Nunung Konsumsi Narkoba Sejak 20 Tahun Lalu, Ini Efek Jangka Panjang Narkoba
Nunung yang terkenal sering wara-wiri dalam acara-acara komedi di televisi nasional, ditangkap akibat terjerat penyalahgunaan narkoba jenis sabu-sabu.
Dilansir dari Liputan6, setelah diselidiki, Nunung mengaku telah lama terlibat narkoba. Sudah sejak 20 tahun lalu Nunung mengonsumsi barang narkoba, sementara Iyan sang suami malah lebih lama lagi, yaitu 24 tahun.
Baca Juga: 5 Cara Lindungi Anak dari Bahaya Merokok, Miras, dan Narkoba
Padahal meski membuat kecanduan, efek jangka panjang narkoba tentunya sangat berbahaya bagi kesehatan. Apa saja efek yang diberikan? Mari simak penjelasan berikut ini.
Efek Permanen Narkoba Bagi Tubuh
Dilansir dari American Addiction Center, penyalahgunaan narkoba memiliki dampak buruk pada pikiran, perilaku, dan hubungan.
Akan tetapi efek permanen penggunaan obat-obatan terlarang ini pada tubuh, secara perlahan dapat menghancurkan sistem dan fungsi vital, yang berpuncak pada cacat permanen atau bahkan kematian.
Semakin banyak menggunakan narkoba, maka semakin besar pula kemungkinan kita untuk membangun toleransi terhadap efeknya. Hal Ini dapat menyebabkan kebutuhan untuk mengambil dosis yang lebih besar agar memperoleh efek dari obat tersebut.
Setelah digunakan dalam waktu lama, banyak obat dapat menyebabkan ketergantungan. Ketergantungan obat dapat dengan cepat mulai memengaruhi kesehatan psikologis dan fisik kita, dan juga dapat memengaruhi pekerjaan dan kehidupan sosial kita.
Bahkan obat-obatan terlarang ini, jika dikonsumsi berlebihan, dapat menyebabkan masalah signifikan yang tidak dapat dengan mudah disembuhkan. Ada beberapa obat-obatan terlarang, yang jika dikonsumsi berlebihan akan mengakibatkan kerusakan seumur hidup.
Baca Juga: Selain Nunung, Ini 4 Anggota Srimulat yang Kena Kasus Narkoba
Jenis Narkoba Berbeda, Efek yang Dihasilkan Berbeda
Narkoba memengaruhi sistem saraf pusat tubuh kita. Mereka memengaruhi cara kita berpikir, merasakan, dan berperilaku. Jenis yang berbeda, maka bahaya jangka panjang narkoba pada tubuh pun berbeda. Tiga tipe utama narkoba adalah depresan, halusinogen, dan stimulan:
1. Depresan
Depresan memperlambat atau 'menekan' fungsi sistem saraf pusat, sehingga akan memperlambat informasi yang masuk dan keluar dari otak kita.
Bila dikonsumsi dalam jumlah kecil, depresan dapat menyebabkan seseorang merasa rileks dan bebas. Konsumsi dalam jumlah besar akan menyebabkan muntah, tidak sadarkan diri, hingga kematian.
Alkohol, ganja, GHB, opiat (heroin, morfin, kodein) dan benzodiazepin (obat penenang kecil) adalah contoh dari depresan.
2. Halusinogen
Singkatnya, akan menimbulkan halusinasi. Kita akan merasa melihat atau mendengar hal-hal yang tidak benar-benar ada.
Efek lainnya termasuk euforia emosional dan psikologis, panik, paranoia, gangguan lambung dan mual. Ketamine, LSD, PCP, 'jamur ajaib' dan ganja adalah contoh dari halusinogen.
Baca Juga: Ciri-ciri Anak yang Memakai Narkoba dan Hal yang Harus Dilakukan Orang Tua
3. Stimulan
Stimulan mempercepat atau 'merangsang' sistem saraf pusat. Mereka mempercepat pengiriman pesan ke dan dari otak, sehingga membuat kita merasa lebih waspada dan percaya diri.
Efek sampingnya akan menyebabkan peningkatan detak jantung, tekanan darah dan suhu tubuh, nafsu makan berkurang, agitasi, dan sulit tidur. Dalam jumlah besar stimulan dapat menyebabkan kecemasan, panik, kejang, kram perut dan paranoia.
Kafein, nikotin, amfetamin (kecepatan dan es), kokain, dan ekstasi (MDMA) adalah contoh stimulan.
Itulah bahaya jangka panjang narkoba bagi tubuh. Sangat berbahaya dan mematikan bukan? Jadi masih mau mengonsumsi narkoba Moms?
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.