Ofloxacin: Manfaat, Dosis, Penggunaan, dan Efek Samping
Sedang mengalami infeksi bakteri pada saluran kemih? Obat ofloxacin sepertinya pas untuk digunakan.
Selain infeksi saluran kemih, obat ini pun bisa dimanfaatkan untuk gangguan kesehatan lainnya.
Kenali cara kerja ofloxacin dan dosis obat yang tepat sebelum menggunakannya, Moms.
Manfaat Ofloxacin
Foto: Orami Photo Stocks
Ofloxacin adalah salah satu obat yang umum dipakai untuk mengobati infeksi bakteri.
Mengutip informasi dalam drugs.com, ini digunakan untuk mengatasi berbagai penyakit yang disebabkan bakteri, seperti:
- Infeksi bakteri pada kulit
- Infeksi kandung kemih
- Organ reproduksi dan prostat
- Infeksi paru-paru
Di samping itu, obat ini juga digunakan untuk mengobati penyakit radang panggul seperti chlamydia atau gonore.
Terkadang, ini pun digunakan untuk mengobati jenis infeksi lain, termasuk:
- Penyakit Legiuner (infeksi paru-paru)
- Penyakit menular seksual tertentu
- Infeksi tulang dan persendian
- Gangguan lambung dan usus
Ofloxacin termasuk dalam kelas antibiotik yang disebut fluoroquinolones. Ini bekerja dengan membunuh bakteri yang menyebabkan infeksi.
Antibiotik seperti ofloxacin tidak akan bermanfaat untuk pilek, flu, atau infeksi virus lainnya.
Menggunakan antibiotik saat tidak diperlukan meningkatkan risiko terkena infeksi di kemudian hari. Akibatnya bisa mengalami resistensi antibiotik.
Antibiotik fluoroquinolone dapat menyebabkan efek samping yang serius apabila digunakan tak sesuai aturan.
Karenanya, pastikan telah mendapat anjuran dari dokter apabila ingin mengonsumsi antibiotik ini.
Baca Juga: Catat Rekomendasi Obat Flu yang Ampuh, Mulai dari Bahan Alami hingga Tersedia di Apotek
Dosis Obat Ofloxacin
Foto: Orami Photo Stocks
Penggunaan ofloxacin perlu dosis yang tepat dan tidak boleh sembarang.
Daam EMC Medicines, menjelaskan kalau dosis ditentukan dari jenis dan tingkat keparahan infeksi.
Kisaran dosis untuk orang dewasa adalah 200 mg hingga 800 mg setiap hari.
Untuk dosis 400 mg dapat diberikan sebagai dosis tunggal dan sebaiknya dikonsumsi saat pagi hari.
Berikut beberapa dosis yang dilihat berdasarkan jenis infeksi yang diderita, antara lain:
- Uretritis gonokokal dan servisitis neisseria gonore, dosis untuk orang dewasa adalah 400 mg.
- Sistitis tanpa komplikasi, dosis adalah 200 mg-400 mg setiap hari.
- Pielonefritis akut dan infeksi saluran kemih yang kronis, dosis 400 mg setiap hari, ditingkatkan jika perlu menjadi 400 mg dua kali sehari.
- Pneumonia atau paru obstruktif kronik termasuk bronkitis, dosis 400 mg setiap hari, meningkat, jika perlu, menjadi 400 mg dua kali sehari.
- Uretritis dan servisitis non-gonokokal, dosis 400 mg setiap hari.
Umumnya, dosis yang diminum harus diberikan pada interval waktu yang sama setiap harinya.
Terlepas itu, jangan pernah mengonsumsi tanpa arahan dan rekomendasi dokter. Hal ini untuk menghindari efek samping yang tak diinginkan.
Baca Juga: Aminofilin, Obat Pereda Gangguan Napas dan Asma
Aturan Minum Obat Ofloxacin
Foto:anzsog.edu.au
Ofloxacin hadir sebagai bentuk tablet untuk diminum. Cara kerja obat ini hampir mirip dengan ciproloxacin untuk mengatasi bakteri.
Biasanya diminum dengan atau tanpa makanan dua kali sehari selama 3 hari hingga 6 minggu.
Lama pengobatan tergantung pada jenis infeksi yang diobati. Nantinya, ini perlu dari arahan dokter yang merawat.
Perlu diingat untuk mengonsumsi obat ini dengan waktu yang sama setiap hari. Setidaknya, berikan jarak sekitar 12 jam untuk setiap dosisnya.
Jangan mengambil lebih atau mengurangi dosis dari yang ditentukan oleh dokter.
Dalam MedlinePlus menjelaskan bahwa mungkin beberapa orang akan merasakan gejala yang membaik setelah mengonsumsinya.
Jika berhenti minum ofloxacin terlalu cepat atau melewatkan dosis, mungkin menjadi resisten terhadap antibiotik.
Baca Juga: Digoxin Obat Gagal Jantung, Ini Dosis dan Efek Sampingnya
Efek Samping Ofloxacin
Foto: Orami Photo Stocks
Ada beberapa efek samping yang dirasakan setelah minum ofloxacin.
Mengutip webmd.com, beberapa gejala ringan yang mungkin ditimbulkan yakni berupa:
- Sakit perut
- Mual
- Diare
- Sakit kepala atau pusing
- Kesulitan tidur
Jika salah satu dari efek ini bertahan atau memburuk, beri tahu dokter atau tenaga medis dengan segera.
Tak menutup kemungkinan, obat ini juga memiliki efek samping yang serius. Perhatikan apabila Moms merasakan efek samping seperti:
- Demam terus menerus
- Sakit tenggorokan
- Gangguan pada ginjal
- Perubahan warna dan jumlah urine
- Kulit menguning
Baca Juga: Intubasi, Prosedur Medis untuk Mengembalikan Napas yang Hilang
Bahkan, reaksi alergi bisa saja terjadi apabila ofloxcin tak cocok dengan tubuh pasien.
Untuk kasus yang parah, alergi terhadap ofloxacin dapat memicu syok anafilaksis yang menyebabkan gagal napas.
Selalu pastikan Moms mendapat konsultasi dokter setiap mengonsumsi obat-obatan jenis apa pun.
Segera dapatkan perawatan lanjutan jika gejala yang dirasakan tak kunjung membaik.
- https://www.drugs.com/mtm/ofloxacin.html
- https://www.medicines.org.uk/emc/product/8480/smpc#gref
- https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a691005.html
- https://www.webmd.com/drugs/2/drug-7792/ofloxacin-oral/details
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.