09 Juni 2022

10+ Obat yang Tidak Boleh Dikonsumsi Ibu Hamil, Waspada Moms

Berisiko menyebabkan cacat lahir dan keguguran

Jangan sembarang minum obat selama kehamilan. Hal ini lantaran ada daftar obat yang tidak boleh dikonsumsi ibu hamil dan menyusui.

Berbagai jenis obat tersebut diyakini bisa mengganggu perkembangan bayi di dalam kandungan hingga berpotensi mengakibatkan keguguran.

Sehingga, penting untuk diingat bahwa tidak semua obat aman untuk ibu hamil.

Sebab, sejumlah obat dapat memiliki efek samping yang berisiko bagi perkembangan janin, sehingga sangat penting bagi ibu hamil untuk memahami dan menghindari obat-obatan yang tidak aman selama kehamilan.

Lantas, apa saja jenis obat tersebut yang dilarang minum saat kehamilan? Yuk, simak daftar obat yang sebaiknya dihindari saat hamil!

Baca Juga: 10 Cara Membersihkan Puting Payudara saat Hamil dan Menyusui

Daftar Obat yang Tidak Boleh Dikonsumsi Ibu Hamil

Dari berbagai pendapat para pakar dan tenaga medis, berikut daftar obat yang tidak boleh diminum ibu hamil dan menyusui.

1. Chloramphenicol

Ilustrasi Cairan Infus (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Cairan Infus (Orami Photo Stock)

Selain hadir dalam bentuk tablet ataupun kapsul, sebagian kondisi membutuhkan obat melalui saluran infus.

Penjelasan dalam laman Drugs menilai bahwa obat kloramfenikol tidak danjurkan digunakan di kala kehamilan.

Ini adalah sejenis antibiotik yang bisa meredakan infeksi bakerti ataupun peradangan di dalam tubuh.

Diyakini, obat kloramfenikol apabila digunakan pada ibu hamil bisa menyebabkan kelainan darah dan sindrom Gray Baby.

2. Asprin

Mengutip dalam Mayo Clinic, aspirin adalah obat yang tidak boleh dikonsumsi ibu hamil dan menyusui.

Penggunaan obat aspirin dengan dosis tinggi saat trimester ketiga berpotensi meningkatkan risiko gangguan pembuluh darah pada jantung janin.

Selain itu, konsumsi obat ini di kala kehamilan juga berpotensi risiko pendarahan di otak pada bayi prematur.

Biasanya, aspirin digunakan untuk meredakan peradangan dan nyeri pada tubuh seperti sakit kepala, sakit perut, serta penurun demam.

Gantilah obat ini dengan antinyeri lain seperti asetaminofen yang aman untuk ibu hamil.

3. Ibuprofen

Ilustrasi Obat Ibuprofen (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Obat Ibuprofen (Orami Photo Stock)

Ibuprofen biasanya tidak dianjurkan pada kehamilan, kecuali jika diresepkan oleh dokter dengan kasus tertentu.

Ini adalah obat yang tidak boleh dikonsumsi ibu hamil karena berpotensi ganggu sirkulasi darah dan fungsi ginjal pada bayi.

Penggunaan obat ini tanpa anjuran dokter sering dikaitkan dengan keguguran atau kematian pada bayi.

Ibu hamil bisa mengganti obat ini dengan kandungan parasetamol yang sama khasiatnya yakni untuk penurun demam dan redakan nyeri pada tubuh.

Baca Juga: Mengenal Hamil Gantung dan Penyebabnya, Mitos atau Fakta?

4. Ciproflaxacin

Ciprofloxacin (Cipro) adalah sejenis antibiotik yang digunakan untuk infeksi bakteri pada sebagian orang.

Sayangnya, obat ini dapat menyebabkan masalah dengan pertumbuhan otot dan tulang bayi. Pada ibu hamil sendiri, ini pun bisa menggangu kerusakan saraf.

Antibiotik ini adalah obat yang tidak boleh dikonsumsi ibu hamil karena bisa mengancam jiwa bayi.

Ibu hamil dengan riwayat penyakit jantung dipercayai mungkin memiliki peningkatan risiko efek samping.

5. Primakuin

Ilustrasi Digigit Nyamuk (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Digigit Nyamuk (Orami Photo Stock)

Primakuin adalah obat yang digunakan untuk mengobati malaria.

Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk yang ditandai dengan gejala demam tinggi, meriang, serta keringat berlebih.

Penggunaan primakuin tidak dianjurkan pada ibu hamil karena dinilai cukup berbahaya.

Obat ini berbahaya bagi perkembangan janin dan dapat merusak sel darah pada tubuh.

Apabila digunakan tanpa rekomendasi dokter dapat menyebabkan keguguran pada bayi di dalam kandungan.


6. Isotretinoin

Isotretinoin adalah sejenis obat resep yang disebut sebagai retinoid minum. Ini sering digunakan untuk mengobati jenis jerawat parah atau disebut jerawat nodular.

Isotretinoin tidak boleh dikonsumsi oleh pasien yang sedang hamil atau sedang dalam program hamil.

Melansir Medline Plus, ada risiko tinggi penggunaan isotretinoin bisa menyebabkan keguguran atau bayi lahir prematur.

Selain itu, bayi yang dilahirkan pun tinggi risikonya mengalami cacat lahir yang muncul sebagai akibat isotretinoin.

Baca Juga: Diltiazem, Obat Resep untuk Bantu Atasi Hipertensi

7. Talidomid

Ilustrasi Obat-obatan
Foto: Ilustrasi Obat-obatan (Orami Photo Stocks)

Thalidomide tidak boleh dikonsumsi oleh wanita yang sedang hamil atau bagi yang ada rencana hamil.

Obat yang tidak boleh dikonsumsi ibu hamil ini karena bisa menyebabkan cacat lahir yang parah atau keguguran.

Dinilai para pakar, tingginya efek samping ini meskipun hanya meminum 1 dosis obat talidomid selama kehamilan.

Obat ini biasa dipakai untuk mengatasi kanker darah serta dalam pengobatan erythema nodosum leprosum (ENL) yang bergejala sedang atau berat.

8. Litium

Ada beberapa obat yang termasuk dalam antidepresan dan tidak dianjurkan diminum ibu hamil dan menyusui.

Obat litum sering digunakan untuk mengatasi gejala gangguan kepribadian ganda atau dikenal sebagai gangguan bipolar.

Lithium yang diminum selama kehamilan dan menyusui bisa menyebabkan cacat jantung dan menyebabkan tidak berkembang dengan baik.

Studi besar lain telah mengonfirmasi hubungan antara lithium pada trimester pertama dan peningkatan risiko kelainan bawaan pada bayi.

Baca Juga: Fakta dan Bahaya Flu Singapura bagi Ibu Hamil, Waspada Moms!

9. Sulfonamida

Ilustrasi Obat (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Obat (Orami Photo Stock)

Sulfonamida adalah obat yang tidak boleh dikonsumsi ibu hamil dan menyusui lainnya.

Ini adalah kelompok obat antibiotik yang dikenal juga sebagai obat sulfa.

Mayoritas obat jenis ini digunakan untuk membunuh kuman dan mengobati infeksi bakteri.

Jika diminum ibu hamil, obat ini berisiko menyebabkan penyakit kuning pada bayi baru lahir. Sulfonamida juga dapat meningkatkan kemungkinan risiko keguguran.

10. Lorazepam

Menurut Food Drug and Administration (FDA), lorazepam adalah obat yang tidak boleh dikonsumsi ibu hamil dan menyusui.

Obat lorazepam mengandung risiko tinggi yang bisa membahayakan wanita hamil atau bayi.

Ini adalah sejenis obat yang umum digunakan untuk kecemasan atau gangguan kesehatan mental lainnya.

Penggunaan secara sembarang dapat menyebabkan cacat lahir atau mengancam jiwa pada bayi setelah lahir.

Baca Juga: 11 Penyebab Perut Kecil saat Hamil yang Perlu Dipahami

11. Warfarin

Ilustrasi Obat-obatan
Foto: Ilustrasi Obat-obatan (healthline.com)

Warfarin adalah pengencer darah yang digunakan untuk mengobati pembekuan darah serta mencegahnya.

Penggunaan pada ibu hamil, diyakini bisa menyebabkan cacat lahir.

Obat ini harus dihindari selama kehamilan, kecuali jika risiko pembekuan darah lebih berbahaya daripada risiko membahayakan bayi.

Tidak dianjurkan untuk diminum tanpa pantauan dokter karena dapat menyebabkan keguguran pada bayi.

Mulai sekarang sebaiknya hindari berbagai daftar obat yang tidak boleh dikonsumsi ibu hamil di atas ya, Moms!

  • https://www.drugs.com/pregnancy/chloramphenicol.html
  • https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/pregnancy-week-by-week/expert-answers/aspirin-during-pregnancy/faq-20058167
  • https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a681043.html
  • https://www.singlecare.com/blog/ativan-during-pregnancy/
  • https://www.healthline.com/health/pregnancy/category-c-drugs
  • https://www.webmd.com/baby/medicines-avoid-pregnant

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.