Begini Cara Mengukur Nadi Normal Bayi, Catat!
Ketahui nadi normal bayi berikut ini, Moms!
Mendengarkan detak jantung bayi adalah momen yang sangat indah. Fakta bahwa jantung seorang bayi secara alami sering kali berdetak lebih cepat daripada orang tuanya merupakan simbol dari kelincahan dan semangat hidupnya.
Jika Moms harus memiliki detak jantung yang berkisar antara 60 hingga 100 denyut per menit, bergantung pada usianya, detak jantung yang normal yakni antara 43 dan 180 denyut per menit.
Tetapi, bayi memiliki detak jantung tertinggi dan akan melambat seiring dengan pertumbuhannya. Moms perlu mengetahui seperti apa nadi normal bayi.
Mengetahui tentang detak jantung atau disebut juga denyut nadi normal bayi dan bagaimana cara memeriksa denyut nadi bayi akan dapat membantu Moms menghindari kekhawatiran yang tidak perlu.
Ini juga dapat membantu untuk mengidentifikasi denyut nadi yang lambat atau cepat saat bayi dan menjadi indikasi kapan harus mencari pertolongan medis.
Yuk, cari tahu penjelasannya berikut ini
Baca Juga: Mengenal Resusitasi Bayi Baru Lahir yang Dilakukan untuk Membantu Buka Jalan Napas Bayi
Denyut Nadi Normal Bayi
Dilansir dari American Academy of Pediatrics (AAP), variasi denyut nadi normal bayi baru lahir adalah 130 hingga 150 detak per menit.
Orhan Kilinc, MD, FAAP, seorang ahli elektrofisiologi anak di Rumah Sakit Anak Joe DiMaggio, yang juga anggota American Academy of Pediatrics (AAP) Section on Cardiology and Cardiac Surgery, adalah, dan AAP Florida Chapter, mengatakan bahwa jantung adalah salah satu otot paling aktif di tubuh.
“Jantung akan berdetak atau berdenyut sekitar 50 juta kali pada tahun pertama kehidupan seorang anak. Adalah hal yang normal jika detak jantung anak bertambah cepat atau lambat saat mereka bermain, tidur, dan tumbuh,” jelasnya.
dr. Ellen Wijaya, Sp.A, Dokter Spesialis Anak, RS Pondok Indah – Puri Indah mengatakan, nilai normal laju nadi berbeda bergantung pada berbagai tingkat usia.
"Misal anak berusia di bawah 3 bulan antara 110-160 kali per menit, anak berusia di atas 6 tahun di antara 60 sampai 100 kali per menit," jelas dr. Ellen Wijaya
Berikut ini adalah patokan untuk mencari tahu apakah bayi memiliki denyut nadi yang normal atau tidak:
- Usia 0-3 bulan: Denyut jantung istirahat adalah 143 denyut/menit, dengan rentang denyut normal 107-181 denyut /menit.
- Usia 3-6 bulan: Denyut jantung istirahat adalah 140 denyut/menit, dengan rentang denyut normal 104-175 denyut /menit.
- Usia 6-9 bulan: Denyut jantung istirahat adalah 134 denyut/menit, dengan rentang denyut normal 98-168 denyut /menit.
- Usia 9-12 bulan: Denyut jantung istirahat adalah 128 denyut/menit, dengan rentang denyut normal 93-161 denyut /menit.
- Usia 12-18 bulan: Denyut jantung istirahat adalah 116 denyut/menit, dengan rentang denyut normal 88-156 denyut /menit.
- Usia 18-24 bulan: Denyut jantung istirahat adalah 116 denyut/menit, dengan rentang denyut normal 82-149 denyut /menit.
- Usia 2-3 tahun: Denyut jantung istirahat adalah 110 denyut/menit, dengan rentang denyut normal 76-142 denyut /menit.
- Usia 3-4 tahun: Denyut jantung istirahat adalah 104 denyut/menit, dengan rentang denyut normal 70-136 denyut /menit.
- Usia 4-6 tahun: Denyut jantung istirahat adalah 98 denyut/menit, dengan rentang denyut normal 65-131 denyut /menit.
- Usia 6-8 tahun: Denyut jantung istirahat adalah 91 denyut/menit, dengan rentang denyut normal 59-123 denyut /menit.
- Usia 8-12 tahun: Denyut jantung istirahat adalah 84 denyut/menit, dengan rentang denyut normal 52-115 denyut /menit.
- Usia 12-15 tahun: Denyut jantung istirahat adalah 78 denyut/menit, dengan rentang denyut normal 47-108 denyut /menit.
- Usia 15-18 tahun: Denyut jantung istirahat adalah 73 denyut/menit, dengan rentang denyut normal 43-104 denyut /menit.
Dalam bagan ini, anak-anak yang lebih kecil memiliki detak jantung yang lebih cepat daripada remaja. Di sisi lain, remaja yang sangat atletis dapat memiliki denyut nadi istirahat serendah 40 hingga 50 denyut per menit.
Ini karena remaja sangat bugar, sehingga otot jantungnya tidak harus bekerja atau memompa sekuat tenaga untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh.
Baca Juga: Waspada Takikardia, Kondisi Detak Jantung Terlalu Cepat
Cara Mengetahui Denyut Nadi Bayi
Sebelum melihat apa yang dianggap sebagai denyut nadi normal bayi atau anak, penting untuk diketahui bahwa para ahli membicarakan tentang beberapa tingkat yang berbeda.
Denyut nadi istirahat adalah detak jantung saat tidak berolahraga, seperti saat menonton film atau membaca buku.
Dan inilah yang akan menjadi tolak ukur normal tidaknya denyut nadi normal pada bayi.
1. Denyut Jantung Normal
Denyut nadi istirahat seorang bayi untuk usianya diukur ketika Si Kecil sedang istirahat dan tidak menangis, berlari, atau bermain.
Bagan yang tercantum di atas adalah kisaran normal denyut nadi pada bayi sejak lahir hingga usia 18 tahun, berdasarkan sebuah studi review besar yang dipublikasikan di jurnal The Lancet.
Pengukuran tersebut diambil dari pengetesan yang dilakukan pada anak-anak saat istirahat dan pada bayi yang terjaga dan sehat.
Nomor median terdaftar sebagai ‘denyut jantung istirahat’ dan mewakili denyut jantung tengah dari seluruh sampel. Selama menangis atau melakukan aktivitas fisik, denyut nadi bayi bisa naik ke batas atas normal untuk usianya.
Demikian juga, mungkin turun ke batas bawah normal saat bayi tidur.
Sebaiknya bicarakan dengan dokter jika Moms mengkhawatirkan denyut nadi bayi. Ada beberapa inkonsistensi di antara berbagai rentang referensi untuk detak jantung anak.
Dokter dapat memberikan angka normal yang lebih akurat yang khusus. Gunakan angka denyut nadi normal bayi ini sebagai panduan, tetapi bukan patokan yang utama.
2. Denyut Jantung Lambat dan Cepat
Denyut nadi anak bisa berada dalam posisi normal, cepat (atau takikardia), atau lambat (atau bradikardia).
Dalam beberapa untuk takikardia, seperti supraventricular tachycardia (SVT), detak jantung bisa lebih dari 220 detak per menit dikutip Heart.org.
Seorang anak dengan bradikardia mungkin memiliki detak jantung kurang dari 50 detak per menit.
Denyut jantung yang sangat cepat atau lambat bisa menjadi keadaan darurat medis. Hal ini terutama berlaku jika Si Kecil memiliki gejala yang terkait, seperti pingsan (sinkop), pusing, atau mudah tersinggung.
Moms harus segera mencari pertolongan medis jika Si Kecil memiliki gejala yang terkait dengan detak jantung yang cepat atau lambat.
Penting juga untuk berbicara dengan dokter jika Si Kecil tampaknya selalu berada di batas atas atau bawah normal.
Denyut jantung di atas batas atas normal mungkin merupakan tanda kondisi jantung yang mendasarinya. Ini juga bisa menjadi petunjuk bahwa ada masalah lain sedang terjadi di tubuh seperti infeksi atau kondisi metabolisme tubuh.
Denyut nadi normal bayi dan anak juga bisa teratur atau tidak teratur, yang bisa menjadi pertanda masalah jantung. Terkadang, penyebab di balik detak jantung anak yang cepat adalah sesuatu yang jauh lebih mudah untuk diperbaiki.
Misalnya, salah satu faktor yang dapat dikontrol adalah kafein.
Seorang anak dapat memiliki detak jantung istirahat yang tinggi jika mengonsumsi kopi, minuman berenergi, atau beberapa kaleng soda.
Efek samping dari beberapa obat juga dapat mempengaruhi denyut nadi istirahat bayi ke dalam posisi yang tidak normal.
Meskipun Moms mungkin mengira bahwa stimulan ADHD dapat meningkatkan detak jantung bayi, Moms mungkin terkejut mengetahui bahwa dekongestan yang dijual bebas juga dapat melakukannya.
Denyut jantung istirahat yang tinggi dapat dikaitkan dengan nyeri, dehidrasi, atau demam.
Jika detak jantung tinggi dikaitkan dengan faktor-faktor ini, maka pembalikan faktor-faktor tersebut akan mengembalikan detak jantung ke kisaran normal.
Misalnya, jika bayi sakit demam tinggi, maka Si Kecil mungkin memiliki detak jantung yang tinggi. Mengobati demam dengan Tylenol (acetaminophen) dan cairan harus mengembalikan detak jantung normal.
Baca Juga: Penyakit Jantung Bawaan pada Bayi, Cari Tahu Gejala hingga Penanganannya
Pengaruh Nadi pada Kesehatan Anak
Menurut dr. Ellen Wijaya, pemeriksaan tanda vital seperti laju napas, laju nadi, saturasi oksigen, suhu adalah hal yang penting pada kesehatan anak.
Laju nadi atau yang dikenal dengan pulse rate menggambarkan laju jantung.
Laju nadi dapat dihitung di beberapa lokasi pembuluh darah arteri yang tepat berada di bawah kulit dan dapat dikompresi terhadap tulang untuk merasakan tiap denyutnya.
Laju nadi pada anak biasanya diperiksa pada saat anak tidur atau saat anak dalam keadaan tenang dengan posisi berbaring telentang atau duduk di ruangan yang tenang.
Idealnya penghitungan laju nadi disertai penghitungan laju jantung menggunakan stetoskop untuk menyingkirkan kemungkinan terdapatnya pulsus defisit.
Sebagai tambahan informasi, ada beberapa penyebab mengapa nadi bisa menjadi tidak normal, lho Moms!
Beberapa pengaruh yang bisa menyebabkan nadi tidak normal adalah
- Bermain atau berolahraga
- Menahan rasa sakit misalnya setelah jatuh dan terluka
- Merasa cemas atau stres
- Mengalami demam
- Minum minuman mengandung kafein atau minuman energi
- Dehidrasi
"Laju nadi dapat meningkat pada berbagai kondisi, misal anak pasca-melakukan olah raga, sedang mengalami demam tinggi atau suatu kondisi penyakit tertentu," jelas dr. Ellen Wijaya.
Baca Juga: Cara Mengetahui Kehamilan Lewat Denyut Nadi, Memangnya Bisa?
Area Mengecek Denyut Nadi Bayi
Ada beberapa area di tubuh untuk membaca denyut nadi normal bayi. Tetapi pada anak-anak dan bayi, area-area ini biasanya merupakan tempat yang paling mudah.
1. Pengecekan di Leher
Pertama, Moms bisa mengecek denyut di leher, atau nadi arteri karotis. Arteri karotis mengalir di kedua sisi tenggorokan (batang tenggorokan).
Usapkan jari-jari Moms di sekitar setengah leher dan tekan dengan lembut ke sisi kiri atau kanan batang tenggorokan dengan hati-hati.
Moms harus dapat merasakan denyut nadi normal bayi. Jika tidak, coba lagi atau cari di sisi lain.
2. Pengecekan di Pergelangan Tangan
Bisa juga melakukan pengecekan nadi normal bayi di pergelangan tangan (denyut nadi radial). Ini adalah tempat di mana kebanyakan orang dewasa diperiksa denyut nadinya.
Ini bisa bekerja dengan baik untuk menemukan denyut nadi normal bayi juga. Untuk menemukan tempat yang tepat, letakkan jari di pangkal ibu jari bayi dan geser langsung ke pergelangan tangan.
Di pergelangan tangan, tekan dengan lembut untuk merasakan denyut nadi bayi. Ini bekerja paling baik jika tangan bayi berada dalam posisi berbaring rata atau sedikit menekuk ke belakang.
3. Pengecekan di Ketiak
Selanjutnya, melakukan pengecekan denyut nadi normal bayi di ketiak (denyut ketiak). Caranya, tekan ujung jari Moms ke ketiak, cari tulang lengan.
Saat telah merasakan tulang lengan di bawah jari, Moms juga harus merasakan denyut nadi. Metode ini bekerja dengan baik untuk mengetahui denyut nadi normal bayi.
4. Pengecekan di Lipatan Siku
Pengeceka denyut nadi normal bayi di lipatan siku juga disebut dengan denyut brakialis. Lokasi ini paling cocok untuk mengetahui denyut nadi normal bayi.
Letakkan bayi telentang dengan satu lengan rata di sepanjang sisi bayi dengan lipatan siku menghadap ke atas.
Di lipatan siku, letakkan jari-jari Moms dengan lembut di bagian dalam lengan atau sisi kelingking. Rasakan detak jantungnya.
Jika Moms merasa tidak nyaman memeriksa denyut nadi dengan cara ini atau mengalami kesulitan, ada pilihan lain.
Banyak aplikasi di gawai yang dapat memberikan pembacaan denyut nadi hanya dengan menekan satu jari di atas area khusus.
Namun tetap saja, metode ini bekerja paling baik pada anak-anak yang lebih besar yang lebih kooperatif.
Moms juga harus menemukan waktu yang tepat untuk mengecek nadi normal bayi.
Meski biasanya, tidak perlu memeriksa denyut nadi bayi termasuk pada keadaan normal atau tidak jika Moms tidak menemukan tanda-tanda yang berisiko sebelumnya.
Sebab, hal tersebut akan dilakukan oleh dokter dalam setiap kali pemeriksaan rutin bayi.
Tetapi, jika bayi memiliki kondisi medis yang mengharuskan Moms untuk memantau detak jantungnya, dokter mungkin telah memberi tahu kapan harus memeriksa denyut nadi bayi.
Moms mungkin perlu melakukannya secara teratur atau hanya pada kesempatan tertentu.
Waktu lain untuk memeriksa denyut nadi normal bayi termasuk jika Si Kecil pingsan, mengalami nyeri dada, mengalami kesulitan bernapas yang bukan disebabkan oleh asma.
Lalu memiliki kulit yang tiba-tiba berubah pucat atau abu-abu, atau warna bibirnya terlihat membiru.
Jika anak bayi mengalami salah satu gejala di atas, segera mulai periksa denyut nadinya normal atau tidak.
Catat juga aktivitas yang menyebabkan gejala tersebut dan pastikan untuk memberi tahu dokter tentang hal-hal tersebut.
Baca Juga: Serba-serbi Penyakit Jantung Lemah, Bisa Sebabkan Gagal Jantung Jika Tak Diobati
Cara Mengecek Denyut Nadi Bayi
Untuk mengukur denyut nadi normal bayi, Moms memerlukan jam yang memiliki jarum menit atau stopwatch dengan menit dan detik yang ditampilkan karena biasanya akan lebih mudah digunakan.
Temukan tempat yang tenang di mana bayi dapat duduk atau berbaring dengan nyaman.
Jika bayi baru saja aktif berlari, melompat, atau menangis, tunggulah setidaknya 5 menit agar waktu jantungnya melambat dan kembali ke detak normal.
Untuk merasakan denyut nadi, tekan dua jari yakni telunjuk dan jari tengah ke arteri utama di tubuh. Tekan dengan lembut.
Jangan menekan dengan ibu jari, karena ibu jari memiliki denyutnya sendiri dan dapat merusak pengecekan.
Jika menemukan denyut nadi, Moms akan merasakan sensasi berdenyut.
Setelah Moms menemukan denyut nadi seperti merasakan sensasi 'berdenyut’ pada jari, mulailah menghitung denyut nadi dalam jangka waktu 30 detik. Setelah 30 detik, hentikan.
Ambil jumlah ketukan dan gandakan. Misalnya, 45 ketukan x 2 = 90 denyut per menit.
Denyut jantung bayi adalah 90, yang berada dalam kisaran normal untuk kebanyakan anak.
Meskipun Moms telah memperoleh pengetahuan tentang detak jantung yang merupakan denyut nadi normal bayi, pastikan untuk tetap menghubungi dokter jika Moms memiliki pertanyaan atau kekhawatiran, ya!
- https://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/heart/Pages/Irregular-Heartbeat-Arrhythmia.aspx
- https://www.thelancet.com/journals/lancet/article/PIIS0140-6736(10)62226-X/fulltext
- https://www.heart.org/en/health-topics/arrhythmia/about-arrhythmia/types-of-arrhythmia-in-children
- https://www.childrens.com/health-wellness/is-your-childs-heart-rate-healthy
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.