09 Agustus 2024

Overdosis, Cari Tahu Penyebab dan Pertolongan Pertamanya!

Kenali perbedaan overdosis dengan keracunan

Moms pasti sudah tidak asing dengan istilah overdosis.

Kondisi ini dapat terjadi pada berbagai jenis obat, termasuk obat resep, obat bebas, narkotika, alkohol, dan bahkan suplemen herbal.

Kondisi ini biasanya terjadi ketika mengonsumsi obat lebih dari jumlah normal atau melebihi takaran yang direkomendasikan.

Overdosis, biasanya dapat menyebabkan gejala yang serius dan berbahaya, bahkan kematian.

Ingin tahu informasi lainnya mengenai overdosis? Jika ya, Moms dan Dads perlu menyimak artikel ini hingga akhir.

Baca Juga: 9 Aturan Pemberian Obat Warung untuk Anak, Cek, Ya!

Perbedaan Overdosis dengan Keracunan

Kondisi overdosis dapat disebabkan oleh faktor kesengajaan dan ketidaksengajaan.

Jika Moms sengaja mengonsumsi obat berlebihan, hal ini disebut overdosis sengaja dan sebaliknya.

Overdosis tidak sengaja, biasanya terjadi ketika Moms mengonsumsi obat tanpa melihat takarannya terlebih dahulu.

Hal ini dapat menyebabkan berbagai gejala, seperti sakit perut, muntah, atau mungkin bisa menyebabkan pingsan.

Perlu diingat, overdosis berbeda dengan keracunan, meskipun memiliki efek yang sama.

Keracunan biasanya mengacu pada seseorang atau sesuatu seperti lingkungan yang berbahaya.

Misalnya seperti bahan kimia, tanaman atau sesuatu yang mengandung bahan berbahaya tanpa diketahui lebih dulu.

Baca Juga: Gejala Tipes pada Dewasa, Begini Cara Mencegah dan Mengobatinya

Tanda-Tanda Overdosis

Ilustrasi Mual
Foto: Ilustrasi Mual (Freepik.com/jcomp)

Gejala overdosis dapat bervariasi tergantung pada jenis obat atau zat yang dikonsumsi, dosisnya, dan respons tubuh individu.

Beberapa gejala umum yang dapat muncul pada kasus ini meliputi perubahan fisik, perilaku, dan reaksi tubuh, seperti:

  • Perubahan suhu: keringat dingin atau perasaan kering dan panas
  • Kantuk, kebingungan, tidur nyenyak (koma)
  • Nyeri dada: kemungkinan kerusakan jantung atau paru-paru
  • Sesak napas dan terengah-engah, mengi, bisa cepat, lambat, dalam atau dangkal
  • Sakit perut: kemungkinan luka di bagian usus atau pencernaan
  • Muntah, mual, diare, darah di usus
  • Masalah tanda vital: denyut nadi, suhu, tekanan darah, laju pernapasan dapat meningkat, menurun, atau sama sekali tidak ada

Baca Juga: Tak Lagi Susah Minum Obat, Begini Cara Minum Obat Kapsul yang Mudah

Cara Pertolongan Pertama Orang Overdosis

Pertolongan Pertama Orang Overdosis (Orami Photo Stock)
Foto: Pertolongan Pertama Orang Overdosis (Orami Photo Stock)

Setelah melihat hadirnya beberapa gejala yang telah disebutkan di atas, segera lakukan beberapa tindakan berikut ini:

1. Hubungi Pusat Medis

Ketika melihat seseorang mengalami overdosis, segera meminta bantuan medis.

Moms dapat menghubungi rumah sakit atau puskesmas terdekat.

Selama menunggu bantuan datang, pastikan tetap tenang dan tidak panik atau bertindak gegabah.

Karena hal ini mungkin akan menyulitkan untuk Moms atau korban.

2. Buka Jalan Napasnya

Salah satu gejala orang mengalami overdosis adalah hilang kesadaran atau napas yang terengah.

Jadi, Moms harus pastikan agar posisi korban dapat bernapas dengan baik.

Moms dapat membuka jalan napasnya dengan cara memiringkan kepala korban ke arah belakang dan mengangkat dagu.

Posisi ini membantu jalan pernapasan dan mencegah korban tersedak muntahan atau cairan lain yang mungkin keluar dari mulut.

Pastikan Moms tidak memaksa korban untuk memuntahkan apa pun yang sudah mereka telan.

Sebab, hal itu dapat memperburuk kondisi korban.

Moms juga tidak disarankan untuk tidak memberikan makan atau minum pada korban.

Jika pakaian korban terlalu tertutup dan ketat, pastikan Moms membuka semuanya, termasuk aksesori yang menempel.

Penting untuk dipahami, pakaian juga bisa menghambat jalan pernapasan seseorang.

Baca Juga: Jarak Minum Obat Berapa Jam? Begini Penjelasan dari Dokter!


3. Lakukan Resultasi Jantung Paru (RJP)

Saat Moms melihat kondisi korban overdosis sudah tidak bernapas, lakukan resultasi jantung paru (RJP) dengan cara menekan dada korban.

Mengutip dari Canadian Medical Association Journal, lebih dari 50% penolong yang melakukan resusitasi jantung paru (RJP) memberikan kompresi dada lebih cepat dari kecepatan yang direkomendasikan yaitu 100 kali per menit.

Beberapa sumber menyebut, sebelum Moms melakukan RJP pastikan posisi korban sudah benar dan sesuai.

Jika Moms tidak bisa, sebaiknya cari panduan atau orang yang lebih berpengalaman dalam melakukan hal ini.

Biasanya, petugas medis akan menuntun Moms lewat telepon.

4. Cari Tahu Penyebabnya

Langkah selanjutnya sebagai cara pertolongan pertama overdosis adalah mencari tahu penyebabnya.

Hal ini dapat membantu dokter dalam menangangani pasien yang mengalami overdosis.

Gejala yang ditimbulkan oleh pasien overdosis biasanya akan berbeda-beda, sehingga jangan sampai terkecoh.

5. Jaga Korban Tetap Sadar

Sebagai langkah pertama pertolongan korban, Moms harus tetap menjaga korban tetap sadar dan coba untuk berkomunikasi dengan mereka.

Cobalah untuk mendapatkan informasi tentang jenis obat atau zat yang mereka konsumsi dan berapa banyak yang telah dikonsumsi.

Baca Juga: 12 Cara Atasi Keracunan Makanan Basi dengan Bahan Alami

Penyebab Overdosis

Ilustrasi Obat (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Obat (Orami Photo Stock)

Beberapa faktor yang meningkatkan meningkatkan risiko overdosis obat, seperti:

1. Tidak Menyimpan Obat dengan Benar

Pastikan obat disimpan dari jangkauan anak-anak, terlebih Si Kecil cenderung memasukkan barang apapun ke dalam mulut.

Warna obat yang berbeda-beda terkadang menyebabkan anak-anak penasaran hingga akhirnya memasukkan ke dalam mulut.

Hal ini sangat berbahaya untuk Moms yang masih memiliki anak-anak.

Pastikan Moms selalu menyimpan obat-obatan yang sudah tidak disegel dengan benar.

Jangan lupa jauhkan dari jangkauan anak-anak.

2. Tidak Membaca Petunjuk Penggunaan

Overdosis ternyata tidak hanya berisiko pada anak-anak lho Moms.

Orang dewasa juga dapat mengalami overdosis obat jika mereka tidak mengikuti petunjuk.

Hal ini terjadi jika Moms terlalu banyak mengonsumsi obat-obatan ketika sakit.

Biasanya, masalah ini terjadi pada Moms yang sedang mengalami gangguan kesehatan dan ingin sembuh lebih cepat.

Jadi, pastikan Moms selalu mengonsumsi obat-obatan sesuai dengan anjuran.

Jika mengonsumsi obat tanpa resep dokter, jangan ragu untuk membaca dulu petunjuk pemakaiannya.

Baca Juga: Lisinopril, Obat untuk Mengatasi Hipertensi dan Penyakit Jantung

3. Kecanduan dan Penyalahgunaan

Sengaja menyalahgunakan obat resep atau menggunakan obat-obatan terlarang meningkatkan risiko overdosis obat.

Terutama jika kondisi ini sering terjadi atau jika Moms sudah menjadi pecandu.

Risiko ini semakin meningkat jika menggunakan banyak obat, mencampur obat yang berbeda, atau menggunakannya dengan alkohol.

The Journal of the American Medical Association menjelaskan kecanduan obat-obat terlarang menjadi salah satu penyebab terbesar kematian karena overdosis.

4. Gangguan Mental

Moms yang pernah mengalami gangguan mental mungkin akan memiliki risiko overdosis.

Depresi dan pikiran untuk bunuh diri bisa menjadi pemicu overdosis.

Kondisi ini mungkin terjadi pada penyitas gangguan mental yang tidak mendapatkan pengobatan dengan benar.

Pastikan selalu mengutarakan apa pun yang ada dalam pikiran untuk mencegah terjadinya overdosis obat.


5. Kombinasi Obat yang Berbahaya

Penggunaan beberapa jenis obat secara bersamaan, terutama jika tidak sesuai dengan resep medis atau instruksi dokter, dapat menyebabkan interaksi obat yang berbahaya.

Bahkan dalam kasus yang semakin parah ini dapat menyebabkan overdosis.

Baca Juga: Catat, Ini Pertolongan Pertama Sesak Napas pada Anak!

Kapan perlu ke Dokter?

Dokter
Foto: Dokter (Freepik.com/snowing)

Saat seseorang mengalami overdosis, penting untuk segera mencari bantuan medis, terutama jika gejala yang muncul serius dan mengancam nyawa.

Berikut adalah situasi di mana perlu segera ke dokter atau menghubungi layanan darurat:

  1. Kehilangan Kesadaran atau Tidak Responsif: Jika seseorang pingsan, tidak merespons rangsangan, atau sulit dibangunkan, segera cari bantuan medis.
  2. Gangguan Pernapasan: Jika ada kesulitan bernapas, napas yang terengah-engah, atau napas menjadi sangat lambat atau dangkal, ini adalah tanda overdosis yang serius dan memerlukan perhatian medis segera.
  3. Kejang: Jika seseorang mengalami kejang, ini bisa menjadi tanda bahwa overdosis telah memengaruhi sistem saraf pusat. Segera hubungi layanan darurat.
  4. Perubahan Denyut Jantung: Denyut jantung yang sangat cepat, sangat lambat, atau tidak teratur adalah tanda bahaya yang memerlukan intervensi medis segera.
  5. Muntah atau Mual yang Parah: Jika seseorang muntah terus-menerus atau tidak dapat berhenti muntah, ini bisa menjadi tanda overdosis yang parah dan harus segera diperiksa oleh dokter.
  6. Perubahan Mental atau Perilaku: Jika seseorang menjadi sangat bingung, gelisah, paranoid, atau halusinasi, ini adalah tanda bahwa overdosis telah memengaruhi otak dan membutuhkan penanganan medis.
  7. Kulit Berubah Warna: Kulit yang menjadi kebiruan, pucat, atau dingin adalah tanda bahwa tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen, yang bisa terjadi saat overdosis. Ini memerlukan perhatian medis segera.
  8. Nyeri Dada: Nyeri dada yang muncul bisa menjadi tanda serangan jantung atau komplikasi lain akibat overdosis. Ini adalah situasi darurat yang memerlukan perhatian medis segera.

Cara Mengobati Overdosis

Cara Mengobati Overdosis
Foto: Cara Mengobati Overdosis (Orami Photo Stocks)

Perawatan untuk overdosis bervariasi tergantung pada situasinya.

Mengetahui berapa banyak obat yang tertelan bisa membantu selama perawatan.

Beberapa pengobatan umum yang dapat digunakan oleh penyedia layanan kesehatan meliputi:

  • Membersihkan jalan napas atau memasukkan tabung pernapasan ketika ada masalah dengan pernapasan
  • Menginduksi muntah untuk mengeluarkan zat dari perut
  • Memompa perut untuk mengeluarkan zat dari perut
  • Memberikan cairan infus untuk membantu mempercepat pembuangan zat dari tubuh

Ingat, ini adalah kondisi darurat medis yang mengancam nyawa.

Jangan mencoba mengobati masalah secara sendiri atau menunda mencari bantuan medis.

Segera hubungi layanan darurat dan ikuti instruksi petugas medis untuk memberikan pertolongan terbaik bagi korban.

Penyedia layanan kesehatan mungkin dapat menggunakan penawar untuk overdosis obat tertentu.

Misalnya, obat nalokson juga dapat membantu membalikkan efek overdosis heroin.

Baca Juga: Diet Paleo: Risiko, Jenis Makanan, dan Cara Menerapkannya!

Cara Mencegah Overdosis

Mencegah overdosis adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan dan keselamatan diri sendiri atau orang lain.

Mengutip dari Better Health, terdapat beberapa cara untuk menghindari overdosis meliputi:

  • Selalu baca label obat dengan hati-hati
  • Minum obat resep hanya sesuai petunjuk
  • Simpan semua obat dalam kemasan aslinya
  • Hindari obat-obatan dalam bentuk apapun kecuali disarankan oleh dokter
  • Selalu beri tahu dokter atau profesional kesehatan lainnya jika pernah mengalami overdosis sebelumnya
  • Jangan menyimpan obat yang tidak lagi diperlukan
  • Jauhkan semua obat-obatan, alkohol, narkoba dan racun di tempat yang aman dan jauh dari jangkauan anak-anak
  • Berhati-hatilah saat mengonsumsi zat yang berbeda (termasuk alkohol) pada waktu yang bersamaan
  • Pahami efek samping obat

Baca Juga: Cara Mengobati Sinusitis Pada Anak dengan 6 Langkah Ini

Jangan lupa untuk selalu menyimpan obat-obatan dengan benar untuk menghindari terjadinya overdosis.

Segera dapatkan perawatan medis jika mengalami gejala overdosis di atas, ya!

  • https://www.healthline.com/health/drug-overdose#treatment
  • https://medlineplus.gov/ency/article/007287.htm
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5224950/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6007807/
  • https://alscofirstaid.com.au/first-aid-resources/first-aid-how-to/overdose/
  • https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/healthyliving/drug-overdose

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.