13 Agustus 2024

Rekomendasi Olahraga Skoliosis yang Aman dan Perlu Dihindari

Balet tidak disarankan untuk penderita skoliosis

Kelainan tulang seperti skoliosis sering dialami, begitu juga di Indonesia. Untuk penderita skoliosis, yuk intip daftar olahraga skoliosis yang aman dan perlu dihindari.

Melansir Mayo Clinic, ini merupakan kondisi tulang belakang yang melengkung atau tumbuh ke samping.

Mudahnya, kita bisa lihat dari ciri fisik tubuh yang tidak simetris pada bagian pundak. Seringnya ini terjadi pada anak-anak hingga remaja.

Lantas apa aja olahraga skoliosis yang boleh dan tidak boleh dilakukan? Yuk, kenali bersama!

Olahraga Skoliosis yang Aman

Kegiatan fisik adalah masalah utama bagi penderita skoliosis, terutama bagi mereka yang berprofesi sebagai atlet atau binaragawan.

Meski begitu, ada beberapa jenis olahraga yang aman untuk dilakukan, lho.

Nah di bawah ini berbagai olahraga skoliosis yang aman dan boleh dicoba, seperti:

1. Berenang

Ilustrasi Berenang (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Berenang (Orami Photo Stock)

Bagi Moms atau Dads pecinta olahaga air, ini merupakan kabar baik, lho!

Berenang termasuk dalam olahraga skoliosis yang aman dan boleh dilakukan.

“Bukan untuk mengatasi lengkungan skoliosis, tapi olahraga yang bagus untuk meredakan ketidaknyamanan pasien skoliosis yakni olahraga yang melatih otot salah satunya renang," terang dr. Widyastuti Srie Utami. Sp.OT (K) Dokter Spesialis Bedah Ortopedi Konsultan Tulang Belakang, RS Pondok Indah – Pondok Indah.

Dengan berenang, ini dapat membantu memperkuat tulang belakang untuk tumbuh dengan baik.

Meski begitu, bagi penderita skoliosis toraks, tidak disarankan untuk olahraga berenang.

2. Pelvic Tilt

Pelvic Tilt (Openfit.com)
Foto: Pelvic Tilt (Openfit.com)

Bagi yang ingin mencoba olahraga lantai, yuk coba pelvic tilt satu ini.

Ini merupakan olahraga skoliosis yang banyak diminati bagi para wanita.

Menggerakkan otot-otot di sekitar pinggul dan punggung bawah cukup baik untuk penderita skoliosis.

Cara melakukan gerakan ini cukup mudah, yakni:

  • Berbaring telentang dengan kaki di lantai dan lutut ditekuk.
  • Kencangkan otot perut sambil mengangkat punggung dari lantai.
  • Tahan selama 5 detik, sambil bernapas normal.
  • Tahan posisi seperti 'melayang' ini dengan perut hingga lutut sejajar.

Lakukan gerakan ini berulang kali untuk hasil yang baik.

Baca Juga: 11 Rekomendasi Olahraga untuk Ibu Hamil, Aman dan Menyehatkan!

3. Cat Camel

Olahraga Skoliosis Yoga (Yogarsutra.com)
Foto: Olahraga Skoliosis Yoga (Yogarsutra.com)

Bagi yang suka mengikuti gerakan yoga, olahraga skoliosis satu ini tak asing lagi.

Cat camel adalah salah satu posisi terbaik untuk penderita skoliosis.

Peralatan yang Moms butuhkan adalah matras yoga sebagai alas untuk berolahraga.

Cara melakukan olahraga ini yakni:

  • Dalam posisi merangkak dan pandangan ke depan lurus.
  • Tarik napas dalam-dalam dan angkat tulang rusuk bawah sambil punggung dilengkungkan hingga posisi kepala ke arah lantai.
  • Keluarkan napas dan kembali ke posisi awal dengan perut dikencangkan.
  • Ulangi sepuluh (10) kali per gerakan.

Journal of Exercise Rehabilitation menemukan adanya perubahan struktur tulang jika olahraga skoliosis ini dibarengi dengan perawatan lainnya.

4. Gerakan Keseimbangan

Olahraga untuk Pasien Skoliosis (Shape180fitness)
Foto: Olahraga untuk Pasien Skoliosis (Shape180fitness)

Untuk menghindari terjadinya cedera ketika berolahraga, olahraga skoliosis hanya dibolehkan yang sifatnya ringan.

Gerakan keseimbangan ini dapat dicoba dengan mudah di rumah.

Caranya cukup mudah Moms, yakni:

  • Posisi berdiri dengan menyeimbangkan tubuh memakai satu kaki diangkat.
  • Kemudian rentangkan kedua tangan ke samping.
  • Kombinasikan dengan gerakan tangan bersilang di dada.
  • Tahan dalam beberapa detik dan ulangi setiap gerakan.

Moms bisa memulai gerakan dengan bertumpu pada dinding, alas, atau benda apapun di sekitar.

5. Teknik Schroth

Olahraga untuk Skoliosis (Choc.org)
Foto: Olahraga untuk Skoliosis (Choc.org)

Teknik Schroth adalah latihan postural spesifik untuk penderita skoliosis asimetris.

Olahraga skoliosis ini tujuannya untuk memperbaiki postur tubuh dan mengelola rasa sakit akibat pertumbuhan tulang yang tak normal.

Dalam teknik Schroth ini, setiap gerakan akan berfokus pada latihan kekuatan otot perut, punggung, dan kaki.

Scoiliosis Journal menemukan bahwa penderita skoliosis dengan menerapkan teknik ini dengan rutin, dapat meningkatkan daya tahan otot punggung.

Serta lebih baik dalam mengelola rasa nyeri pada tubuh.


6. Bulu Tangkis

Bermain Bulu Tangkis
Foto: Bermain Bulu Tangkis (unsplash.com)

Rekomendasi olahraga skoliosis yang disarankan oleh dr. Widyastuti selanjutnya adalah bulu tangkis.

"Selain berenang, bulu tangkis juga menjadi olahraga untuk mengatasi rasa pegal bagi pasien skoliosis, karena olahraga jenis ini mampu meregangkan otot di daerah punggung," tambah dr. Widyastuti Srie.

Olahraga bulutangkis melibatkan gerakan tubuh yang cukup dinamis, termasuk loncatan, berlari, dan gerakan tiba-tiba.

Namun, jika seseorang menderita skoliosis, ada beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan untuk bermain bulutangkis, ya.

Menarik dicoba ya, Moms?

Penting untuk mendapatkan saran medis sebelum berpartisipasi dalam olahraga tertentu, ya Moms.

Olahraga untuk Skoliosis yang Dilarang

Meski olahraga untuk penderita skoliosis boleh dilakukan, tak semua olahraga itu aman, Moms.

Di bawah ini ada beberapa jenis olahraga yang sebaiknya dihindari.

Apa sajakah olahraga yang termasuk? Berikut daftarnya.

1. Angkat Beban

Olahraga Angkat Beban
Foto: Olahraga Angkat Beban (Orami Photo Stock)

"Olahraga yang tidak disarankan untuk pasien skoliosis adalah angkat beban. Selain untuk pasien skoliosis, ini karena akan membuat bantalan tulang belakang lebih cepat aus," jelas dr. Widyastuti Srie.

Ketika dilakukan secara tidak benar, angkat beban bisa menjadi masalah bahkan untuk orang dengan tulang belakang yang sehat.

Lalu, bagaimana dengan penderita skoliosis? Tentu ini termasuk dalam olahraga yang sebaiknya dihindari ya, Moms.

Faktor risiko cedera pada tulang belakang akan lebih tinggi akibat tulang yang tidak merata.

Khususnya bagi Dads, lebih baik pertimbangkan jenis olahraga lain yang lebih aman ya.

Baca Juga: Mengenal Jenis-Jenis Olahraga Mata Minus dan Juling

2. Golf

Ilustrasi Olahraga Golf
Foto: Ilustrasi Olahraga Golf (iStock)

Olahraga tertentu berisiko membuat tulang belakang bekerja dengan tidak baik.

Hal ini karena adanya tekanan pada salah satu sisi tubuh untuk melakukan gerakan tertentu.

Nah, olahraga skoliosis yang perlu dihindari lainnya adalah golf. Golf sedang marak akhir-akhir ini diminati sebagian orang.

Sayangnya, pada seseorang dengan skoliosis, golf dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan perkembangan tulang memburuk.

3. Sepak Bola

Bermain Sepak Bola
Foto: Bermain Sepak Bola (Completesoccerguide.com)

Penderita skoliosis sering direkomendasikan untuk menghindari atau mengurangi olahraga yang menyangkut 'banyak orang'.

Seperti halnya bola basket, rugby, dan juga sepak bola.

Olahraga skoliosis ini perlu dihindari karena ia berisiko tinggi menyebabkan benturan.

Ketika itu terjadi, dapat menyebabkan patah tulang belakang dan kerusakan sendi.

Ini meningkatkan risiko gangguan lebih lanjut bagi mereka yang sudah menderita skoliosis.

Tentu ini menjadi mimpi buruk yang tak pernah mau dialami, bukan?

Baca Juga: Apakah Penderita Skoliosis Bisa Melahirkan Normal?

4. Gymnastic

Gymnastic (Freepik.com)
Foto: Gymnastic (Freepik.com)

Khususnya anak-anak, mereka menyukai olahraga yang bikin hati 'senang'. Salah satunya seperti gymnastic.

Gerakan yang banyak melibatkan pembengkokan dan pelenturan tulang belakang ini tak baik untuk penderita skoliosis.

Diketahui juga, kasus skoliosis juga lebih tinggi terjadi pada penari dan pesenam.

Namun, ini masih dalam proses penelitian dan kebanyakan skoliosis disebabkan oleh faktor genetik.

Porsi Olahraga untuk Penderita Skoliosis

Durasi olahraga untuk penderita skoliosis sebaiknya disesuaikan dengan kondisi masing-masing individu. Umumnya, disarankan untuk:

  • Melakukan olahraga ringan selama 20-30 menit per sesi.
  • Frekuensi latihan dapat dilakukan 3-5 kali seminggu, tergantung pada toleransi dan kenyamanan individu. Intensitas olahraga juga harus diperhatikan agar tidak menambah beban pada tulang belakang.
  • Olahraga harus dilakukan dengan intensitas rendah hingga sedang. Ini termasuk aktivitas seperti berenang, berjalan, atau yoga, yang dapat membantu memperkuat otot tanpa memberikan tekanan berlebih pada tulang belakang.
  • Hentikan aktivitas jika merasakan nyeri yang signifikan. Penting untuk mendengarkan tubuh dan berkonsultasi dengan dokter atau fisioterapis jika ada ketidaknyamanan yang dirasakan selama atau setelah berolahraga.

Setelah mengetahui daftar olahraga skoliosis di atas, sekarang jadi lebih paham ya. Catat dan jangan sampai tertukar ya, Moms!

  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/scoliosis/symptoms-causes/syc-20350716
  • https://www.treatingscoliosis.com/blog/sports-scoliosis-which-sports-are-safe-to-play/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5412502/
  • https://scoliosisjournal.biomedcentral.com/articles/10.1186/s13013-015-0048-5

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.