Serba-serbi Nodul Tiroid, dari Penyebab hingga Cara Mengobatinya
Nodul tiroid adalah benjolan yang terbentuk dalam kelenjar tiroid.
Benjolan ini dapat terlihat maupun teraba, khususnya jika ukurannya besar atau terletak dekat dengan permukaan.
Bisa dikatakan, nodul tiroid adalah benjolan atau pertumbuhan sel yang tidak biasa di kelenjar tiroid.
Sebagai informasi, tiroid adalah kelenjar berbentuk kupu-kupu yang berada di leher, tepatnya di bawah jakun.
Kelenjar ini menghasilkan hormon tiroksin (T4) dan triiodothyronine (T3).
Hormon-hormon tersebut berperan dalam menunjang tubuh, misalnya terkait pencernaan, suhu tubuh, suasana hati, denyut nadi, dan detak jantung.
Melansir Cleveland Clinic, 90% nodul tiroid yang terjadi adalah non-kanker atau bersifat jinak.
Meski begitu, pada 4% hingga 6,5% kasus, kondisi ini juga bisa berubah menjadi kanker.
Karenanya, kondisi ini tetap harus diwaspadai, ya, Moms!
"Tidak jarang, nodul hanya terlihat jika dilakukan pemeriksaan pencitraan atau imaging yang dilakukan pada daerah leher," jelas dr. M. Ikhsan Mokoagow, MMedSci, Sp.PD-KEMD, FINASIM, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin, Metabolik, dan Diabetes RS Pondok Indah – Puri Indah.
Jadi, nodul tiroid perlu dievaluasi lebih lanjut untuk menentukan apakah bersifat jinak atau ganas.
Penilaian ini akan menentukan rencana penanganan nodul tersebut.
Yuk, Moms, simak selengkapnya mengenai nodul tiroid!
Baca Juga: Tiroksin, Hormon yang Dikeluarkan Kelenjar Tiroid ke Aliran Darah
Apakah Nodul Tiroid Berbahaya?
Melansir Mayo Clinic, kebanyakan nodul tiroid tidak berbahaya. Bahkan, kondisi ini pun umumnya tidak menimbulkan gejala.
Walau demikian, kondisi ini tetap harus ditanggapi dengan serius.
Sebab, jika dibiarkan terjadi, kondisi tersebut bisa berubah menjadi masalah tiroid.
Maka itu, jika Moms mengalami pembengkakan tiroid di leher depan, jangan tunda untuk berobat ke dokter, ya!
Moms sebaiknya segera berobat ke dokter, apalagi jika nodul tiroid telah menyebabkan hipertiroidisme, yang ditandai dengan:
- Penurunan berat badan secara tiba-tiba meskipun nafsu makan dan porsi makanan tetap sama seperti biasa
- Jantung terasa berdebar-debar
- Sulit tidur
- Kelemahan otot
- Gugup atau lekas marah
Ada pula kemungkinan terjadinya hipotiroidisme akibat nodul tiroid. Pada kasus ini, gejalanya adalah:
- Merasa kedinginan
- Tubuh terasa lebih lelah dari biasanya
- Kulit kering
- Masalah memori atau ingatan
- Depresi
- Sembelit
Baca Juga: Serba-serbi Hormon Tiroid Serta Fungsinya Bagi Tubuh
Penyebab Nodul Tiroid
Penyebab nodul tiroid cukup beragam, mulai dari kista tiroid hingga peradangan kronis pada tiroid.
Tapi, sebagian besar nodul tiroid disebabkan karena adanya kelebihan pertumbuhan jaringan pada tiroid.
"Penyebab terjadinya kelebihan tersebut belum diketahui secara pasti. Tetapi, faktor genetik diduga memiliki peran yang penting," kata dr. M. Ikhsan Mokoagow.
Lalu, dr. M. Ikhsan Mokoagow juga menjelaskan bahwa ada faktor lain yang mungkin berkaitan, seperti riwayat terapi pada leher.
Peningkatan usia, kebiasaan merokok, dan kondisi obesitas juga diduga berhubungan dengan terjadinya nodul tiroid.
"Secara statistik, kejadian nodul tiroid lebih banyak ditemukan pada perempuan dibandingkan laki-laki," tamba dr. M. Ikhsan Mokoagow.
Selain yang telah disebutkan, nodul tiroid juga bisa terjadi akibat:
- Nodul Koloid: Pertumbuhan berlebih dari jaringan tiroid normal. Kondisi ini umumnya bukan kanker, tetapi ukurannya bisa membesar.
- Kista Tiroid: Pertumbuhan jaringan yang berisi cairan atau berbentuk jaringan padat. Kondisi ini perlu dipantau melalui biopsi jika ukurannya lebih dari 2 cm.
- Nodul Inflamasi: Kondisi ini terjadi akibat pembengkakan jangka panjang atau peradangan kronis pada kelenjar tiroid. Biasanya tidak menimbulkan rasa sakit.
- Gondok Multinodular: Tiroid yang membesar (gondok) umumnya bisa terdiri dari banyak nodul yang jinak.
- Kanker Tiroid: Pertumbuhan abnormal sel-sel tiroid, yang bisa menyebabkan dampak fatal jika tidak segera ditangani.
Baca Juga: Kenali Kanker Jantung, Mulai dari Penyebab, Gejala, dan Stadium
Cara Mengobati Nodul Tiroid
Mungkin Moms bertanya-tanya: apakah nodul tiroid bisa hilang sendirinya, atau wajib dioperasi untuk mengatasinya?
"Selama tidak ada kecurigaan ganas (kanker), atau ukuran nodul yang besar dan mendesak struktur organ di leher sehingga menimbulkan gangguan, maka hanya perlu diamati dan tidak ada terapi khusus yang perlu dilakukan," tutur dr. M. Ikhsan.
Lebih lanjut, dr. M. Ikhsan juga mengatakan, jika nodul tiroid akan menetap dengan ukuran yang relatif sama.
Akan tetapi, keluhan ini juga bisa membesar dalam jangka waktu lama.
"Namun, sebelum memutuskan untuk diamati, penderita perlu berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam konsultan endokrin, metabolik, dan diabetes," saran dr. M. Ikhsan.
"Hal ini untuk melihat apakah nodul tiroid yang ada memiliki ciri-ciri jinak atau ganas, yang ditentukan dari beberapa pemeriksaan lanjutan," tegasnya.
Maka, cara mengobati nodul tiroid adalah dengan memeriksakan diri ke dokter.
Hal tersebut guna memastikan apakah keluhannya termasuk dalam jenis jinak atau ganas.
Jika berubah menjadi ganas, pengobatannya akan disesuaikan dengan kondisi setiap pasien.
Ada pula beberapa hal yang bisa dilakukan terkait pengobatan nodul tiroid, yaitu:
1. Menunggu
Menunggu dalam artian sudah melakukan proses biopsi, ya, Moms.
Apabila hasil biopsi tidak menunjukkan tanda-tanda kanker, dokter akan menyarankan pasien untuk terus memantau gejala.
Biasanya dilakukan pemeriksaan fisik dan tes fungsi tiroid secara berkala, termasuk USG atau biopsi rutin jika nodul berukuran lebih besar.
Jika nodul tiroid jinak dan tidak berubah, maka tidak membutuhkan pengobatan apa pun.
Baca Juga: Cara Mengecilkan Kelenjar Tiroid Secara Alami
2. Terapi Hormon Tiroid
Apabila tes fungsi tiroid menemukan adanya masalah kelenjar tiroid, seperti hipotiroid, maka dokter mungkin akan menyarankan terapi hormon tiroid.
3. Operasi
Jika ukuran nodul sangat besar, maka perlu dilakukan operasi.
Terlebih, jika pembengkakan sudah menyebabkan kesulitan bernapas dan/atau menelan.
Jadi, apakah nodul tiroid harus dioperasi? Jawabannya adalah tergantung, ya, Moms.
Pada intinya, kondisi ini tetap harus diperiksakan ke dokter guna mengetahui perawatan yang paling tepat.
Baca Juga: Apa Beda Kelenjar Getah Bening Bengkak dan Kelenjar Tiroid yang Bengkak?
Tentang Nodul Tiroid Soliter, Padat, Bilateral, dan Non Toksik
Berdasarkan dr. M. Ikhsan, beberapa nodul tiroid dapat disertai dengan peningkatan fungsi. Kondisi ini dikenal dengan nodul toksik.
Sementara itu, nodul tiroid non-toksik adalah keluhan yang tidak disertai oleh gangguan fungsi dari kelenjar tiroid.
Itulah perbedaan nodul tiroid toksik dan non-toksik.
Di sisi lain, istilah soliter mengacu pada nodul tunggal yang ditemukan pada kelenjar tiroid.
Nodul tiroid dapat berupa nodul padat, kistik yang berisi cairan, atau campuran dari keduanya.
"Pada nodul tiroid padat, nodul hanya terdiri dari jaringan tiroid yang tumbuh secara berlebihan tanpa disertai adanya cairan, seperti halnya nodul kistik ataupun kista tiroid yang sepenuhnya terdiri dari komponen cair," tutup dr. M. Ikhsan.
Nah, itulah informasi seputar nodul tiroid yang bisa Moms ketahui. Semoga Moms terhindar dari kondisi ini, ya!
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/thyroid-nodules/diagnosis-treatment/drc-20355266
- https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/13121-thyroid-nodule
- https://www.thyroid.org/thyroid-nodules/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.