Museum Tsunami Aceh: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuknya
Museum Tsunami Aceh bisa menjadi salah satu pilihan wisata saat berkunjung ke kota serambi Mekah.
Ini merupakan sebuah monumen peringatan dan pusat edukasi yang didirikan untuk mengenang peristiwa tragis di Aceh pada 26 Desember 2004 silam.
Gempa dan tsunami dahsyat dengan kekuatan 9,3 skala richter kala itu menyebabkan kerusakan yang meluas dan menelan banyak korban jiwa.
Museum Tsunami Aceh pun dibangun sebagai pengingat akan ketahanan dan tekad Aceh dalam menghadapi bencana serta sebagai tempat pendidikan untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya alam.
Di sini, para pengunjung dapat mempelajari lebih lanjut tentang tindakan yang harus diambil saat terjadi gempa dan tsunami, sekaligus melihat upaya pemulihan dan rekonstruksi yang mengagumkan yang telah dilakukan oleh masyarakat Aceh.
Sejarah Museum Tsunami Aceh
Dikutip dari laman resmi Museum Tsunami Aceh, museum ini didirikan sebagai upaya untuk mengenang para korban dan menghormati ketahanan serta tekad masyarakat Aceh dalam menghadapi bencana alam yang dahsyat pada 2004 lalu.
Museum yang dibangun pada 2008 ini juga memiliki peran penting sebagai pusat edukasi, tempat untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya alam, serta sebagai fasilitas pelatihan kesiapsiagaan bencana.
Salah satu daya tarik Museum Tsunami Aceh adalah arsitektur futuristiknya yang dirancang oleh Ridwan Kamil, yang saat ini selesai menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat.
Desainnya yang inovatif dan pemenang sayembara tingkat internasional pada tahun 2007 membuat museum ini menjadi bangunan yang mengesankan.
Pengunjung dapat menjelajahi pameran yang menyentuh hati tentang tragedi tersebut dan memahami betapa pentingnya persiapan dalam menghadapi bencana serupa di masa depan.
Hal yang Menarik dari Museum Tsunami Aceh
Museum Tsunami Aceh adalah tempat yang penuh dengan elemen menarik dan berkesan. Beberapa hal menarik yang dapat ditemukan di museum ini meliputi:
1. Koleksi Unik
Museum Tsunami Aceh memiliki koleksi unik yang berkaitan dengan bencana tsunami, seperti helikopter, kepala bus, truk PMI, dan berbagai puing-puing pasca tsunami.
Koleksi-koleksi ini memberikan gambaran nyata tentang besarnya dampak bencana tersebut.
2. Lorong Tsunami
Terdapat lorong khusus yang menggambarkan pengalaman mencekam saat tsunami melanda.
Pengunjung dapat merasakan bagaimana kondisi saat itu melalui efek suara, pencahayaan, dan rekonstruksi lingkungan.
3. Memori Hall
Sebuah ruang yang didedikasikan untuk mengenang para korban bencana tsunami.
Ratusan ribu nama korban tertulis di sini, memberikan penghormatan kepada mereka yang telah pergi.
4. Miniatur Rumah Aceh
Pengunjung dapat melihat miniatur rumah tradisional Aceh yang menggambarkan kekayaan budaya dan arsitektur daerah tersebut.
5. Pameran Tempore
Museum ini secara berkala mengadakan pameran temporer yang berfokus pada berbagai aspek terkait bencana dan pemulihannya.
Ini memberikan wawasan yang mendalam pada pengunjung tentang topik-topik tersebut.
6. Café Rooftop
Lantai atas museum memiliki sebuah kafe rooftop yang menyajikan pemandangan yang mengagumkan.
Pengunjung dapat bersantai sambil menikmati pemandangan sekitar.
7. Ruang Perdamaian MoU Helsinki
Museum ini juga mencakup ruang yang mengenang kesepakatan perdamaian antara pemerintah Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
Ini adalah salah satu tonggak penting dalam proses rekonsiliasi pasca-tsunami.
8. Fasilitas Edukasi
Museum ini bukan hanya tempat peringatan, tetapi juga tempat pendidikan.
Pengunjung dapat belajar tentang sejarah, mitigasi bencana, dan upaya pemulihan yang dilakukan.
Semua elemen ini menjadikan Museum Tsunami Aceh sebagai tempat yang penuh makna, memberikan penghargaan kepada para korban, serta menjadi pusat pendidikan dan pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam.
Lokasi, Jam Buka, Tiket Masuk
Museum Tsunami Aceh terletak di Jl. Sultan Iskandar Muda, Sukaramai, Kec. Baiturrahman, Kota Banda Aceh, Aceh.
Untuk berkunjung museum ini, Moms dan keluarga dapat menggunakan transportasi umum atau pun kendaraan pribadi.
Posisinya tidak jauh dari Masjid Baiturrahman, sekitar 11 menit jika berjalan kaki dan sekitar 1 menit ketika mengendarai kendaraan bermotor serta bersebelahan dengan Kompleks Makam Belanda (Kerkhof).
Adapun jam buka Museum Tsunami Aceh yaitu Senin—Kamis dengan waktu kunjungan pukul 9.00—12.00 dan sesi selanjutnya pada pukul 14.00—16.00.
Hari Jumat museum tutup dan buka kembali pada Sabtu—Minggu dengan waktu kunjungan pukul 9.00—12.00 dan sesi selanjutnya pada pukul 14.00—16.00.
Pastikan untuk datang di waktu kunjungan yang telah ditentukan, ya.
Sebelum masuk ke dalam museum, para pengunjung akan dikenakan tiket masuk sebesar Rp3.000 untuk anak-anak/pelajar, Rp5.000 untuk mahasiswa/dewasa, dan Rp15.000 untuk wisatawan asing/WNA.
Koleksi Museum Tsunami Aceh
Museum Tsunami ini memiliki sekitar 6.038 koleksi yang bervariasi dalam berbagai jenis.
Koleksi-koleksi ini dikelompokkan ke dalam beberapa kategori yang berbeda, mencakup bidang etnografi, arkeologi, biologi, teknologi, keramik, seni rupa, numismatik, heraldika, geologi, filologi, serta sejarah, dan juga ruang audio visual.
Namun, pengelola museum tidak menampilkan seluruh koleksi secara bersamaan.
Beberapa di antaranya dipamerkan dalam pameran temporer, sehingga pengunjung dapat melihat berbagai jenis koleksi ini dalam waktu yang berbeda.
Pengelola museum secara berkala memutar koleksi ini setiap enam bulan sekali.
Dalam satu pameran, sekitar 1.300 koleksi dapat ditemukan di tiga lokasi yang berbeda, yaitu rumah Aceh, pameran temporer, dan ruang pameran tetap.
Ketika pengunjung memasuki ruang museum, mereka akan melalui sebuah lorong kecil dengan pencahayaan yang minim.
Lorong ini menciptakan pengalaman emosional yang mendalam bagi pengunjung.
Kemudian, mereka akan masuk ke ruang yang disebut "The Light of God," di mana terdapat ribuan nama korban tsunami Aceh yang terpampang, mengingatkan kita akan dampak besar dari bencana tersebut.
Fasilitas Museum Tsunami Aceh
Jangan khawatir, Moms, Museum Tsunami Aceh telah dilengkapi dengan berbagai fasilitias untuk menunjang kenyamanan dan keamanan para pengunjungnya.
Di Museum Tsunami Aceh terdapat ruang pameran tetap dan sementara, rooftop, taman, ruang audio visual, parkir, ruang galeri, ruang merokok, mushala, mini restoran/cafe, toko cinderamata, toilet umum dan toilet VIP, ATM, lift, serta kursi roda.
Museum ini terdiri dari empat lantai dengan beragam sarana dan prasarana.
Pada lantai pertama, terdapat barang-barang koleksi bekas tsunami seperti helikopter, kepala bus, truk PMI, serta kolam ikan dan spot foto.
Lantai ini juga memiliki lorong tsunami, Memori Hall, sumur doa, lorong kebingungan, dan jembatan perdamaian.
Kemudian di lantai kedua menampilkan berbagai pameran seperti Japan Corner, Miniature Museum Tsunami, Ruang Audio Visual, dan Pameran Temporer Animal Instinct.
Ada juga ruang-ruang lain seperti Memori pasca Tsunami, Miniatur Rumah Aceh, Visual Ragam Kebudayaan Aceh, serta galeri yang menggambarkan kondisi pasca tsunami.
Lanjut di lantai ketiga, menyajikan Pameran Temporer, replika Gua Ek Leuntie, Ruang Perdamaian MoU Helsinki, Ruang seminar Smong Box, Ruang Perpustakaan, serta tempat wudu dan musala.
Terdapat juga galeri foto pasca tsunami, kantor administrasi, dan fasilitas toilet.
Lalu di lantai keempat menyediakan Café Rooftop dan tempat evakuasi bagi pengunjung.
Tempat evakuasi tersebut biasanya ditutup untuk umum dan baru akan dibuka untuk evakuasi jika terjadi tsunami.
Semua fasilitas ini tentu saja akan menambah kenyamanan pengalaman mengunjungi Museum Tsunami Aceh.
Baca Juga: Wisata Pulau Banyak di Aceh Singkil, Penuh Pesona Pasir Putih!
Itu dia informasi seputar Museum Tsunami Aceh dengan berbagai hal menarik di dalamnya.
Apakah Moms dan keluarga berencana mengunjungi tempat bersejarah dan penuh makna edukasi ini?
- https://museumtsunami.acehprov.go.id/halaman/sejarah-museum-tsunami-aceh
- https://museumtsunami.acehprov.go.id/halaman/fasilitas-museum-tsunami-aceh
- https://museumtsunami.acehprov.go.id/halaman/koleksi-museum-tsunami-aceh
- https://www.esdm.go.id/en/media-center/news-archives/museum-tsunami-aceh-rumoh-aceh-escape-hill-karya-ridwan-kamil
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.