8 Urutan Proses Kehamilan, dari Pembuahan hingga Melahirkan
Bagi Moms yang sedang menjalani program kehamilan, wajib tahu apa itu proses kehamilan.
Proses kehamilan ini adalah pengalaman yang luar biasa, meskipun di beberapa titik ibu hamil merasakan kelelahan.
Kehamilan bisa berbeda dari satu wanita ke wanita lain. Beberapa gejala kehamilan berlangsung dalam beberapa minggu atau bulan.
Sementara, ketidaknyamanan lainnya bersifat sementara atau tidak semua dirasakan ibu hamil.
Baca Juga: Mengenal Tanda Ovulasi Gagal dan Pembuahan Gagal
Mengenal Proses Kehamilan
Kehamilan normal biasanya berlangsung sekitar 40 minggu, dihitung dari hari pertama menstruasi terakhir seorang wanita.
Agar kehamilan bisa terjadi, sperma harus bertemu dengan sel telur. Kehamilan secara resmi dimulai ketika sel telur yang telah dibuahi ditanamkan di lapisan rahim.
Diperlukan waktu hingga 2-3 minggu setelah berhubungan seks untuk kehamilan.
Ada beberapa tahapan proses kehamilan yang perlu Moms ketahui hingga janin dapat terbentuk dengan baik di dalam kandungan.
Apa saja? Berikut penjelasannya.
1. Pembuahan
Setiap bulan, tubuh wanita melalui siklus reproduksi atau ovulasi yang dapat berakhir dengan 1-2 cara, yakni menstruasi atau hamil.
Dalam siklus yang diakhiri dengan kehamilan, ada beberapa tahapan proses kehamilan.
Kehamilan terjadi, apabila rahim berovulasi dan ovariumnya melepaskan 1 sel telur yang matang.
Sel telur dapat dibuahi selama 12-24 jam setelah dilepaskan saat bergerak menuruni tuba falopi menuju rahim.
Jika sel telur bertemu dengan sel sperma yang telah masuk ke tuba falopi, ia bergabung menjadi 1 sel, sebuah proses yang dikenal sebagai pembuahan atau kehamilan.
Adapun tahapan proses kehamilan ini diawali dengan berhubungan intim secara rutin.
2. Pembentukan Zigot
Proses kehamilan berlanjut setelah pembuahan terjadi dimulai dengan sel telur berubah menjadi zigot.
Mengutip Cleveland Clinic, pada proses kehamilan ini, zigot akan berkembang menjadi embrio alias calon janin.
Zigot menempel di dinding rahim selama beberapa hari setelah proses pembuahan.
Pada masa ini, wanita mungkin mulai memasuki masa awal kehamilan dan ada kemungkinan mengalami flek kecokelatan atau perdarahan ringan selama 1–2 hari.
Ini disebut juga dengan perdarahan implantasi, tapi tidak semua wanita mengalaminya.
Banyak dari mereka yang mengira ini adalah darah menstruasi dan tidak mengalami gejala bahwa mereka sedang hamil.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Sunscreen untuk Bayi yang Kandungannya Aman
3. Hormon Kehamilan Terbentuk
Setelah mengalami darah implantasi pada proses kehamilan ini, lapisan rahim menjadi lebih tebal dan leher rahim diselimuti oleh lendir serviks.
Ini merupakan tempat janin akan berkembang hingga waktunya dilahirkan.
Dalam waku 3 minggu, sel-sel tersebut mulai tumbuh sebagai gumpalan dan sel saraf pertama bayi akan terbentuk.
Hormon kehamilan yang dikenal sebagai hCG akan ada dalam darah sejak perdarahan implantasi terjadi. Ini adalah hormon yang terdeteksi dalam tes kehamilan.
Dalam proses kehamilan ini, Moms bisa menguji beberapa tes kehamilan untuk mendeteksi hCG segera setelah 7 hari setelah ovulasi.
4. Proses Kehamilan Trimester 1 (12 Minggu)
Setelah testpack menyatakan positif, itu menandakan Moms sedang hamil.
Bayi yang sedang berkembang disebut embrio yang tumbuh sejak pembuahan terjadi pada minggu kedelapan kehamilan.
Mengutip Women's Health, pada proses kehamilan trimester pertama, tubuh akan mengalami banyak perubahan. Perubahan hormonal memengaruhi hampir semua organ di tubuh.
Perubahan ini dapat memicu gejala bahkan pada minggu-minggu pertama kehamilan. Beberapa gejala yang dirasakan antara lain:
- Kelelahan yang ekstrim
- Payudara terasa nyeri
- Sakit perut dengan atau tanpa muntah (morning sickness)
- Mengidam atau tidak menyukai makanan tertentu
- Perubahan suasana hati
- Sembelit
- Sering buang air kecil lebih
- Sakit kepala
- Kenaikan atau penurunan berat badan
Untungnya, sebagian besar ketidaknyamanan ini akan hilang saat kehamilan berlanjut. Beberapa ibu hamil mungkin tidak merasakan gejala ini sama sekali, lho.
Baca Juga: Alami Payudara Gatal? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
5. Proses Kehamilan Trimester 2 (13-28 Minggu)
Pada proses kehamilan pada trimester kedua biasanya efek tidak nyaman di awal kehamilan mulai berkurang seiring dengan penyesuaian tubuh dengan perubahan hormon.
Tidur mungkin menjadi lebih mudah dan tubuh menjadi lebih berenergi.
Melansir Live Sciences, mual dan muntah akan berkurang, tetapi gejala pada perubahan fisik ibu hamil mulai terlihat.
Pada proses kehamilan ini pula, ibu hamil akan merasakan lebih banyak tekanan panggul.
Saat janin semakin besar dan berat badan ibu hamil bertambah, sakit punggung, sakit pinggang akan sering terjadi.
Adapun gejala lain yang bisa dirasakan saat proses kehamilan trimester kedua, antara lain:
- Stretch mark di perut, payudara, paha, atau bokong.
- Penggelapan kulit di sekitar puting dan daerah lain.
- Tangan mati rasa atau kesemutan, disebut carpal tunnel syndrome.
- Gatal di perut, telapak tangan, dan telapak kaki.
- Pembengkakan pada pergelangan kaki, jari tangan, dan wajah.
Jika Moms merasakan pembengkakan tiba-tiba secara ekstrem, atau berat badan bertambah sangat cepat, segera hubungi dokter kandungan. Ini bisa menjadi tanda preeklamsia.
6. Proses Kehamilan Trimester 3 (29-40 Minggu)
Pada proses kehamilan trimester ketiga, Moms akan memasuki bulan-bulan mendekati persalinan.
Rahim akan membesar mendorong diafragma pernapasan, sehingga sebagian ibu hamil mulai merasakan sesak napas.
Pergelangan kaki, tangan, kaki, dan wajah mungkin membengkak karena tubuh menahan lebih banyak cairan dan sirkulasi darahnya melambat.
Tak jarang dari mereka buang air kecil lebih sering karena ada tekanan pada kandung kemih, serta sering sakit di daerah pinggul dan panggul.
Pada proses kehamilan ini, National Center for Biotechnology and Information memaparkan, payudara wanita mungkin mengalami kebocoran kolostrum.
Jika hal ini terjadi, akan ada cairan kuning yang keluar, Moms. Hal ini menandakan kalau Moms sudah siap untuk menyusui.
Gejala lain yang dirasakan mendekati persalinan dalam proses kehamilan ini antara lain:
- Pusar terlihat menonjol
- Kesulitan tidur
- Bayi terasa aktif bergerak
- Kontraksi yang bisa menjadi tanda persalinan nyata atau palsu
Saat Moms mendekati tanggal persalinan, serviks akan menjadi lebih tipis dan lembut (disebut penipisan).
Ini adalah proses kehamilan normal dan alami yang membantu jalan lahir (vagina) terbuka selama proses melahirkan.
Dokter akan memeriksa rutin 'pembukaan' dengan pemeriksaan vagina saat mendekati persalinan.
Baca Juga: HPL Sudah Lewat tapi Belum Ada Kontraksi, Apa Penyebabnya?
7. Persiapan Persalinan
Ada 2 cara melahirkan, yakni melalui jalur lahir (vagina) atau dengan operasi caesar.
Operasi caesar diperuntukkan untuk ibu hamil dengan riwayat penyakit tertentu atau pertimbangan medis.
Biasanya, beberapa penyebab medis kelahiran mengharuskan Moms menjalani operasi caesar. Salah satunya karena ketuban pecah dini ataupun kondisi janin atau ibu hamil yang melemah.
Mayo Clinic memaparkan, di kala proses kehamilan melalui vagina, akan terjadi kontraksi teratur.
Kontraksi ini menyebabkan serviks terbuka (melebar), melunak, dan menipis. Ini memungkinkan bayi untuk masuk ke jalan lahir.
Saat serviks mulai terbuka, Moms akan mengalami keluarnya cairan bening, berwarna merah muda atau sedikit berdarah dari vagina.
Ini merupakan sumbatan lendir yang menghalangi pembukaan serviks selama kehamilan.
Apabila kontraksi telah teratur, serviks akan membesar dari 6 cm menjadi 10 cm. Kontraksi akan menjadi lebih kuat pada proses kehamilan ini.
Moms mungkin merasakan ketuban pecah atau mengalami peningkatan tekanan di punggung.
Moms bisa meminta obat pereda nyeri atau anestesi untuk meredakan nyeri yang dirasakan akibat kontraksi.
8. Proses Melahirkan
Nah, ketika dokter telah memeriksa semua persiapan dengan baik, Moms akan memasuki proses melahirkan.
Dokter akan meminta Moms untuk mengejan dalam proses melahirkan. Saat mengejan, usahakan tetap tenang dan temukan posisi paling nyaman.
Setelah bayi berhasil dilahirkan, Moms akan terus mengalami kontraksi ringan. Moms akan diminta untuk mengejan sekali lagi untuk mengeluarkan plasenta.
Menurut Mayo Clinic, plasenta adalah organ yang berkembang di rahim selama proses kehamilan. Ini berfungsi sebagai sumber oksigen dan nutrisi bagi janin.
Baca Juga: 4 Ciri-Ciri Kontraksi Asli yang Jadi Tanda Segera Melahirkan
Nah, itu dia tahapan proses kehamilan yang perlu Moms ketahui.
Dengan informasi ini, diharapkan Moms yang sedang menjalani program kehamilan tidak bingung lagi dengan tahapan-tahapan yang akan dilalui.
Semoga setiap proses kehamilan berjalan lebih nyaman dan aman hingga waktunya melahirkan!
- https://my.clevelandclinic.org/health/articles/7247-fetal-development-stages-of-growth
- https://www.womenshealth.gov/pregnancy/youre-pregnant-now-what/stages-pregnancy
- https://www.livescience.com/44899-stages-of-pregnancy.html
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK513256/
- https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/labor-and-delivery/in-depth/stages-of-labor/art-20046545
- https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/pregnancy-week-by-week/in-depth/placenta/art-20044425#:~:text=The%20placenta%20is%20an%20organ,umbilical%20cord%20arises%20from%20it.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.