5 Penyebab Umum Dispepsia pada Ibu Hamil
Merasa mual, mulas, kembung dan sensasi terbakar di area perut?
Wah, bisa jadi Moms terkena gangguan pencernaan atau dispepsia.
Kebanyakan orang dipengaruhi oleh dispepsia dari waktu ke waktu, tetapi wanita sering terkena dampaknya saat mereka hamil.
Faktanya, sebanyak 8 dari 10 wanita mengalami dispepsia saat hamil.
Penyebab Dispepsia pada Ibu Hamil
Umumnya, dispepsia selama kehamilan disebabkan oleh perubahan yang terjadi pada tubuh.
Kali ini, Orami sudah merangkum penyebab dispepsia pada ibu hamil, berikut dengan perawatannya, dilansir dari situs Health Service Executive.
1. Perubahan Hormon
Foto: vitamedmd.com
Dikutip dari jurnal Gut and Liver, hormon progesteron adalah salah satu hormon yang berperan banyak dalam memicu dispepsia.
Progesteron bertugas untuk membangun lapisan dinding rahim, sehingga bisa menimbulkan efek mual muntah.
Hormon ini juga menyebabkan kadar asam pada lambung melonjak, yang kemudian memicu gangguan pencernaan pada ibu hamil.
Untuk mengatasinya, Moms bisa mengonsumsi obat maag untuk ibu hamil.
Namun sebelumnya, pastikan obat sudah atas persetujuan dokter atau memang rekomendasi dari dokter, ya!
Baca Juga: Si Kecil Sering Masuk Angin, Coba 5 Teknik Pijat Bayi Ini
2. Makan dalam Porsi Banyak
Foto: chronobiology.com
Penting untuk diingat bahwa kombinasi dari perubahan tubuh ibu hamil dengan kebiasaan harian dapat turut memicu gangguan pencernaan.
Ibu hamil yang memiliki gangguan pencernaan, disarankan makan dengan porsi lebih sedikit namun sering.
Hindari makan dalam porsi banyak sekaligus, karena akan memicu gas asam naik.
Moms juga disarankan untuk mengurangi makanan berlemak tinggi.
Seperti goreng-gorengan dan makanan yang mengandung santan, termasuk makanan pedas.
Selama kehamilan, Moms tidak perlu melakukan diet khusus.
Tetapi penting untuk mengonsumsi berbagai makanan yang berbeda setiap hari, untuk mendapatkan keseimbangan nutrisi.
3. Gemar Minuman Berkafein
Foto: huffpost.com
Minum kopi saat hamil boleh-boleh saja, Moms. Tetapi, kafein dalam kopi juga bisa memicu terjadinya dispepsia pada ibu hamil.
Selain kafein, minuman berkarbonasi seperti soda juga tidak disarankan dikonsumi ibu hamil yang memiliki riwayat maag atau gangguan pencernaan lainnya karena dapat menyebabkan refluks asam lambung bocor.
Sebagai gantinya, Moms minum air putih yang cukup. Jumlahnya bisa dihitung berdasarkan berat badan dan kebutuhan.
Untuk lebih jelasnya, Moms bisa tanyakan dokter mengenai jumlah asupan air putih selama kehamilan, karena setiap orang berbeda-beda kebutuhannya.
Baca Juga: Hati-hati, 5 Makanan ini Dapat Memicu Penyakit Maag
4. Langsung Tidur setelah Makan
Foto: babycentre.com
Jeda makan dan jam tidur sangat penting untuk pencernaan. Menurut Kathryn A. Lee, RN, Ph.D., seorang profesor keperawatan di University of California, San Francisco dari situs parents.com, kebanyakan wanita tidak tahu apa yang terjadi dalam tubuh mereka ketika tidur selama hamil.
’’Banyak kalori yang masuk ke proses kehamilan. Janin yang tumbuh mengambil setiap energi ibu,’’ jelas Lee.
Oleh karena itu, posisi dan waktu tidur pun penting disesuaikan dengan kondisi badan Moms.
Makanlah tiga jam sebelum tidur. Jika lapar, konsumsi cemilan ringan dan sehat daripada sepiring nasi beserta lauknya.
Kemudian saat tidur, ambilah beberapa bantal untuk menopang kepala dan pundak Moms. Atau angkat kepala beberapa inci dengan meletakkan sesuatu di bawah kasur. Kemiringan ringan akan membantu mencegah asam lambung naik ke kerongkongan saat Moms tidur.
5. Merokok dan Minum Minuman Beralkohol
Merokok saat hamil dapat menyebabkan gangguan pencernaan.
Kesehatan Moms dan bayi juga terganggung jika Moms merokok saat hamil.
Ketika menghisap rokok, bahan kimia yang terhirup dapat berkontribusi untuk gangguan pencernaan.
Akibatnya, sfingter esofagus bagian bawah (cincin otot) yang memisahkan kerongkongan dari perut menjadi rileks.
Ini memungkinkan asam lambung bocor kembali ke kerongkongan dengan lebih mudah. Begitupun dengan alkohol.
Departemen Kesehatan merekomendasikan agar semua wanita hamil menghindari minum alkohol sama sekali.
Jika Moms merokok, berhenti adalah langkah yang terbaik. Saat ini sudah banyak lembaga indipenden atau poli kesehatan yang dapat membantu perokok untuk berhenti.
Berbicaralah dengan dokter Moms mengenai hal ini.
Dalam beberapa kasus, perubahan pola makan dan gaya hidup cukup untuk mengendalikan dispepsia, terutama jika gejalanya ringan.
Jika Moms mengalami gangguan pencernaan yang parah, atau jika perubahan pola makan dan gaya hidup tidak berhasil, dokter atau bidan Anda mungkin menyarankan menggunakan obat untuk membantu meringankan gejalanya.
Beberapa obat gangguan pencernaan aman digunakan selama kehamilan.
Namun, tanyakan kepada dokter sebelum mengambil apa pun yang tidak mereka rekomendasikan.
Baca Juga: Berbeda dengan Masuk Angin, Kenali Gejala dan Penyebab Angin Duduk
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.