendah
- Bersin-bersin
Dalam kasus yang sangat parah, paparan dingin pada penderita alergi dingin juga dapat menyebabkan hilangnya kesadaran, syok, atau bahkan kematian.
Baca Juga: 4 Tanda Alergi Dingin pada Anak yang Harus Diwaspadai
Penanganan dan Pengobatan Alergi Dingin Pada Bayi
Foto: parents.com
Melalui laman drgreene.com, dokter anak Alan Greene menuliskan bahwa penanganan yang paling utama untuk alergi dingin adalah menjauhkan bayi dari paparan udara atau apa pun yang bersifat dingin, bila memungkinkan.
Selain itu, Dr Greene merekomendasikan antihistamin untuk meringankan gejala alergi. “Meskipun saya tidak merekomendasikan antihistamin untuk bayi di bawah 6 bulan dalam kasus flu, antihistamin dapat menjadi obat yang berguna untuk beberapa alergi, termasuk alergi dingin.”
“Antihistamin sebaiknya dikonsumsi sebelum terpapar pada suhu dingin untuk mencegah pelepasan histamin.”
Namun, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum memberikan antihistamin atau obat apa pun untuk mengobati alergi dingin pada bayi. Khususnya jika bayi masih berusia di bawah 6 bulan.
Baca Juga: Kenali Berbagai Gejala dan Cara Mengatasi Alergi Dingin!
Menurut keterangan dari laman Genetic and Rare Diseases Information Center, Penanganan jangka panjang untuk penderita alergi dingin bervariasi. Dalam kira-kira 50% kasus, kondisi ini dapat sembuh sepenuhnya atau membaik secara drastis dalam waktu lima hingga enam tahun. Akan tetapi, pada beberapa penderita cenderung memilikinya selama bertahun-tahun atau bahkan seumur hidup.
Oleh karena itu, segera hubungi dokter jika Moms mencurigai ciri-ciri yang ditunjukkan Si Kecil mengacu pada gejala alergi dingin pada bayi.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.