4 Aturan Puasa Bagi Ibu Hamil yang Perlu Moms Ketahui
Puasa adalah kewajiban bagi seluruh umat Muslim, baik itu perempuan maupun laki-laki.
Dalam berpuasa, masyarakat diharuskan untuk menahan lapar selama 14 jam, dari matahari terbit hingga matahari terbenam.
Begitu juga dengan para ibu yang sedang hamil. Meski hamil, hal ini tidak menghalangi niat mereka untuk ikut berpuasa. Tentu dengan tetap memperhatikan kebutuhan gizi untuk ibu dan janin.
Ahli kebidanan RS Cipto Mangunkusumo Jakarta, dr. Aria Wibawa, mengatakan bahwa ada syarat dan aturan tertentu yang harus Moms perhatikan dalam berpuasa, terutama dalam hal nutrisi yang dibutuhkan.
Agar lebih jelas, perhatikan aturan puasa bagi ibu hamil yang harus Moms ketahui di bawah ini!
Baca Juga: Ini Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil Bayi Kembar
1. Tidak Mengidap Penyakit Tertentu
Syarat utama bagi ibu hamil yang berpuasa adalah dalam kondisi sehat. Ibu hamil yang tidak dalam keadaan prima dianjurkan tidak berpuasa karena dapat membayakan janin.
"Ibu hamil harus berdiskusi dengan bidan atau dokter sebelum berpuasa, sebab bisa berbahaya bagi dirinya sendiri dan janin," ujar Nuala Close, suster di Barts and London Hospital.
Moms yang memiliki penyakit seperti hipertensi, tidak dianjurkan untuk mengikuti puasa.
Hal ini dapat berbahaya karena Moms tidak menerima asupan makanan dalam waktu yang lama, sehingga bisa terjadi lonjakan tekanan darah, dalam waktu tertentu.
Sedangkan ibu hamil yang menderita diabetes, juga tidak diperkenankan berpuasa. Seorang penderita diabetes harus menjalani diet khusus yang sudah ditentukan dan menyuntikkan insulin secara berkala. Jadi lebih baik Moms tidak memaksakan diri untuk berpuasa.
2. Mendapatkan Gizi yang Cukup
Janin membutuhkan nutrisi dan kandungan gizi yang lengkap, dan untuk memperolehnya hanya bisa didapatkan melalui Moms.
Zat gizi yang diperlukan adalah karbohidrat, protein dan lemak, serta zat gizi pelengkap seperti vitamin dan mineral.
Gizi lainnya ada asam amino esensial dan asam lemak esensial. Oleh sebab itu, perhatikan asupan makanan saat sahur dan berbuka puasa, konsumsi sayur, kacang-kacangan, kentang, ikan, dan buah-buahan agar nutrisi terpenuhi.
Menurut penelitian dari National Center for Biotechnology Information, ibu hamil yang asupan nutrisinya terpenuhi selama berpuasa tidak akan mengalami dampak buruk pada kesehatan janin.
Namun, terdapat 1,5 kali lipat risiko bayi lahir dengan berat badan rendah dibanding ibu hamil yang tidak berpuasa.
Baca Juga: Ini Jenis Karbohidrat yang Baik Dikonsumsi Ibu Hamil saat Sahur
3. Memperhatikan Usia Kehamilan
Moms dengan usia kehamilan trimester pertama atau tiga bulan pertama, cenderung akan mengalami mual, muntah, lemas, dan pusing.
Hal ini dapat membahayakan, karena tubuh Moms bisa jadi tidak bisa menerima asupan gizi yang masuk, sehingga Moms tidak dianjurkan untuk berpuasa.
Tetapi jika ingin terus menjalankan puasa, Moms bisa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan yang menangani.
Baca Juga: Konsumsi Makanan Pedas saat Hamil Bikin Rambut Bayi Tipis, Benarkah?
4. Tidak Mengalami Dehidrasi
Ibu hamil yang menderita dehidrasi atau kekurangan cairan, pasti tubuhnya akan merasa lemas dan tidak bersemangat dalam melakukan apa pun.
Bila di tengah hari Moms lemas, pusing, dan merasa tubuh seperti melayang, sebaiknya batalkan puasa. Minumlah air sebanyak 1,8 - 2 liter dalam satu hari, agar tubuh sehat dan kuat.
Itu dia beberapa aturan bagi ibu hamil yang berpuasa. Selalu ingat untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan sebelum memutuskan untuk menjalankan ibadah puasa ya, Moms! Jangan sampai kesehatan Moms dan Si Kecil di dalam kandungan jadi terancam!
(AWD/INT)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.