Musical.ly Aplikasi Kekinian yang Kini Resmi Hadir di Indonesia
Coba tengok, apakah anak Mama sedang senang asik bernyanyi sekaligus memutar-mutar ponselnya? Barangkali anak Mama sedang memainkan musical.ly. Apakah itu? Aplikasi kekinian yang berhasil menduduki urutan pertama di iOS app store di 20 negara, termasuk Amerika Serikat ini merupakan jejaring video sosial untuk, membuat, berbagi dan menemukan video pendek. Pengguna bisa berbagi konten sepanjang maksimal 60 detik untuk menunjukkan berbagai kreasi mereka.
Yang seru dari aplikasi ini dibanding aplikasi sosmed lainnya, musical.ly mempunyai fitur editing transisi, slow motion, fast motion yang lengkap sehingga kreasi video benar-benar bisa beragam, mulai dari lip sync, group dance, tutorial make up, komedi singkat, hingga magic trick ala pesulap! Pengguna musical.ly di Indonesia sendiri sudah mencapai jutaan Muser, sebutan khusus untuk musical.ly user, yang tersebar di kota-kota besar Indonesia.
Hadir di Indonesia agar Lebih Memuat Budaya Lokal
Apakah aplikasi ini benar aman digunakan si kecil? musical.ly sendiri memang menargetkan penggunanya dari umur 13 tahun hingga 20 tahun, atau yang biasa disebut dengan Gen Z. Tapi kenyataannya anak usia sekolah dasar juga sudah banyak yang menggunakan aplikasi ini. Community Manager musicaly.ly, Natasha Surya, menjanjikan bahwa aplikasi ini terpantau selama 24 jam oleh tim mereka. Jadi bila terdeteksi ada konten yang tidak pantas, maka akan segera dihilangkan, dan pengguna mendapat teguran. “Kami juga memberi imbauan tentang video yang sebaiknya dibuat oleh pengguna lewat para Top Muser, belum lagi dengan adanya meet up komunitas,” tambah Natasha saat mengumumkan hadirnya tim lokal musical.ly di Indonesia, pada Rabu (23/8/2017) di kawasan Senopati, Jakata.
Hadirnya tim lokal ini bertujuan agar kreasi yang dibuat remaja Indonesia lebih memuat budaya lokal, tidak melulu merujuk pada budaya luar. Tim lokal juga akan membuat challenge yang harus dilakukan pengguna tentunya yang sesuai dengan budaya lokal. Aplikasi yang memiliki komunitas organik di berbagai daerah Indonesia ini juga akan dipantau serta dibina oleh tim lokal Indonesia, dengan menggandeng beberapa label musik dan provider lokal.
Tak bisa dipungkiri Ma, si kecil yang masuk dalam generesi Z memang haus akan wadah berkarya yang erat kaitannya dengan dunia digital, karena Gen Z memang native digital dimana mereka lahir dalam kondisi dunia yang penuh digitalisasi. Nah, orangtua sebisa mungkin berkewajiban untuk terus mendukung namun tetap selalu memantau kreativitas anak tanpa harus mengekang. Satu lagi yang terpenting, menjadi orangtua harus bisa tetap update dengan teknologi dan budaya kekinan anak juga, dong!
<KAT>
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.