09 Januari 2024

6 Rekomendasi Novel Jepang, Ada yang Dibaca RM BTS!

Ada juga yang mengangkat kisah peperangan Jepang
6 Rekomendasi Novel Jepang, Ada yang Dibaca RM BTS!

Foto: Freepik

Novel Jepang, kerap menarik perhatian para penggemar buku.

Dari karya-karya klasik hingga novel kontemporer, sastra Jepang menawarkan cerita menarik ke dalam budaya, sejarah, dan filosofinya.

Karakteristik yang paling menonjol dari novel-novel ini adalah gaya penceritaannya yang mengeksplorasi emosi manusia, serta konflik internal yang dialami oleh karakter-karakternya.

Pengaruh novel Jepang tidak hanya terbatas pada bidang sastra, tetapi juga telah diperluas dalam film, televisi, dan manga.

Nah, Moms tertarik untuk membaca novel Jepang? Yuk, simak rekomendasinya di bawah ini.

Baca Juga: Sinopsis Orang Orang Biasa, Novel Karya Andrea Hirata

Rekomendasi Novel Jepang

Berikut rekomendasi novel Jepang yang menarik untuk dibaca.

Rekomendasi novel Jepang yang pertama adalah Merakit Kapal karya Shion Miura.

Novel ini sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, Moms jadi lebih mudah untuk dipahami.

Buku ini berkisah tentang proses pembuatan kamus tebal berjudul Daitōkai, di mana Mitsuya Majime direkrut oleh Kepala Redaksi Penerbit Genbu sebagai bagian dari tim.

Majime, yang dikenal memiliki keahlian luar biasa dalam hal kata-kata, mengalami kesulitan dalam mengungkapkan perasaannya dan berinteraksi secara sosial.

Cerita ini membawa pembaca ke dalam kisah pembuatan kamus, menunjukkan tantangan dan dedikasi yang diperlukan dalam proses seleksi dan penentuan entri kata.

Buku ini juga menggambarkan pembuatan kamus dan kehidupan tim redaksi yang penuh dengan momen lucu, serius, dan menyentuh.

Perjalanan mereka dalam buku ini menawarkan pengalaman yang menarik dan memikat bagi pembaca.

Novel Jepang selanjutnya bertajuk Kitchen - Yoshimoto Banana. Nah, bagi penggemar BTS pastinya sudah kenal dengan buku ini.

RM, leader dari grup tersebut, adalah seorang penggemar buku dan salah satu buku yang ia baca adalah Kitchen.

Kitchen merupakan novel Jepang karya penulis Jepang, Banana Yoshitomo.

Novel ini terdiri dari dua cerita utama, yaitu Kitchen itu sendiri dan Moonlight Shadow, dan telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh penerbit Haru.

Kedua cerita dalam buku ini mengangkat tema kehilangan akibat kematian orang terkasih, dan bagaimana para karakternya menghadapi perasaan duka.

Novel ini tidak hanya mengeksplorasi emosi kehilangan, tetapi juga menyampaikan pesan penting melanjutkan kehidupan dan tidak tenggelam dalam kesedihan karena kematian seseorang.

Baca Juga: Sinopsis Novel Komet Minor Karya Tere Liye, Bergenre Fantasi

Novel Jepang satu ini juga tidak kalah populer dengan Kitchen, Moms judulnya adalah Funiculi Funicula.

Novel ini adalah karya Toshikazu Kawaguchi ini, yang awalnya merupakan naskah untuk sebuah pertunjukan teater.

Kemudian, pertunjukkan tersebut menarik perhatian editor dan diadaptasi menjadi sebuah novel, lho Moms.

Diterbitkan pertama kali di Jepang pada 2015, novel ini kemudian dirilis dalam versi bahasa Inggris pada 2019 dengan judul Before The Coffee Gets Cold.

Novel ini, yang telah diangkat menjadi film berjudul Cafe Funiculi Funicula.

Berkisah tentang empat cerita berbeda yang berlatar sebuah kafe unik di gang sempit bernama Funiculi Funicula.

Di kafe ini, para pelanggan memiliki kesempatan untuk melakukan perjalanan kembali ke masa lalu melalui secangkir kopi panas.

Namun, ada beberapa aturan ketat yang harus diikuti, seperti tidak boleh meninggalkan kursi dan harus kembali sebelum kopi menjadi dingin.

Setiap cerita dari empat karakter ini menawarkan kisah yang menghangatkan hati dan mendalam bagi pembacanya.


Novel ini mengisahkan Satoshi, yang menjalani kehidupan yang bahagia bersama keluarganya.

Namun, tiba-tiba dihadapkan pada sebuah surat sederhana yang berpotensi menghancurkan kebahagiaan tersebut.

Surat itu membawa kembali kenangan tentang perjanjian yang hampir terlupakan, yang dibuatnya 15 tahun lalu, untuk membalas dendam atas nama seorang ibu.

Nobuko, sang ibu, menjanjikan uang untuk operasi dan membantu melarikan diri dari Yakuza. Syaratnya, Satoshi harus membunuh dua orang yang telah membunuh putrinya.

Kebencian yang dipendam Nobuko terhadap pembunuh anaknya tidak pernah padam, bahkan ketika mereka dibebaskan dari penjara.

Nobuko bertekad agar mereka tidak menikmati kebebasan, dan Satoshi terpaksa harus menunaikan janji lama yang telah dibuatnya.

Nah, menariknya, novel ini merupakan karya Gaku Yakumaru yang telah menjadi best seller di Jepang dan Korea Selatan, lho Moms.

Baca Juga: 3 Urutan Film Narnia, Diadaptasi dari Novel Karya CS Lewis

Novel Jepang selanjutnya adalah Salvation of a Saint karya Keigo Higashino.

Keigo Higashino, penulis yang dikenal akan kemampuannya menciptakan cerita yang penuh dengan intrik, misteri, dan kejutan, sekali lagi menarik perhatian.

Karyanya ini berkisah tentang misteri kematian seorang pria di rumahnya yang disebabkan oleh kopi yang diracuni.

Sang istri, yang memiliki alasan untuk membenci suaminya yang telah meninggalkannya, menjadi tersangka utama.

Namun, pada saat kejadian tersebut, sang istri sebenarnya tidak berada di tempat kejadian.

Dua detektif, Kusanagi dan Utsumi Kaoru, yang ditugaskan untuk menyelidiki kasus ini memiliki pandangan yang berbeda tentang siapa pelaku sebenarnya.

Utsumi mencurigai bahwa Kusanagi terlalu bersimpati kepada istri korban sehingga memengaruhi penilaiannya dalam kasus ini.

Untuk membantu mengungkap kebenaran, Utsumi mengajak Profesor Manabu Yukawa, seorang ilmuwan, untuk bergabung dalam penyelidikan.

Novel Jepang yang terakhir adalah Dua Belas Pasang Mata (Twenty Four Eyes) karya Sakae Tsuboi.

Berlatar di sebuah desa nelayan yang tertinggal dan miskin, cerita ini berfokus pada Bu Oishi, seorang guru yang ditugaskan untuk mengajar di sana.

Anak-anak di desa itu menantikan kedatangan guru baru dengan rencana khusus.

Mereka berniat membuatnya menangis pada hari pertama, mengikuti tradisi yang telah mereka lakukan pada guru-guru sebelumnya.

Ketika Bu Oishi tiba dengan berpakaian ala Barat dan mengendarai sepeda, cara bertindak dan salamnya yang lantang segera mengejutkan anak-anak dan mengubah ekspektasi mereka.

Hari-hari di desa itu berubah menjadi manis, tidak hanya bagi Bu Oishi dan murid-muridnya, tetapi juga bagi seluruh penduduk desa.

Namun, kebahagiaan ini terganggu ketika perang datang dan mengubah segalanya.

Buku ini memberikan perspektif yang mendalam tentang dampak perang, terutama bagi anak-anak yang tidak memahami konflik.

Baca Juga: Sinopsis Film Marmut Merah Jambu, dari Novel Raditya Dika

Itulah beberapa rekomendasi novel Jepang yang menarik untuk dibaca. Mana yang ingin Moms baca lebih dulu?

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.