29 Agustus 2024

Benarkah Mandi Malam Penyebab Rematik? Ini Jawaban Dokter

Mandi malam sering dikaitkan dengan rematik, benarkah demikian?

Benarkah mandi malam penyebab rematik?

Rematik atau artritis adalah peradangan dan nyeri yang terjadi pada sendi. Mitosnya, ini terkait dengan mandi saat malam hari.

Menurut Arthritis Foundation, rematik biasa dimulai pada usia 30-60 tahun, dan lebih banyak diderita oleh wanita.

Peradangan yang terjadi pada sendi dapat terjadi karena berbagai hal, salah satunya gaya hidup atau keturunan.

Namun, terdapat mitos yang beredar di masyarakat, jika mandi malam bikin rematik.

Jadi apakah benar mandi malam penyebab rematik bagi sejumlah orang? Berikut penjelasan dr. Surya Ulhaq, Sp.PD dari RS Permata Dalima Serpong.

Baca Juga: Apa Sih Perbedaan Rematik dan Asam Urat? Cek Faktanya di Sini!

Tentang Penyakit Rematik

Dokter Surya menjelaskan, penyakit rematik adalah suatu kondisi medis yang mengacu pada sekumpulan penyakit (lebih dari 80 jenis), yang berkaitan dengan kelainan otot, sendi, dan struktur di sekitarnya

Penyakit yang termasuk dalam kelompok rematik terdiri atas dua golongan, yakni: 

  • Rematik Autoimun. Penyakit yang termasuk ke dalam rematik autoimun adalah rheumatoid arthritis (peradangan pada area sendi akibat sistem kekebalan tubuh menyerang persendian yang sehat) dan lupus (peradangan autoimun yang bisa menyerang organ-organ tertentu, misalnya sendi, kulit, dan ginjal). 
  • Rematik Non-Autoimun. Penyakit yang termasuk ke dalam rematik non-autoimun adalah osteoarthritis (pengapuran sendi akibat kerusakan tulang rawan) dan gout arthritis (asam urat tubuh yang terlalu tinggi, sehingga menyebabkan radang sendi).

Ada beberapa gejala rematik selain nyeri sendi, yaitu:

  • Kaku pinggang atau leher
  • Gerakan sendi menjadi terbatas
  • Nyeri gerak sendi
  • Nyeri otot

Pada penyakit rematik yang bersifat sistemik biasanya disertai gejala, meliputi demam, lemah, bengkak tubuh sesak, dan radang mata.

Cara Membedakan Nyeri Sendi Biasa dan Rematik

Dokter Surya menjelaskan, nyeri sendir biasa umumnya tidak berlangsung lama.

"Pada nyeri sendi biasa ada sensasi tidak nyaman, peradangan, nyeri atau kekakuan pada sendi, gejalanya sementara atau pendek, lalu bisa hilang cepat," jelasnya.

Pada rematik gejalanya meliputi peradangan dan hilangnya fleksibilitas sendi, demam, sendi bengkak, memar, kemerahan dan terasa panas, serta mudah kelelahan dan lemah seperti gejala flu.

Terjadi terus menerus atau lama dan berulang-ulang. Bisa menjadi penyakit seumur hidup. Tulang rawan di sekitar sendi menipis dan membentuk tulang baru.

Pada saat tubuh digerakkan, tulang-tulang di persendian bersinggungan sehingga memicu rasa nyeri.

Penderita rematik sering mengalami gejala nyeri setelah beraktivitas atau saat cuaca berubah dari panas ke dingin.

Benarkah Mandi Malam Penyebab Rematik?

Mandi di Malam Hari
Foto: Mandi di Malam Hari (Orami Photo Stock)

Studi yang dilakukan Perhimpunan Reumatologi Indonesia menjelaskan, mandi malam atau cuaca dingin tidak menyebabkan penyakit rematik.

Akan tetapi, mandi malam dapat memperparah kondisi seseoran yang sudah mengalami rematik.

"Mandi malam tidaklah menyebabkan rematik, namun dapat memperparah kondisi seseorang yang sudah mengidap rematik," jelas Dokter Surya.

Hal ini dapat dijelaskan dengan perubahan tekanan atmosfer meningkatkan tekanan pada ruang sendi, suhu dingin menyebabkan terganggunya aliran sinovium.

Sehingga merangsang nosiseptor saraf di sekitarnya.

Namun, mandi malam penyebab rematik bukanlah fakta. Melainkan, air dingin pada penderita rematik tak dianjurkan.

Karena, air dingin tak jarang juga membuat radang sendi menjadi nyeri dan/atau kaku.

Seperti dilansir dari Medline Plus, dalam fenomena Raynaud (salah satu jenis artritis/rematik) terdapat reaksi berlebihan terhadap suhu dingin.

Ini tentu berbeda dengan mandi malam penyebab rematik ya, Moms.

Jika tangan atau tubuh terkena air dingin, terdapat penyempitan abnormal arteri.

Penyempitan pembuluh darah menyebabkan sirkulasi darah menurun, yang menyebabkan jari-jari menjadi kebiru-biruan atau putih, menyakitkan, dan terasa sensasi geli.

Namun, jika jari-jari dihangatkan setelah itu, bukan menjadi normal malah akan berubah menjadi merah kehitaman.

Reaksi yang sama dapat terlihat juga di jari kaki, dan kadang-kadang dapat dipicu oleh stres emosional.

Selain jenis Raynaud, tidak ada jenis artritis atau rematik lainnya yang menyatakan bahwa air dingin atau panas dapat memengaruhi penyakit tersebut menjadi lebih parah.

Malahan, menurut Arthritis Foundation mandi air hangat adalah salah satu cara terbaik untuk mengobati rasa sakit dan kekakuan akibat radang sendi.

Pasalnya, panas dapat membantu meredakan inflamasi pada persendian yang menyebabkan gejala radang sendi.

"Biasanya pasien yang menderita rheumatoid artritis menyatakan setelah mandi air hangat, kekakuan pada persendian mereka akan melonggar dan membuat mereka merasa lebih baik,” ungkap Ashira Blazer, MD, seorang rheumatologist di NYU Langone Medical Center, seperti dikutip dari Kten.

Baca Juga: Minum Air Dingin Bikin Gemuk? Ini 3 Mitos dan Fakta Seputar Air Es


Penyebab Utama Rematik

Setelah mengetahui tak ada kaitan mandi malam penyebab rematik, lantas apa penyebab sebenarnya?

Dokter Surya menjelaskan, penyakit rematik seringkali tidak diketahui penyebabnya secara pasti, karena merupakan gangguan autoimun.

Sampai saat ini tidak semua penyakit rematik bisa dijelaskan sebabnya.

Namun, ada beberapa penyebab rematik secara umum, seperti:

1. Keturunan

Ilustrasi Lutut Rematik
Foto: Ilustrasi Lutut Rematik (Orami Photo Stock)

Salah satu penyebab rematik adalah adanya genetik dalam darah.

Jika dalam keluarga, ada yang terserang radang sendi Moms mungkin juga memiliki kemungkinan untuk terserang radang sendi.

Radang sendi ini tentu akan berbeda gejalanya setiap orang. Jadi coba perhatikan gejala-gejalanya, ya Moms.

Mengutip National Health Service, beberapa gejalanya seperti:

  • Nyeri dan bengkak di beberapa sendi (seperti kedua pergelangan tangan atau kedua pergelangan kaki)
  • Masalah pada organ lain seperti mata dan paru-paru
  • Kekakuan sendi, terutama di pagi hari
  • Kelelahan
  • Benjolan yang disebut nodul rheumatoid

2. Usia

Nah lantas usia berapa umumnya rematik menyerang? Rematik biasanya terjadi di usia 65 tahun ke atas.

Namun, tak menutup kemungkinan dapat terjadi juga pada anak-anak, remaja, dan orang dewasa yang lebih muda.

Baca Juga: 6 Faktor Penyebab Artritis, Perhatikan Moms!

3. Jenis Kelamin

Ilustrasi Radang Sendi di Tangan
Foto: Ilustrasi Radang Sendi di Tangan (Orami Photo Stock)

Wanita cenderung lebih rentan terkena rematik dibandingkan pria. Pria biasa mengalami rematik di usia yang lebih lanjut.

Wanita sering mengalami rematik karena efek hormon estrogen, meskipun hubungan ini belum terbukti secara paten, ya Moms.

4. Pernah Cedera atau Kecelakaan

Tak selalu dari faktor genetik atau usia, lho. Ternyata orang-orang yang pernah mengalami cedera pada persendian, juga cenderung mengalami rematik di usia tuanya.

Mungkin ini tak disadari di usia muda dan baru terasa di usia tua. Jadi jika pernah mengalami trauma tulang atau kecelakaan, segera periksakan ke dokter, ya Moms.

5. Obesitas

Ilustrasi Obesitas
Foto: Ilustrasi Obesitas (Unsplash.com)

Penyebab penyakit rematik juga berkaitan dengan seseorang yang memiliki berat badan berlebih.

Orang yang obesitas memiliki risiko terkena rematik. Karena tekanan berlebih pada persendian, terutama lutut, pinggul, dan tulang belakang.

Sehingga untuk mencegahnya, pastikan berat badan tetap ideal, ya.

Baca Juga: Gejala Penyakit Artritis yang Perlu Diwaspadai

6. Perokok

Para peneliti menemukan perokok memiliki lebih banyak kerusakan sendi dan gejala yang lebih parah daripada bukan perokok.

Bagaimana kita bisa mengetahui bahwa ada resiko rematik?

Umumnya, dokter akan menanyakan riwayat kesehatan dan melakukan pemeriksaan fisik.

Dokter juga kemudian akan melakukan tes laboratorium sampel darah dan urin.

Cara Meringankan Gejala Rematik

Dokter Surya Ulhaq membagikan beberapa cara meringankan nyeri sendi akibat rematik, yakni:

  • Memberikan kompres panas untuk meredakan nyeri atau kompres dingin untuk meredakan sendi yang bengkak
  • Melakukan terapi pijat
  • Menerapkan pola makan sehat dan bergizi seimbang
  • Mengelola stres dengan bijak
  • Rutin berolahraga
  • Istirahat yang cukup

Membiasakan gaya hidup yang sehat juga dapat membantu meredakan rematik.

"(Gaya hidup sehat) dengan menurunkan berat badan bila overweight atau obesitas, tidak merokok, berjemur di sinar matahari pagi atau sore hari, mengonsumsi makanan dengan sumber vitamin D seperti telur, sarden, dan lain-lain serta mengonsumsi suplemen vitamin D," kata Dokter Surya.

Baca Juga: Cara Mengatasi Keseleo yang Tepat, Jangan Dipijat!

Nah, jadi Moms tidak perlu takut lagi mandi di malam hari. Mandi malam penyebab rematik hanyalah mitos.

Untuk memberi kenyamanan, coba mandi malam dengan air hangat supaya tubuh terasa lebih relaks.

  • https://www.arthritis.org/about-arthritis/types/rheumatoid-arthritis/what-is-rheumatoid-arthritis.php
  • https://reumatologi.or.id/en/myths-and-facts-about-rheumatic-diseases/
  • https://medlineplus.gov/raynaudsdisease.html#:~:text=Raynaud's%20disease%20is%20a%20rare,areas%20turn%20white%20and%20blue.
  • https://www.arthritis.org/living-with-arthritis/pain-management/tips/warm-water-therapy.php
  • https://www.nhs.uk/conditions/rheumatoid-arthritis/causes/#:~:text=Rheumatoid%20arthritis%20is%20an%20autoimmune,viruses%2C%20helping%20to%20fight%20infection.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.