18 Juni 2021

Apa Penyebab Sesak Napas dan Bagaimana Penanganannya?

Bisa terjadi karena suatu penyakit yang memang diderita
Apa Penyebab Sesak Napas dan Bagaimana Penanganannya?

Foto: Orami Photo Stock

Sesak napas merupakan suatu keadaan di mana kita mengalami kesulitan bernapas dan rasanya sangat mengganggu. Hingga ketika akan melakukan aktivitas saja, rasanya seperti tidak mampu.

Sesak napas terjadi ketika kita tidak mengambil oksigen yang cukup dan paru-paru mencoba untuk menarik lebih banyak udara untuk memenuhi kebutuhannya.

Sebagian besar kasus sesak napas disebabkan oleh kondisi jantung atau paru-paru. Jantung dan paru-paru Moms berfungsi untuk mengangkut oksigen ke jaringan tubuh dan mengeluarkan karbon dioksida.

Jika terdapat masalah dengan salah satu dari proses ini, akan dapat mempengaruhi pernafasan.

Sesak napas yang terjadi pada setiap orang berbeda-beda, ada yang mengalami sesak napas tiba-tiba, ada juga yang sesak napasnya merupakan penyakit akut yang memang selalu mengikuti dan bisa muncul tiba-tiba karena suatu pemicu tertentu.

Lalu apa saja yang bisa menjadi penyebab sesak napas dan bagaimana penanganannya? Simak informasinya di bawah ini.

Baca Juga: Mengenal Batuk Disertai Sesak Napas (Croup) pada Anak

Penyebab Sesak Napas

sesak napas
Foto: sesak napas

Foto: medium.com

Mengutip Healthline, gejala yang muncul dari sesak napas antara lain:

  • Sensasi sesak di dada yang menyebabkan sakit dada.
  • Tubuh terasa perlu bernapas lebih atau lebih cepat.
  • Tubuh terasa sakit karena tidak bisa mendapatkan cukup oksigen dengan cepat.

Terkadang sesak napas bahkan bisa menyerang saat Moms sedang beristirahat, seperti saat Moms sedang duduk di meja kerja atau hendak tidur.

Menurut Sandeep Gupta, pulmonolog di Unity Point Health, banyak hal yang bisa menjadi penyebab sesak napas ini. Beberapa di antaranya seperti:

1. Asma

Asma merupakan kondisi peradangan dan penyempitan yang reversibel di saluran pernafasan (bronkus) yang membuat kita menghirup dan menghembuskan nafas menjadi sulit.

MelansirMayo Clinic, bagi sebagian orang, asma adalah gangguan kecil. Bagi orang lain, ini bisa menjadi masalah besar yang mengganggu aktivitas sehari-hari dan dapat menyebabkan serangan asma yang mengancam jiwa.

Asma tidak dapat disembuhkan, tetapi gejalanya dapat dikendalikan. Karena asma sering berubah dari waktu ke waktu, penting bagi Moms untuk berkonsultasi dengan dokter untuk melacak tanda dan gejala serta menyesuaikan perawatan sesuai kebutuhan.

2. Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)

Kondisi ireversibel ini ditandai dengan perubahan lambat pada saluran pernafasan (bronkus dan alveoli) yang membuat pernafasan menjadi sulit. Alhasil, Moms akan merasakan sesak napas.

Melansir Medical News Today, PPOK mengacu pada penyakit paru obstruktif yang berbeda. Ini termasuk emfisema dan bronkitis kronis.

Semua kondisi ini membuat pernafasan jauh lebih sulit.

3. Serangan jantung

Ada banyak penyebab sesak napas, salah satunya adalah serangan jantung. Hal tersebut dikarenakan terjadi penurunan aliran darah ke paru-paru atau kemacetan paru-paru dengan cairan.

Bisa juga kondisi jantung berikut ini menjadi penyebab sesak napas:

  • Kardiomiopati, berbagai penyakit yang mempengaruhi otot jantung
  • Masalah irama jantung
  • Gagal jantung
  • Perikarditis, ketika jaringan yang mengelilingi jantung menjadi meradang

4. Penyakit paru interstitial

Penyakit paru interstitial terjadi karena kerusakan jaringan paru-paru dari berbagai penyebab jangka panjang, seperti merokok, lingkungan kerja, dan lain-lain.

Ini lah yang membuat paru-paru bekerja lebih ekstra dan menyebabkan sesak napas.

MelansirMedical News Today, kondisi paru-paru lain yang bisa menyebabkan sesak napas antara lain:

  • Cedera paru traumatis
  • Kanker paru-paru
  • Tuberkulosis
  • Radang selaput dada, peradangan pada jaringan di sekitar paru-paru
  • Edema paru, ketika terlalu banyak cairan terkumpul di paru-paru
  • Hipertensi pulmonal, ketika tekanan darah di arteri ke paru-paru meningkat
  • Sarkoidosis, ketika kelompok sel inflamasi tumbuh di paru-paru

Baca Juga: Begini Cara Menghadapi Ibu Hamil yang Sesak Napas

5. Obesitas

Mengutip Mayo Clinic, obesitas adalah penyakit kompleks yang melibatkan jumlah lemak tubuh yang berlebihan.

Obesitas bukan hanya masalah kecantikan. Ini adalah masalah medis yang meningkatkan risiko penyakit dan masalah kesehatan lain, seperti penyakit jantung, diabetes, tekanan darah tinggi, dan kanker tertentu.

Orang yang memiliki obesitas, dapat mengalami keterbatasan aktivitas karena tubuh yang berat, mudah lelah, serta sesak napas.

6. Polusi Lingkungan

Polusi lingkungan seperti bahan kimia, asap, debu, dan asap dapat mempersulit penderita untuk bernafas hingga sesak napas.

Orang dengan asma mungkin menemukan bahwa paparan alergen seperti serbuk sari atau jamur dapat memicu episode dispnea.

7. Kondisi Anemia

Salah satu gejala dari anemia adalah sesak napas, disertai pula dengan pusing, lemas, detak jantung tidak beraturan, sakit di dada, dan masih banyak lainnya.

Anemia adalah suatu kondisi di mana Moms kekurangan sel darah merah yang sehat untuk membawa oksigen yang cukup ke jaringan tubuh lainnya. Memiliki anemia dapat membuat Moms merasa lelah dan lemah.

Ada banyak bentuk anemia, masing-masing dengan penyebabnya sendiri. Anemia bisa bersifat sementara atau jangka panjang, dan dapat berkisar dari ringan hingga berat. Temui dokter jika Moms menduga menderita anemia. Ini bisa menjadi tanda peringatan penyakit serius, lho!

Baca Juga: Bayi Moms Pucat? Hati-Hati Terkena Anemia Defisiensi Besi!

“Biasanya, orang mulai merasa sesak napas di usia 50-an, karena membutuhkan waktu untuk perubahan. Ketika kita muda, kita dapat menebus fungsi paru yang berkurang dengan kondisi fisik kita," kata Dr. Sandeep Gupta.

Jika seseorang mengalami sesak napas pada usia muda, Dr. Sandeep Gupta mengatakan hal ini umumnya terjadi karena asma atau bronkitis akut. Dalam kasus-kasus tertentu, seperti emfisema atau penyakit jantung dini, yang bisa juga terjadi karena faktor genetika.

Penanganan untuk Sesak Napas

sesak napas
Foto: sesak napas

Foto: verywellhealth.com

Jika Moms mengalami dan sudah mengetahui penyebab sesak napas, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya berdasarkan saran dari Dr. Sandeep Gupta.

Saat sesak napas disertai dengan batuk atau tenggorokan seperti tersumbat, coba gunakan dekongestan bebas untuk meredakan sesak napas. Namun jika terdengar bunyi ciut-ciut saat kita bernapas, gunakan inhaler sesuai dengan anjuran.

“Jika sesak napas berlanjut selama beberapa jam dan tidak membaik atau hilang, cara aman lainnya adalah mencari bantuan medis,” jelas Dr. Sandeep Gupta.

Sesak napas pada setiap orang berbeda-beda, makanya cara mengatasinya pun berbeda tergantung dari penyebab sesak napas itu sendiri.

Diagnosis yang akurat terhadap penyebab dari sesak napas ini adalah cara terbaik agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat.

Baca Juga: Awas, Sesak Napas Saat Berbaring Bisa Jadi Pertanda Penyakit Jantung

Konsultasikan dengan dokter sesegera mungkin untuk mendapatkan diagnosis dan rencana perawatan.

Semakin cepat diagnosis, semakin sederhana perawatannya. Menunggu terlalu lama dapat membuat penyakit berkembang dan menjadi lebih kompleks.

“Kemungkinan terburuk adalah jika tidak ditemukan penyebab sesak napas dan kehilangan kesempatan untuk melakukan intervensi pada kondisi yang dapat diobati,” ujar Dr. Jason Fritz, ahli paru di Penn Medicine.

Dalam kasus yang parah, tidak mengobati sesak napas sesuai dengan penyebabnya bisa menimbulkan akibat yang fatal.

Itulah penyebab sesak napas dan cara mengobatinya, Moms. Jadi, jangan asal menangani, ya.

  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/314963#diagnosis
  • https://www.mayoclinic.org/symptoms/shortness-of-breath/basics/causes/sym-20050890
  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/anemia/symptoms-causes/syc-20351360
  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/obesity/symptoms-causes/syc-20375742
  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/asthma/symptoms-causes/syc-20369653
  • https://www.healthline.com/health/what-does-shortness-of-breath-feel-like#symptoms

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.