Jangan Tertukar, Ini Perbedaan Folikulitis, Furunkel, dan Karbunkel
Bagi sebagian orang tua, mengenali perbedaan folikulitis, karbunkel, dan furunkel pasti bukan hal mudah ya, Moms?
Ini adalah berbagai jenis bisul pada kulit dengan penyebab dan gejala yang berbeda.
Apalagi menurut ensiklopedia kesehatan University of Rochester, ketiganya adalah masalah pada folikel rambut yang sama-sama bisa disebabkan oleh infeksi bakteri.
Supaya tidak tertukar lagi, lebih baik lihat dulu perbedaan folikulitis, furunkel, dan karbunkel berikut ini ya, Moms.
Pengertian Folikulitis
Foto: mirror.co.uk
Menurut The Australasian College of Dermatology, folikulitis adalah peradangan pada folikel rambut yang bisa disebabkan oleh infeksi bakteri seperti Staphylococcus aureus, penyakit kulit, cedera fisik, atau iritasi zat kimia.
Folikulitis bisa menyerang lapisan luar kulit pada area tubuh anak mana pun yang memiliki rambut, tapi paling sering ditemukan pada area leher, bokong, dada, punggung, dan wajah.
Gejala folikulitis pada setiap anak akan berbeda tergantung penyebab dan tingkat keparahan. Namun biasanya ditandai dengan adanya sekelompok bentol kecil berwarna kemerahan, terasa gatal, dan terkadang mengeluarkan cairan.
Folikulitis ringan biasanya tidak perlu diobati dan akan hilang dengan sendirinya, tapi perlu diperiksakan ke dokter bila tidak kunjung sembuh, menyebar, atau disertai dengan demam.
Baca Juga: Mengenal Acanthosis Nigricans, Penyebab Lipatan Kulit Anak Menebal Dan Menghitam
Furunkel
Foto: momjunction.com
Moms pasti tidak menyangka perbedaan folikulitis, furunkel, dan karbunkel, tapi furunkel sebenarnya adalah istilah lain untuk menyebut bisul. Seperti folikulitis, furunkel juga bisa disebabkan oleh bakteri S. aureus.
Bedanya, furunkel terjadi pada lapisan kulit yang lebih dalam dan ditandai dengan benjolan lebih besar berisi nanah yang terasa sakit.
Untuk mempercepat keluarnya nanah dalam furunkel anak, Moms bisa berikan kompres hangat dan lembap pada area infeksi secara berkala. Selalu cuci tangan dengan sabun anti bakteri setelahnya ya, Moms.
Jangan sekali-kali memencet, menusuk, atau menggunting furunkel. Lebih baik bawa Si Kecil ke dokter bila furunkel anak terasa sangat sakit atau tidak kunjung pecah dan mengering setelah 2 minggu.
Baca Juga: Kenali 6 Gejala Kulit Sensitif Pada Anak
Karbunkel
Foto: today.com
Menurut informasi dari The Aga Khan University Hospital, karbunkel adalah sekelompok furunkel atau bisul yang saling berhubungan di bawah kulit. Jadi, berbeda sekali dengan folikulitis ya, Moms.
Dibandingkan dengan furunkel, karbunkel adalah infeksi folikel lebih parah yang berukuran lebih besar, terasa sakit, dan terjadi pada lapisan kulit yang jauh lebih dalam lagi.
Selain ditandai dengan sekelompok benjolan merah berisi nanah yang letaknya sangat berdekatan, anak yang mengalami karbunkel juga biasanya mengalami gejala demam dan menggigil.
Baca Juga: Waspada Tinea Captitis, Infeksi Jamur di Kulit Kepala Anak
Anak yang mengalami karbunkel sebaiknya segera ditangani oleh dokter untuk mencegah komplikasi yang lebih serius seperti sepsis atau penyebaran infeksi ke organ dalam tubuh lain.
Jangan segan memeriksakan Si Kecil ke dokter kalau tidak yakin dengan perbedaan folikulitis, furunkel, dan karbunkel ya, Moms.
Cerita dong Moms, apa saja cara menjaga kebersihan kulit yang sudah Moms ajarkan pada anak agar terhindar dari berbagai masalah kulit?
(WA)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.